Obsession-25

17.1K 1.5K 183
                                    

Happy reading

Jangan lupa follow

===

"Gimana?" Kean menatap Arka yang menggeleng pasrah, dirinya tidak bisa melacak keberadaan Cya.

"Fino gak bisa kita remehin, bahkan radar gue aja gak bisa nemuin mobil yang mereka pakai," kata Arka yang sudah melacak keberadaan Fino selama seharian penuh.

"Lo udah awasi bang Kenan?" kini Kean bertanya kepada Alaska yang ia suruh untuk mengawasi Kenan yang tentunya juga sedang mencari keberadaan Cya.

"Belum ada pergerakan, tapi bang Kenan hampir gila," jawaban Alaska membuatnya mendesah kesal.

"Kalau gue tau lebih cepat, pasti cewek gue gak akan diculik sama orang gak waras!" Kean mengacak-acak rambutnya.

Pemuda itu sama sekali tidak tidur, untuk memcari keberadaan Cya. Bahkan ia sudah menyebarkan semua orang-orangnya, mereka juga belum memberikan titik terangnya.

"Lo istirahat dulu aja, biar gue sama Arka yang handle."

Kean menggeleng, pemuda itu tidak bisa tidur kalau Cya masih belum ditemukan. Meskipun dirinya belum sepenuhnya pulih, Kean bisa mengatasi sakitnya. Pemuda itu harus cepat menemukan keberadaan gadisnya.

"Kalau gitu, lo makan dulu. Kalau mau cari Cya, lo harus sehat buat lawan mereka!" Kean mengangguk, pemuda itu keluar untuk mencari makan.

Alaska akan menemaninya, takut ada apa-apa dijalan. Sebab Kenan sudah mengirim orangnya untuk menghabisi Kean. Alaska tidak mau Kean tewas begitu saja, pemuda itu mau kedua putra Davindra mati bersamaan.

Arka masih berada di ruangan untuk mencari keberadaan Cya. Pemuda itu mengubah IP laptop miliknya, tidak lama kemudian dirinya menemukan keberadaan Cya dengan sangat mudah.

"Sangat merepotkan kalau gue turun tangan, biarin bang Kenan aja yang beresin. Gue cuma tunggu waktu yang tepat," gumam Arka yang kini menyunggingkan bibirnya.

"Ternyata jatuh cinta bisa membuat seseorang menjadi orang lain. Namun ini sangat menyenangkan," Arka tertawa sendiri. Sungguh menggelikan, dirinya tidak pernah sampai begini.

"Hm, Nagata Alycya Danurdra."

Arka dengan cepat merubah IP laptopnya, pemuda itu menatap Kean yang sudah datang dengan membawa makanan untuk mereka.

"Udah ada kabar?" tanya Kean yang berharap Arka cepat menemukan keberadaan gadisnya.

"Masih belum," jawab Arka dengan helaan nafas.

Kean terlihat semakin marah, tetapi Arka berpura-pura sibuk mencari keberadaan Cya. Alaska sendiri juga gelisah, pemuda itu takut Cya kenapa-napa bersama Fino yang tidak beres.

Harusnya Alaska langsung membawa Cya ke tempat yang jauh, biar tidak ada yang mengambil gadisnya. Alaska sangat menyesal, karena menunggu kedua putra Davindra saling membunuh. Sebab hal itu sangatlah lama.

Arka menarik sudut bibirnya, hanya dirinya yang terlihat tenang. Arka sudah menyiapkan sesuatu, makanya ia sangat tenang. Bahkan Cya akan baik-baik saja disana, gadis itu hanya sedikit tertidur lebih lama lagi. Biarkan gadisnya beristirahat lebih dulu, sebelum melihat pertumpahan darah yang sebentar lagi akan terjadi.

"Pokoknya malam ini gue mau dengar kabar baik!" titah Kean yang diangguki Arka.

******

Sudah dua hari, tetapi Cya masih belum membuka matanya. Kata Fino, dosis racunnya terlalu tinggi dan membuat gadis itu menjadi koma. Riki terus menangis, pemuda itu mau Cya cepat bangun dan Fino memcoba beberapa cara untuk membangunkan Cya.

Obsession (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang