Dengan cepat Tenn telah sampai dikamar Riku dan langsung merebahka tubuh sang adik diranjangnya, Tenn menarik selimut untuk menghangatkan Riku yang wajahnya terlihat sangat pucat, mungkin Riku sudah kehabisan darah karena muntah darah tadi
Tenn menggenggam tangan Riku yang sudah sangat dingin seperti es, Tenn yakin itu juga disebabkan karena muntah darah tadi
"Riku, kenapa harus dirimu?, apakah Sobo sudah merencanakan rencana liciknya lagi? ... Aku tidak akan membiarkan dirimu terluka lagi Riku, aku janji" ucap Tenn yang langsung meneteskan air matanya, ia merasa sangat bersalah karena kurang mewaspadai adiknya
'Tenn..... '
Tiba-tiba ada suara tipis dan samar-samar memanggil namanya, Tenn segera menyeka air matanya dan berpaling mencari sumber suara, namun nihil ia tidak melihat apapun diruang kamar Riku
Karena merasa penasaran, Tenn memutuskan untuk pergi keluar sebentar, ia juga mengingat bahwa kamar miliknya dan milik Riku anti penerima korban nyawa bisa masuk jadi Tenn bisa sedikit tenang
Tenn mengikuti suara itu dengan perlahan dan memasang indra pendengarannya dengan tajam supaya bisa mendengar jelas suara yang memanggilnya
'Tenn... '
Suara itu terus menarik Tenn untuk mengikutinya karena ia juga semakin penasaran siapa yang memanggil namanya dengan lirih seperti itu namun ia dapat mendengarnya dengan jelas
Disisi lain~
Sang nenek menahan tangan suaminya kebelakang dengan pisau yang berada didepan lehernya supaya sang kakek tidak banyak bergerak lagi "dengar yaa.. Aku sudah menyuruh barend untuk melakukan rencana ku yang selanjutnya"
Kedua manik sang kakek terbelalak mendengar ucapan istrinya "apa yang kau rencanakan pada mereka!?, jangan sakiti mereka!! " ucap sang kakek penuh amarah
" ehehehe...kau tunggu saja, nanti juga kedengeran kok suaranya " ucap sang nenek dengan senyum sinis nya, sang kakek mulai panik dan khawatir, ia tidak bisa bergerak karena dirinya yang disekap oleh sang istri
Kembali ke sisi Tenn~
Tenn mengikuti suara itu hingga memasuki koridor menuju ruang lukis, dengan cepat Tenn menyadari bahwa dirinya hanya dihasut dan masuk kedalam ruangan itu, ia menghentikan langkahnya dan mendecih kesal "ck... Pasti aku hanya dibodohi lagi, pintu lemari didalam sana pasti sudah terbuka" ucap Tenn penuh keyakinan
"Tidak, aku harus segera kembali" ucap Tenn yang langsung berlari kembali kearah kamar Riku, namun sebuah suara berhasil membuatnya berhenti lagi
Dinding di Koridor yang ia lewati keliatan bergetar dengan kuat dengan suara yang aneh mengiringinya
Drreettt... Dreetttt....
Begitulah suaranya terdengar, dan asal suara itu dari arah koridor yang hendak Tenn tuju, bagaimana Tenn bisa berlari kalau kamarnya saja ada di Koridor itu, namun berbeda dari kamar sang kakek yang berada di Koridor yang berbeda
'Ahahahahahah...!!! ' suara tawa itu benar-benar jelas terdengar ditelinga Tenn, bagaimana bisa?, bukannya itu suara makhluk halus yang mengerikan?
Kaki Tenn membeku seakan tidak bisa digerakkan lagi, padahal ia harus bergegas berlari, namun kakinya tidak ingin bergerak sedikitpun, hingga akhirnya Tenn terjatuh karena terlalu memaksa kakinya untuk berlari
Dengan cepat datanglah makhluk halus yang jalannya merangkak dengan seluruh tubuhnya berwarna hitam dan rambutnya yang sangat panjang menutupi wajahnya yang mengerikan, Tenn ingin menjerit keras namun tidak bisa, ia hanya membelalakan matanya dan debar jantungnya yang semakin cepat
KAMU SEDANG MEMBACA
INDIGO (AU IDOLiSH7)✔
HorrorWARNING!! HOROR STORY sebuah rumah dengan misterius, tanpa engkau bekerja, tanpa kau harus membanting tulang dan susah payah untuk mendapatkan uang...... rumah ini dengan sendirinya bisa memberikan semuanya, kenikmatan dan kemewahan yang langsung bi...