"Aku setuju Riku" sahut Tenn singkat
"Ehh.. Benarkah Tenn-nii? " Riku~
"Aku akan memikirkan rencananya nanti, bagaimana dengan lukamu? Kau baik-baik saja?" Tenn~
"Aku baik-baik saja Tenn-nii, luka ini tidak terlalu dalam.. Jadi aku tidak kesusahan berjalan bahkan memanjat pohon tadi" Riku~
"Syukurlah kalau begitu, Omong-omong kenapa kau membawa buku dan pensil? " Tenn~
"Aku hanya bosan saja, jadi aku menggambar hantu-hantu yang pernah ku lihat dirumah ini" Riku~
"Apa!?, kau menggambarnya?, coba lihat! " ucap Tenn yang meminta buku dari tangan adiknya, Riku langsung memberikannya pada Tenn tanpa ragu "maaf Tenn-nii, gambaran ku tidak bagus"
"Tidak apa Riku" sahut Tenn yang perlahan membuka halaman demi halaman buku gambar milik adiknya
Yang digambar Riku sangatlah simpel dan sulit dipahami, namun begitu jelas dan terbentuk apa yang sedang ingin Riku gambarkan, hanya coretan hitam dan putih yang mewarnai gambarannya
Tenn berhenti pada satu gambar, yaitu seorang wanita dewasa dengan suaminya yang sedang berkelahi... Memakai pakaian Belanda yang sudah kuno, Tenn mengernyitkan alisnya, ia merasa aneh dengan gambaran itu
"Riku, apa kau melihat hantu ini di rumah ini? " tanya sang kakak dengan kebingungan
"Benar, aku melihatnya... Mereka sedang berkelahi Tenn-nii, namun aku berusaha bersembunyi agar mereka tidak melihatku, karena aku takut sekali" ucap Riku yang langsung menundukkan kepalanya pada akhir kata
"Riku, mungkin mereka adalah ayah dan Ibu Shun" Tenn~
"Huh?, benarkah Tenn-nii? " Riku~
"Namanya Arabella dan Barend, merekalah yang menerima korban nyawa rumah ini" Tenn~
"Aku-aku takut Tenn-nii" Riku~
Tenn segera memeluk adiknya, dan menciumi pucuk rambut milik Riku "tidak apa Riku, aku disini"
•
•
•
Tenn dan Riku pergi untuk membersihkan diri lebih dulu, setelah segar mereka memiliki rencana untuk membuat kue bersama didapur karena mereka juga belum sarapan, dan karena setelah sekian lama mereka tidak pernah melakukannya
"Apa Tenn-nii tidak apa?, tangan dan kaki Tenn-nii kan belum sembuh total? " ucap Riku setelah menyiapkan banyak bahan diatas meja
"Tidak apa Riku, aku janji akan berhati-hati" ucap Tenn sembari memasukkan tepung kedalam wadah adonan
Riku ikut disibukkan dengan mengocok adonan itu sedang Tenn yang memasukkan semua bahan kedalamnya "aduk sampai sedikit mengembang yaa Riku, aku akan siapkan cetakannya"
"Siap bos" ucap Riku sembari memberi hormat, Tenn terkekeh pelan
Tenn menyiapkan cetakan dengan diberi kertas khusus kue yang dilapiskan diatas cetakan itu, Tenn melihat adiknya yang sedang sibuk mengocok adonan "itu sudah cukup Riku, Terimakasih yaa... "
"Tidak masalah Tenn-nii, lagian aku selalu ingin membantu Tenn-nii membuat Kue" ucap Riku sembari memangkuk dagunya memandangi kakaknya yang sedang menuangkan adonan ke dalam wadah
"Nahh... Setelah ini kita masukan kedalam oven, kita tunggu selama 30 menit" ucap Tenn yang langsung memasukkan adonan itu kedalam oven
Riku memiringkan kepalanya ke kiri, dengan bibirnya yang mengerucut "bosen harus nunggu selama itu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
INDIGO (AU IDOLiSH7)✔
HorrorWARNING!! HOROR STORY sebuah rumah dengan misterius, tanpa engkau bekerja, tanpa kau harus membanting tulang dan susah payah untuk mendapatkan uang...... rumah ini dengan sendirinya bisa memberikan semuanya, kenikmatan dan kemewahan yang langsung bi...