Terlihat Tenn yang sedang asyik membaca buku di ruang santai, karena disana terdapat rak buku yang banyak, jadi Tenn memutuskan untuk membaca salah satu buku disitu
Sedangkan Riku yang sedang asyik bercanda dengan Shun, bisa dibilang aneh karena keberadaan Shun yang tak kasat mata, namun Tenn sudah terbiasa dengan keberadaan Shun yang tidak dapat ia lihat, sesekali Tenn melirik apa yang dilakukan oleh adiknya bersama teman baru mereka
"Tenn-nii!! " seru Riku memanggil kakaknya
Tenn segera memalingkan pandangannya untuk merespon panggilan dari adiknya "yaa... Ada apa Riku? "
"Tenn-nii disuruh main dengan Shun, katanya dia ingin bermain dengan kita" Riku~
Tenn menghampiri tempat dimana adiknya sedang duduk, lalu mulai ikut serta dalam kesenangan itu "baik, kita mau bermain apa? "
"Monopoli" ucap Riku yang didepannya sudah ada permainan monopoli
"Baiklah lalu siapa dulu yang memulainya? " Tenn~
"Tenn-nii, Shun lalu aku" ucap Riku sembari menunjuk kearah orang yang disebutkan, Tenn jadi mengetahui dimana keberadaan Shun sekarang, ternyata tepat bersebrangan didepannya
Tenn mulai menggulingkan dadunya, dan terus berlanjut hingga sampai bagian Shun, Tenn agak tersentak saat melihat dadu yang dikocok dan bergulir sendiri, namun Riku memegang pundak Tenn dengan pelan dan menganggukan kepalanya memberikan kepercayaan pada sang kakak yang tidak percaya terhadap apa yang dilihatnya
Permainan terus berjalan, hingga saking serunya mereka telah mendekati waktu makan siang
•
•
•
Neneknya sedang sibuk menyiapkan makan siang dimeja makan dengan wajah kesal dan cemberut, kakek yang melihatnya tidak suka dengan yang diperbuat oleh istrinya itu "jangan begitu, bisakah kau lebih ikhlas lagi melakukannya? "
"Daripada kau menceramahi ku, lebih baik panggilkan kedua korban nyawa kita" ucap neneknya blak-blakan dengan emosi yang meluap-luap
Dengan segera kakek pergi untuk mencari keberadaan kedua cucu yang disayangi berada, ia memberhentikan langkahnya didepan ruang santai, ternyata kedua kakak beradik itu sedang asyik bermain bersama, namun kakeknya kaget ketika Riku mempersilakan hantu cilik yang duduk disampingnya untuk menggulirkan dadu
Kakeknya tentu kaget, karena kedua saudara kembar itu tidak terkejut adanya dadu yang bergulir dengan sendirinya, kakeknya dengan segera menghampiri kedua saudara beda surai itu "kalian bisa melihatnya? "
"Sofu!? " ucap si kembar bersamaan
"Apa?, Sofu juga dapat melihat makhluk halus itu? " tanya Tenn kebingungan
Sembari menatap dengan penuh kepanikan namun terbesit kesenangan dalam hati sang kakek "iya, Sobo dan Sofu bisa melihat kehadiran mereka, kalau begitu syukurlah kalian juga dapat melihatnya"
"Mmm... Sebenarnya hanya Riku yang dapat melihatnya Sofu, aku tidak" ucap Tenn dengan kecewa terhadap dirinya sendiri
Kakeknya lantas terkejut saat Tenn mengatakan hal itu, ia memiringkan kepalanya "lalu, kenapa kau tidak kaget melihat adikmu sedari tadi tertawa dengan lawan bicaranya yang lain? dan dadu yang bergulir dengan sendirinya?"
"Aku mulai terbiasa, karena hantu cilik yang dibilang Riku tidak berbahaya dan sudah menolong kami, jadi aku memperbolehkannya bermain dengan kami" jawab Tenn yang masih menundukkan kepalanya, merasa dialah yang memiliki kekurangan
"Tidak apa Tenn-kun, tidak apa jika tidak bisa melihatnya, kami tidak menyalahkan mu kok, lagi pula kenapa kau malah terlihat sangat merasa bersalah? " Ucap kakeknya sembari menepuk pucuk surai pink pucat itu
KAMU SEDANG MEMBACA
INDIGO (AU IDOLiSH7)✔
HorrorWARNING!! HOROR STORY sebuah rumah dengan misterius, tanpa engkau bekerja, tanpa kau harus membanting tulang dan susah payah untuk mendapatkan uang...... rumah ini dengan sendirinya bisa memberikan semuanya, kenikmatan dan kemewahan yang langsung bi...