Hari libur merupakan hari yang paling ditunggu bagi kebanyakan orang. Begitupun dengan Juan. Meski tidak ada kegiatan atau acara yang akan Juan lakukan, tapi setidaknya Juan tidak perlu berangkat ke sekolah dan bertemu dengan pembully nya.
Mengurung diri dikamar seharian, bermain game atau sekedar melamun di balkon kamarnya. Seperti yang sedang dia lakukan saat ini.
Tidak ada satupun anggota keluarganya dirumah saat ini. Sama seperti minggu-minggu sebelumnya. Entah apa yang mereka lakukan diluar sana di hari libur seperti ini. Yang jelas mereka tidak pernah ada dirumah.Juan melihat lapangan basket yang ada dibawahnya. Ring basket sedikit berkarat. Pasti sudah lama tidak digunakan. Sebenarnya saat masih duduk dibangku sekolah menengah pertama, Juan sempat ikut ekskul basket. Kemampuannya dalam bermain basket bisa disebut lumayan. Bahkan saat pertandingan Juan pernah beberapa kali menjadi captain. Tapi kemampuannya itu tidak pernah diasah lagi sampai sekarang.
Juan jadi penasaran apakah dia masih memiliki kemampuan untuk bermain basket. Ataukah Juan sudah kehilangan kemampuan itu. Mengingat sudah cukup lama Juan tidak memainkan bola orange itu.
Mungkin tidak ada salahnya Juan mencoba bermain basket lagi. Toh lapangan basket itupun sudah tidak pernah digunakan lagi.
Jadi Juan bergegas turun dari kamarnya. Mungkin dia akan bertanya pada bi Diah apakah dirumah ini ada bola basket atau tidak.
"Bi, apa Bibi lihat bola basket? Aku cari dilapangan tapi gak ada" Tanya Juan begitu berpapasan dengan bi Diah yang hendak menjemur pakaian.
"Bola basket? Aden mau main basket?"
"Iya, bi. Habis bosen juga di kamar terus"
"Bibi seneng dengernya. Akhirnya Aden mau keluar kamar" Memang wajah bi Diah terlihat sangat eksaited.
Juan jadi ikut tersenyum melihat bi Diah.
"Jadi ada gak bi, bolanya?""Ada den, tapi di basement. Nanti bibi carikan. Sekarang bibi jemur pakaian dulu"
"Biar Juan aja yang ambil, bi. Juan tau kok dimana tempatnya"
Juan berjalan kearah dapur. Ada pintu yang terletak disudut ruangan. Pintu menuju basement. Begitu pintu dibuka, gelap langsung menyambut. Juan menyalakan lampu sebelum menuruni tangga basement. Celingak celinguk mencari benda bulat berwarna orange itu. Ada begitu banyak barang bekas disini. Lalu tatapan Juan melihat benda yang dia cari ada diatas rak penyimpanan paling atas. Buru-buru Juan mengambilnya.
Juan agak kesulitan saat mengambil bola itu karena posisi bola yang berada diatas. Saat tangannya meraba-raba rak itu, tanpa sengaja Juan menjatuhkan sebuah buku. Juan sekilas melihat ada sebuah foto yang tidak asing terselip di antara lembar lembar buku itu. Membuat perhatian Juan jatuh sepenuhnya pada buku itu. Juan lantas mengurungkan niatnya untuk mengambil bola dan beralih memungut buku yang terjatuh dilantai.
KAMU SEDANG MEMBACA
SURRENDER (END)
Teen FictionJuan merasa hidupnya seperti terombang-ambing ditengah lautan setelah kepergian Ibunya untuk selama-lamanya. Banyak hal tak terduga yang Juan alami setelah kepergian Ibunya. Mulai dari fakta bahwa ia berasal dari keluarga berada hingga fakta bahwa I...