Epilog

212 31 22
                                    

Pagi hari~

Tok... Tok... Tok....!!!

Tenn menghentikan aktivitasnya, ia langsung beranjak ke pintu depan dan ternyata sudah ada Riku yang bersedia membuka pintu, "siapa Riku? " Tenn bertanya pada adiknya

Dan hanya dijawab senyuman manis dari adiknya yang menurut Tenn pasti bukan hal yang ia sukai

Kriet..

"Ohayou!!! " seru seluruh teman Riku plus teman Tenn yang menurutnya sangat menyebalkan

"Kau langsung mengundang mereka kerumah kita Riku!? " Tenn tidak habis pikir dengan yang dilakukan adiknya, "maaf Tenn-nii tidak memberitahu mu lebih dulu, tapi aku hanya ingin menjadikan surprise saja" Riku langsung menyuruh tamunya masuk

"Maafkan kami Nanase-san tertua tapi Nanase-san yang telah mengirimkan map nya pada kami" Iori mengatakannya dengan ramah yang hanya membuat wajah Tenn semakin kesal

"Ini hadiah untukmu Nanase-san" Iori memberikan sebuah boneka kelinci berukuran sedang yang sangat lucu pada Riku, "wahhh... Terima kasih Iori" Riku langsung memeluk boneka itu

"Mana untukku? " tanya Tenn yang belum hilang kemarahannya, "beli sendiri Nanase-san tertua" sahut Iori yang membuat Tenn ingin memukulnya, namun bukan saatnya karena hari ini ia ingin semuanya terlihat cerah tanpa keganjilan sedikitpun

"Nahh begini dong... Rumah yang mudah dikunjungi dari pada harus menghadapi jalan neraka terlebih dahulu" Gaku mengatakannya dengan keras yang langsung mendapatkan lemparan bantal dari Tenn, amarahnya sudah tidak karuan

"Aku tidak pernah menyuruh mu pergi berkunjung kerumahku Sobaman!! " mata Tenn terlihat berkilat kilat marah

"Sudah-sudah, mari kita segera duduk saja" Sogo melerai perkelahian sepele itu

" Rikkun kau punya ousama pudding tidak? " Tamaki~

"Rumah kalian bagus juga" Yamato~

"Sou sou" Mitsuki~

"Boleh menginap desuka? " Nagi~

"Aku rasa Tenn tidak memperbolehkannya" Ryuu~

Namun Riku malah berhenti diambang pintu dengan maniknya yang terlihat kaget, "Tenn-nii!!!, itu... Sofu kemari!!! " seru Riku yang membuat Tenn tercengang, dengan segera Tenn menghampiri adiknya begitu juga yang lain ikut-ikutan

"Mana Riku?, aku tidak melihat Sofu? " Tenn mencari-cari Sofu yang dimaksud Riku, "apa!?, Tenn-nii tidak melihatnya? " mata Riku terlihat berkaca-kaca dan langsung menatap kembali kearah sang kakek yang berada diseberang jalan rumahnya

"Tenn-nii, jangan bilang kalau Sofu-

" tidak, jangan menangis Riku" Tenn berusaha menenangkan adiknya, namun Riku malah langsung berlari kearah sang kakek yang berada diseberang jalan

"Riku!!!, jangan pergi kesana!!!, kembali Riku!!! " sentak Tenn pada adiknya namun Riku tidak menghiraukannya, Riku tetap berlari kearah kakeknya sembari sesenggukan

Hingga akhirnya Riku sampai didepan sang kakek

"Sofu? " Riku memanggil sang kakek yang masih tersenyum padanya, "iya... Ada apa Riku-kun? " sahut sang kakek dengan lembut membuat Riku semakin banyak meneteskan air matanya

"Sofu... Hiks... Kau sudah tiada... Hiks? " ucap Riku berusaha mengalahkan rasa sakit di benaknya, dan hanya dijawab anggukan oleh sang kakek

"Kami belum.. Hiks.. Membalas kebaikan Sofu.. Hiks.. " Riku menyeka air matanya berulang-ulang kali, "kalau begitu, kau mau ikut denganku Riku-kun? " Sang kakek memberikan senyuman tipis

"Kemana? " Riku langsung mendongakkan kepalanya dengan penasaran, "pergi bersama Sofu, kau bisa membalas segalanya disana" sang kakek langsung memberikan tangannya untuk digapai Riku

"Benarkah Sofu!? " Riku terlihat tersenyum bahagia, "Iyyaa.. Ayo cucuku sayang, kita pergi" ucap sang kakek yang langsung tangannya digapai oleh Riku dengan erat, membuat mereka berdua lenyap dimakan semilir angin begitu saja

"RIKUU!!!! " seru Tenn yang langsung menghampiri tempat Riku tadi, namun ia sudah terlambat. Tidak ada keberadaan sang adik disana, Tenn menagis dalam diam, matanya sudah memerah dengan linangan air mata yang benar-benar membasahi pipinya

"Tenn... Ini boneka adikmu kan? " Yamato memberikan boneka kelinci milik Riku pemberian Iori tadi, dengan tangannya yang gemetar Tenn menerima boneka itu

Semua orang disana hanya bisa diam, dengan Tenn yang terjongkok menahan tangisannya,

"hikss... Riku... Hikss... RIKUUUU!!!! " teriaknya melampiaskan segala penyesalannya

-=₪۩۞۩₪= THE END =₪۩۞۩₪=-

















Thanks for read minna-san 😘✨

Dah tamat yak❤

Cinta readers-san banyak-banyak karena sudah mengikuti petualangan si kembar Nanase twins sampai akhir🥰

Maaf bila ceritanya agak ganjil tapi autor menulis menurut inspirasi pikiran yang mengalir diotak autor🥲

Okeh💕✨

Sampai jumpa di book yang baru😁

٩(ര̀ᴗര́)ᵇʸᵉ

INDIGO (AU IDOLiSH7)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang