Karena masih malam
Riku segera membawa sang kakak kembali ke kamarnya, dengan memapahnya perlahan agar Tenn tidak merasa kesakitan
Tenn segera berbaring diranjangnya, sedangkan Riku duduk di kursi yang tidak jauh dari ranjang Tenn "Ne.. Tenn-nii, menurutmu siapa yang telah melakukan hal kejam tadi padamu? "
"Aku tidak tahu Riku, bahkan Sobo dan Sofu sudah tidur dikamar mereka masing-masing" jawab Tenn sembari memegang kepalanya karena sedikit pusing
"Riku-san, saat menyapu tadi aku melihat bangkai tikus, sangat mengenaskan nasibnya" Shun~
"He?, tikus? " Riku~
"Iya Riku, Setelah semua piring berjatuhan dengan sendirinya, tikus itu jatuh tepat didepanku, tikus itu sudah hancur dan mati... Aku lengah saat tikus itu jatuh tepat didepanku, dan tiba-tiba entah darimana pisau menusuk tepat dibetisku..bukan hanya itu saat aku merasa kesakitan tusukan kedua tepat di lengan kiri ku, aku tidak tahu siapa yang melakukan itu padaku" ucap Tenn sembari menutup wajahnya menggunakan kedua tangannya
Riku menatap Shun yang mulai mengerti dari cerita Tenn "katakan Shun"
"Shun mengetahuinya? " Tenn~
"Aku punya firasat buruk Tenn-san, Riku-san... Karena itu adalah suatu pertanda" Shun~
"Shun bilang 'dia punya firasat buruk Tenn-nii, karena itu adalah suatu pertanda' " Riku~
"Pertanda?, pertanda apa maksudmu? " Tenn~
"Mungkin karena Tenn-san tidak dapat melihat makhluk halus jadi mereka mengincar Tenn-san terlebih dahulu" Shun~
"Apa!?, tidak mungkin Shun! " Riku~
"Ada apa Riku?, apa jawaban Shun? " Tenn~
"Tenn-nii, Shun bilang kalau ' mungkin karena Tenn-nii tidak dapat melihat makhluk halus makanya mereka mengincar Tenn-nii terlebih dahulu' " Riku mengucapkan itu sembari menahan tangisannya
Tenn merasa direndahkan bahkan rasanya ingin sangat marah karena membuat Riku bersedih, namun ia tidak mungkin akan marah pada Shun maupun Riku, ia tahu persis bagaimana sikap adiknya ketika dirinya marah
"Dan mungkin juga arti dari tikus jatuh tadi bukanlah hal sepele, namun pertanda kalau Tenn-san akan berakhir seperti itu" Shun~
"TIDAK MUNGKIN!!!!, TIDAK MUNGKIN SHUN!!!!.... TENN-NII TIDAK... HIKSS.. " Riku~
Tenn segera bangun dari ranjangnya, ia bergegas mendekap sang adik yang sedang menangis untuk menenangkannya, walaupun ia tidak tahu apa yang sedang dibicarakan Riku dan Shun, hingga baru kali pertama Shun membuat Riku marah
"Pergilah dahulu Shun, setelah Riku tenang kau bisa kemari lagi, aku janji ia tidak akan marah denganmu lagi" Tenn hanya bisa memberikan senyuman hangatnya pada anak itu, Shun paham dan menganggukan kepalanya untuk segera pergi, ia tahu kalau Tenn sangat peduli terhadapnya
"Tenn-nii... Hikss.. Hiks.. Tenn-nii.. Tidak mungkin.. " Riku~
"Sudah Riku, sudah-sudah aku disini.. Semua akan baik-baik saja yaa.. Sudah-sudah aku akan tetap disisimu" Tenn memeluk erat tubuh Riku yang lemah itu
"Janjikan Tenn-nii, Tenn-nii tidak akan pergi kan?, janji yaa Tenn-nii?... Hiks.. " Riku~
"Iyaa.. Aku janji, sudah-sudah tidak perlu menangis lagi" ucap Tenn sembari mengelus rambut Riku dengan pelan
Riku segera berhenti menangis, ia tidak mau terlalu merepotkan sang kakak yang sudah terluka parah karena luka tusuk
Tenn memutuskan adiknya untuk tidur bersamanya, tapi Riku menolak karena ia takut kalau saat tidur ia akan melukai luka tusuk Tenn dan malah memperburuk nya, namun Tenn memaksanya dan mengatakan kalau luka tusuknya akan cepat sembuh kalau Riku mau tidur disebelahnya
KAMU SEDANG MEMBACA
INDIGO (AU IDOLiSH7)✔
HorrorWARNING!! HOROR STORY sebuah rumah dengan misterius, tanpa engkau bekerja, tanpa kau harus membanting tulang dan susah payah untuk mendapatkan uang...... rumah ini dengan sendirinya bisa memberikan semuanya, kenikmatan dan kemewahan yang langsung bi...