Teman Baru

177 28 1
                                    

Setelah sarapan~

Riku dan Tenn yang kini berjalan berdampingan di koridor menuju ruang santai, mereka berdua sedikit membicarakan kejadian-Kejadian aneh yang pernah mereka alami namun obrolan mereka terhenti ketika melihat dari jauh sosok yang lewat menyebrangi koridor yang mereka lalui

"Tenn-nii siapa itu? " tanya Riku mulai penasaran dengan yang baru dilihatnya

"Entahlah Riku, tidak begitu jelas" Jawab Tenn mengernyitkan keningnya sembari menggelengkan kepalanya

Namun Riku mengingatnya kembali, agar penglihatannya yang tadi samar-samar dapat terbentuk dengan jelas "ahh.. Aku tahu Tenn-nii, pasti itu tadi Sobo"

"Benarkah? " Tenn kebingungan

"Bukannya sama seperti cerita Tenn-nii tadi, kita selalu melihat Sobo yang entah dia pergi kemana, dan mungkin tadi itu Sobo yang lain juga, kita  harus mengikutinya" ucap Riku menjelaskan dengan sejelas mungkin

Tenn hanya mengangguk yang berarti faham dengan penjelasan Riku, Riku perlahan menarik tangan kakaknya... Dan mulai beraksi mengikuti Sobo nya

Saat dipertengahan perjalanan mengikuti neneknya, tiba-tiba tangan Riku yang bebas dari apapun tertarik kebelakang seperti ada orang yang menariknya "wahhhggg....!!!"

Maka Tenn ikut terbanting bersama Riku, karena tarikan tadi benar-benar kuat "Riku!!! "

Mereka terpapar di ruangan yang sempit dan gelap, benar-benar gelap hingga tidak terlihat apapun, sepi dan sunyi hanya suara nafas mereka ngos-ngosan yang terdengar "hahh.. Kita dimana Tenn-nii? "

"Aku tidak tahu, kau baik-baik saja Riku?, ada yang terluka atau sakit?, kau tidak kambuh kan? " Tenn mulai kelabakan mendekap erat adiknya

"Aku tidak apa-apa Tenn-nii" ucap Riku sedikit cengengesan melihat tingkah overprotective kakaknya

"Tadi kenapa kau tertarik kebelakang dan hingga masuk keruangan ini? " tanya Tenn dengan nada marah

"Entahlah Tenn-nii, tadi seperti ada yang menarik tanganku sangat kuat" jawab Riku seadanya

Disaat kediaman mereka lampu mulai menyala 'cklek', membuat pandangan mereka menjadi silau dan harus menyipitkan mata mereka terlebih dahulu untuk membiasakan mata mereka dengan cahaya lampu

"AAAAAAAAAAAAAAAAA!!!!!!!! " jerit Riku histeris dan mulai memeluk kakaknya dengan erat

"Cho-chotto, ada apa Riku? " tanya Tenn sedikit tidak suka dengan sikap Riku yang mendadak berteriak

"Te-Tenn-nii, aku melihat hantu" ucap Riku yang langsung menunjukkan kearah dimana ia melihat sosok tak kasat mata itu, tentu saja Tenn tidak dapat melihat keberadaan hantu yang dimaksud adiknya, ia hanya mendecik kesal karena ia tidak memiliki penglihatan seperti adiknya

"Aku tidak dapat melihatnya Riku" ucap Tenn sembari mengelus pucuk rambut adiknya yang sedang super ketakutan

"Aku tidak bermaksud menyakiti kalian"

Riku yang mendengar suara itu terus berpaling mencari asal suara itu, ternyata hantu tadi yang menariknya yang sedang berbicara padanya

"Apa? " tanya Riku kebingungan

Raut wajah Tenn menjadi kebingungan dengan sikap adiknya yang mendadak merespon sesuatu yang tidak ia dengar

"Aku hanya ingin menyelamatkan dirimu dan saudaramu dari hari kematian mu" jawab sang hantu dengan lirih dan pelan

"Jadi kau berniat menyelamatkan nyawa kami? " tanya Riku lagi, Tenn semakin kebingungan dengan tingkah adiknya yang bisa dibilang aneh

"Iya, itu tadi ibuku.... Ia menyamar menjadi Sobo kalian, agar dengan mudah memancing kalian untuk mengikutinya, namun aku tidak bisa membiarkan itu terjadi, aku selalu ingin membantu orang-orang yang kesulitan, seperti kalian..... Dulu aku pernah melakukan hal ini pada korban yang lain sebelum kalian, namun sayangnya mereka tidak dapat melihatku bahkan mendengarku, jadi aku tidak dapat membantu mereka sepenuhnya.... Tetapi, kau dapat melihat ku, aku terkejut sekali dengan dirimu yang langsung berpaling menatap ku berbicara padamu bahkan berteriak karena kaget melihat ku, aku kira kau tidak dapat melihat ku bahkan mendengarnya" jelas sang hantu panjang lebar

"Ohh.. Begitu yaa, maaf yaa tadi aku berteriak ketakutan, aku tidak tahu maksud mu" ucap Riku sembari memberikan senyuman manisnya

"Tidak masalah"  jawab sang hantu singkat

"Dan terimakasih kasih yaa atas bantuan mu" ucap Riku dengan sedikit terkekeh manis

"Aku senang dapat melakukannya" jawab sang hantu lagi dengan senyuman yang hadir diwajahnya

Tenn yang sedari tadi kebingungan dengan kalimat yang terus keluar dari mulut adiknya, ia tidak paham apa yang dibicarakan dengan lawan bicaranya "Riku, apa yang terjadi? " dengan kesal karena merasa diacuhkan

"Maaf Tenn-nii aku sampai kelupaan, ini ada hantu perempuan masih kecil kira-kira umurnya 10 tahun, ia memiliki wajah pucat dan pakaian sejarah bisa dibilang baju Belanda, ia tadi yang menarik kita keruangan ini, niatnya baik kok, dia hanya menolong kita dari penyamaran ibunya, ibunya menyamar menjadi Sobo kita agar kita mengikutinya dan mati, namun untung saja hantu cilik ini menyelamatkan kita" jelas Riku panjang lebar sembari menatap raut wajah kesal kakaknya

Tenn mulai mengerti sekarang, ia menarik ujung bibirnya keatas hingga senyuman terukir diwajahnya "begitu yaa... kalau begitu ucapkan Terima kasih ku juga padanya"

"Tenn-nii bisa bilang sendiri kok, dia masih didepan kita" ucap Riku mempersilakan kakaknya

Tenn sebenarnya merasa aneh dengan perintah tidak masuk akal Adiknya,tentu saja ia tidak dapat melihat keberadaan bahkan mendengar hantu itu, namun ia hanya menghela nafas panjang dan mulai berjalan kedepan hantu yang dimaksud Riku

"Terima kasih banyak yaa atas bantuan mu, mungkin bila kau tidak datang menolong kami sudah kehilangan nyawa" ucap Tenn sembari memberikan senyuman tulus pada hantu itu, meski ia terlihat seperti orang bodoh dengan berbicara pada sesuatu yang tidak dapat ia lihat

"Tidak masalah, aku senang bila kau senang" jawab sang hantu dengan senyum tipis

"Ia bilang 'tidak masalah, dan dia senang bila Tenn-nii senang' " ucap Riku memberitahu jawaban sang hantu pada kakaknya yang tidak dapat mendengar jawaban tadi, bisa dibilang Riku seperti perantara Tenn dan hantu itu

"Ahahaha... Manis sekali, Omong-omong siapa namamu? " tanya Tenn lagi yang keseruan melihat aksi perantara ini

"Tidak perlu tahu, kau tidak perlu tahu namaku.... Mmm terserah kau mau memanggilku apa, aku menerimanya kok" jawab sang hantu dengan gugup

"Dia bilang ' Tenn-nii tidak perlu tahu namanya, terserah pada Tenn-nii ingin memanggilnya siapa, ia akan menerimanya' " ucap Riku memberi jawaban sang hantu pada kakaknya

"Begitu yaa.... Mmm bagaimana dengan.....Shun, aku suka nama itu, simpel dan indah" ucap Tenn memberikan pendapatnya

"Shun, nama yang bagus..... Aku menyukainya, boleh... Kau bisa memanggilku dengan nama itu, aku Shun" jawab Shun dengan senang bukan main

"Dia bilang 'Shun adalah nama yang bagus Tenn-nii, ia menyukainya, jadi Tenn-nii bisa memanggilnya dengan nama itu, namanya adalah Shun' " ucap Riku menerjemahkannya pada sang kakak

"Wahh, salam kenal Shun aku Tenn, Nanase Tenn kakak kembar dari Nanase Riku atau biasa dipanggil Riku" Tenn~

"Salam kenal juga Shun" Riku~

Shun terbelalak melihat kedua orang yang memperkenalkan diri padanya, sembari mengulurkan tangannya "baik, salam kenal"

Riku meraih uluran tangan dari Shun, namun Tenn masih terbingung dengan apa yang dilakukan adiknya, maka Riku terus meraih tangan kakaknya supaya ikut menggenggam tangan Shun, Tenn tidak merasakan apapun kecuali tangan adiknya sendiri, namun Shun dapat merasakannya.... Senyuman bahagia terukir diwajahnya "boleh kita berteman? "

"Dia bilang 'apa kita bisa berteman dengannya
Tenn-nii? ' " tanya Riku dengan apa yang baru saja Shun katakan

" tentu saja boleh, bila Shun tidak melakukan hal-hal aneh pada kami" Tenn~

" baik, aku tidak akan berbuat yang aneh-aneh,aku janji akan jadi teman yang baik untuk Riku-san dan Tenn-san" Shun~

"Dia bilang 'dia berjanji tidak akan berbuat yang aneh-aneh Tenn-nii, dia berjanji akan jadi teman yang baik untuk kita" Riku~

Tenn hanya memberikan senyuman hangat dan menundukkan kepalanya

To be continued-






















Thank for read my lovely readers 😊
Tunggu kelanjutannya 😆
Vote please ᕕ( ՞ ᗜ ՞ )ᕗ

INDIGO (AU IDOLiSH7)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang