Chapter XIX

1.7K 196 32
                                    

Dia anggap kedatangannya kedunia ini adalah untuk menyelesaikan masalah Mix Vihokratana yang tidak bisa anak bungsu itu selesaikan. Mix Vihokratana memang seorang tuan muda dari keluarga bangsawan kelas atas, tapi dia begitu naif dan terkekang dalam sangkar emasnya. Tidak berani untuk menyuarakan pikirannya dan lebih mengorbankan dirinya sendiri. 

Andai... Andai saja Mix saat itu mau berjuang menyuarakan suaranya, apa Sahaphap Wongratch akan tetap terjebak dalam tubuh itu?

Semakin lama dirinya terjebak dalam tubuh Mix Vihokratana, dia— Sahaphap Wongratch mulai bingung tentang siapa dia sebenarnya? Mulai tidak yakin apakah hal yang dia lakukan tepat? Dan mulai tidak bisa membedakan debaran jantung siapa sebenarnya yang berdetak cepat ketika berada di dekat Earth. Apakah milik Mix Vihokratana atau Sahaphap Wongratch?

Malam itu, Mix membiarkan Earth bersandar padanya. Menumpukan kepalanya di pundak kecil Mix. Membiarkan pria itu tenang, menyesap dalam-dalam aroma mawar yang menenangkan. Lengannya sangat pas melingkar di pinggang ramping yang terbalut kain sutra tipis. 

Sempurna. Sudah dikatakan kalau tubuh mereka memang diciptakan untuk satu sama lain, saling melengkapi. 

"Biarkan seperti ini." Berkata seperti itu dengan lirih sembari mengeratkan pelukan dan semakin menyamankan dirinya. "Aku lelah, Mix."

Akhirnya Earth menunjukan dirinya yang lemah, sisi lain dirinya yang tidak pernah ia tunjukan pada siapapun. 

Tangan Mix mengelus punggung lebar Earth dengan gerakan yang sangat lembut dan berhati-hati, seakan punggung itu sangat rapuh. 

"Tidur dan beristirahatlah."

"Anehnya ini sudah seperti beristirahat bagiku."

Mix menjauhkan Earth dari tubuhnya. "Tidak, tidak. Aku serius, beristirahatlah dengan benar. Ini hari yang panjang dan melelahkan. Besok bisa lebih melelahkan lagi karena kau dan Neo akan pergi ke tempat Lady Jennie, lalu setelah itu kita akan pulang."

"Aku dan Neo? Lalu kau?"

Mata Mix melirik keatas, berpikir. "Aku akan pergi ke rumah sakit. Memastikan kalau kota ini memang tidak ada kasus penyakit yang serupa." Lalu ia kembali menatap Earth. "Kita harus berbagi tugas agar semuanya cepat selesai. Aku yakin, tidak lama lagi ini semua akan berakhir karena kita sudah tahu penyebabnya."

"Apa dirimu selalu punya pemikiran yang sepositif ini? Ini aneh, kita sudah mengenal sejak lama dan aku tahu semua tentangmu. Tapi kenapa aku tidak pernah melihat dirimu yang ini? Seolah-olah kau adalah orang lain."

Karena dia memang orang lain.

Mix tersenyum tipis, tapi menyiratkan kesedihan yang tidak terlihat. Andai lampu di kamar lebih terang, Earth pasti akan dapat melihat setiap detail dari ekspresi wajah Mix. 

"Kau hanya tidak mengenalku lebih baik." Mix menangkup pipi Earth. Mix tidak tahu kenapa dia jadi berani untuk menyentuh Earth dan juga jadi terbiasa dengan setiap sentuhan-sentuhan yang mereka lakukan. 

Earth menggenggam jemari Mix yang berada di pipinya. Mengangkatnya dan mencium inchi demi inchi mulai dari ujung jari sampai pertengahan lengan yang tidak tertutup piyama Mix. "Mulai sekarang aku akan mengenalmu lebih baik."

Walaupun hubungannya dengan Mix dirasa masih belum begitu dekat, dia merasakan sebuah gejolak aneh dalam dirinya. Keinginan untuk merengkuh Mix, merasakannya. Untuk memuaskan sesuatu yang tidak mau ia akui. Ia hanya tidak ingin menjadi lebih bajingan lagi

Jemari Earth semakin erat memegang lengan Mix. Tatapan mereka bertemu sesaat, Earth melupakan semua masalahnya. Hanya sekejap, Earth tenggelam di mata Mix, dan sebagian dirinya bereaksi lebih kuat daripada rasa bersalah yang berkelebat dalam dirinya. 

White LilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang