Chapter XXIV

1.5K 163 15
                                    

Sekali lagi diperhatikannya cincin perak yang melingkar di jari manisnya. Tidak ada yang istimewa, hanya sebuah cincin perak sederhana yang di atasnya ada permata kecil- tapi sudah cukup menjadi penanda kalau dia adalah tunangan seseorang sekarang.

Mix tidak pernah berpikir kalau menjadi putra bungsu keluarga bangsawan kelas atas akan sesulit ini. Dia tidak punya pilihan untuk memilih jalan hidupnya karena semuanya sudah diatur. Jika memberontak, justru akan semakin sulit untuk bertahan.

Tiga hari setelah kedatangannya dari Haverhill, keluarga Earl Jantharaworakarn datang melamarnya dengan membawa banyak hadiah mewah. Keluarga cendikiawan yang terkenal akan wawasan dan kebijaksanaannya. Tidak heran kalau Boom memiliki tata krama bangsawan yang sangat baik, beda dengannya yang merupakan 'bangsawan ilegal'.

"Semakin aku kenal denganmu, semakin aku kagum."

Kalimat dari Boom membuat kepalanya terangkat untuk mendapati sang tunangannya yang tersenyum lebar. Bahkan mata bulat besarnya sampai menyipit saking lebarnya senyuman itu.

"Anda terlalu menyanjung. Saya hanya orang biasa." Mix merendah, karena dia memang merasa tidak ada apa-apanya dibanding Boom.

"Tidak, aku serius." Boom menarik tangannya dan mengusap cincin pertunangan mereka. "Aku benar-benar jatuh hati padamu, Mix. Kau menawan, pintar, dan baik. Bagaiamana bisa ada orang yang tidak tertarik padamu?"

Kali ini tangan Mix ditarik untuk dicium punggung tangannya oleh Boom.

"Seberapapun banyak orang di sana yang suka padamu, pada akhirnya kau adalah tunanganku, kan?"

Boom itu pandai bermain kata berkat banyaknya kosa kata yang ia kuasai. Mulai dari kalimat sanjungan, diplomatis, hingga tidak formal pun dia bisa melakukannya dengan sangat baik.

"Apa Anda dari awal sudah tertarik dengan saya?"

"Aku tertarik denganmu sejak mendengar keberanianmu di perang Haverhill. Orang-orang membicarakanmu, putra bungsu Vihokratana turun ke medan perang dengan berani- kata mereka." Boom melanjutkannya lagi, "Rasa tertarik berubah menjadi rasa ingin bertemu ketika kabar bahwa kau berhasil menangani wabah misterius di sana."

Mengingat kejadian itu, Mix jadi terbawa ke kenangannya di Haverhill selama berbulan-bulan yang merupakan puncak kisahnya di dunia ini. Dimulai dari permusuhannya dengan Earth, pengkhianatan New, wabah misterius, dan terakhir adalah hubungannya dengan Earth.

Earth.

Pria itu sedang apa sekarang?

"Wajahmu memerah? Apa kau sakit?" Boom bertanya khawatir karea rona wajah yang berubah menjadi merah muda.

Mix menggeleng sambil tersenyum kecil.

"Aku tidak apa-apa, jangan khawatir."

Ekspresi khwatir Boom tidak dapat disembunyikan, tapi bunyi jam dinding sebagai penanda malam tiba menjadi isyarat mereka untuk menyudahi hari itu. Boom beranjak disusul Mix yang bersiap ingin mengantar tunangannya pulang.

"Aku pulang dulu," pamit Boom.

"Hati-hati di jalan."

Setelah itu Boom pergi meninggalkan kediaman Vihokratana.

Setiap seminggu sekali, akan ada jadwal pertemuan untuk Mix dan Boom agar mereka semakin mengenal satu sama lain. Mix tidak masalah, Boom adalah teman bicara yang baik. Tapi tetap saja, hatinya tidak bisa dipaksakan. Jika bisa memilih, dia ingin berteman saja dengan Boom— tidak lebih.

Mix kembali ke kamarnya lalu melepas semua pakaian rapinya menjadi pakaian yang lebih santai dan bersiap-siap untuk makan malam. Hari ini, Tay juga hadir dan itu berarti seluruh keluarganya akan berkumpul.

White LilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang