Tenn terbangun dari tidurnya, ia langsung menyadari bahwa keberadaan adiknya yang tadi tidur di pahanya sudah tidak ada, ia beranjak pergi mencari keberadaan adiknya
"Tenn-nii!!! "
Suara itu tidak lain yang memanggilnya begitu hanya adik kembarnya, Tenn langsung memalingkan pandangannya kearah suara itu dan didapatinya sang surai merah dengan raut wajah manisnya
"Riku, kau kemana saja?, aku mencari mu tahu" bentak Tenn sedikit marah karena Riku meninggalkannya begitu saja
"Maaf Tenn-nii, tadi aku mengikuti Sobo" sahut Riku lirih dengan matanya yang celingak celinguk seperti memastikan keadaan aman
Tenn langsung memeluk Riku erat, ia tidak merespon apa yang Riku ceritakan "sudah sudah, yang penting kau baik-baik saja, aku tidak mau kau terluka Riku"
Riku hanya terdiam dan terus memeluk kakaknya kembali dengan senyuman manis ditampilkannya "tenang saja Tenn-nii, aku tidak akan pergi kemanapun"
•
•
•
Setelah acara makan malam selesai~
Riku dan Tenn duduk dikursi panjang bersama menonton TV sedangkan neneknya yang sedang membaca buku dan kakeknya yang menikmati rokoknya, mereka ada disatu ruangan bersama
Pandangan Tenn perlahan menatap ke Gramaphon yang berada disebelah kakeknya, ia masih merinding dengan kejadian yang dilihat adiknya "Riku, apakah kau melihat sesuatu? "
"Tidak Tenn-nii, aku tidak melihat apapun" sahut Riku, mereka saling berbincang dengan lirih sehingga membuat kedua paruh baya itu menatap heran pada kedua anak kembar ini
"Nanase Kyoudai, apa yang sedang kalian bicarakan?, kenapa berbisik begitu? " tanya sang nenek dengan nada bicaranya yang terdengar marah sembari mengernyitkan alisnya
"Ehh.. Ano, bukan apa-apa, hanya hal kekanak-kanakan" jawab Riku dengan tergagap karena takut dengan ekspresi wajah neneknya yang sedang marah
Tenn memegang pelan pundak adiknya, dan mengelus bagian bahu Riku agar rasa takutnya meredam "Sobo, bisakah anda tidak menaikan nada bicara anda?, anda bisa membuat adik saya kambuh"
"Justru mem-
Ucapan neneknya terputus ketika sang kakek menyenggol pelan sang nenek, mata sang nenek terbelalak kaget dan mulai menatap Tenn dan Riku dengan raut wajah panik " ehem... Maafkan Sobo yaa, lagi-lagi Sobo melupakan lawan bicara Sobo sendiri, padahal kalian cucuku yang paling kusayangi "
Riku dan Tenn mulai kebingungan dengan tingkah laku dari kedua paruh baya itu, mereka berdua pun memutuskan untuk masuk kekamar lebih dulu alasannya karena sudah mengantuk, nenek dan kakeknya hanya mengiyakan
"Riku, aku akan masuk kekamar mu dulu" ucap Tenn lirih sembari terus berjalan, Riku menganggukkan kepalanya "baik Tenn-nii"
Setelah sampai dikamar Riku, Tenn dengan cepat langsung menutup pintunya dan menguncinya supaya tidak ada yang mendengar dengan jelas pembicaraan mereka "Tenn-nii kenapa? "
Tenn langsung menyuruh Riku untuk duduk diranjangnya disusul olehnya yang duduk disebelah Riku, sembari memasang indra pendengarannya Tenn memastikan keadaan aman
"Apa kau tadi melihatnya? " tanya Tenn langsung ke inti pembicaraan
"Apa maksud Tenn-nii?, kalau tentang makhluk halus aku tidak melihatnya" jawab Riku seadanya
Tenn memijat dahinya, dan langsung menatap serius adiknya yang polos itu "kau lihat tingkah laku aneh yang diperbuat Sobo dan Sofu? "
"Ohh, saat Sobo marah pada kita lalu kemudian langsung mengubah raut wajahnya menjadi baik hati dan saat Sofu menyenggol nya, benarkan? " jawab Riku yang langsung teringat dengan yang diucapkan Tenn
KAMU SEDANG MEMBACA
INDIGO (AU IDOLiSH7)✔
TerrorWARNING!! HOROR STORY sebuah rumah dengan misterius, tanpa engkau bekerja, tanpa kau harus membanting tulang dan susah payah untuk mendapatkan uang...... rumah ini dengan sendirinya bisa memberikan semuanya, kenikmatan dan kemewahan yang langsung bi...