Delena merasa dadanya sakit sekali, setiap tarikan nafasnya terasa berat, dia agak pusing, tapi dia mendengar suara-suara di sebelahnya.
"Untuk saat ini dia baik-baik saja. Tapi melihat riwayat penyakitnya, sepertinya dia butuh pemeriksaan yang lebih lanjut.." Suara yang asing di telinga Delena sedang berbicara.
Delena berusaha membuka mata..
Agak samar..
Terlihat Byron sedang berbicara dengan seorang dokter, lalu ada satu orang perawat di samping dokter.
"Sepetinya dia sudah sadar.." Dokter tersebut melihat Delena yang sudah membuka mata. Lalu kemudian memeriksa dada Delena dengan stetoskopnya.
"Sudah lebih baik..masih sakit? masih pusing?" Dokter itu bertanya pada Delena.
Delena menggeleng. "Sudah mendingan.." Jawabnya pelan.
"Syukurlah, kamu istirahat dulu..nanti perawat akan memberikan informasi mengenai rawat inap.." Dokter tersebut tersenyum lalu pergi ke luar bilik tempat tidurnya.
Perawat yang tadi ada di sebelah dokter berbicara sebentar pada Byron, lalu ikut pergi ke luar bilik.
Delena mencoba untuk duduk. Dadanya masih sakit. Tapi dia tidak ingin terus berbaring.
"Gw dimana?" tanyanya
"IGD" Byron menjawab. "Tadi lo pingsan, gw bawa lo ke rumah sakit paling deket."
"Ayah?"
"Gw udah telepon, tapi karena masih di Bandung, dan masih ada meeting, dia sampai sini pasti siang."
Delena melihat jam dinding, pukul 2 pagi!! Dan Byron masih memakai kostum Doctor Stanger.
"Thanks Byron.." Delena mencari tasnya. Dia hendak mencari hpnya. Byron duduk, lalu membuka laci meja di sebelah tempat tidur Delena. Dia memberikan tas Delena.
Delena melihat ada luka kecil di ujung bibirnya. Lalu teringat Hansel.
Bagaimana keadaan Hansel sekarang? Apa dia baik-baik saja? Byron itu jago Taekwondo..Delena khawatir pada Hansel.
Delena menemukan hpnya, tapi ternyata hpnya mati. Baterainya habis.
Apa Delena harus bertanya mengenai Hansel pada Byron?
Delena melihat Byron ragu-ragu. "Dia baik-baik aja.." Tiba-tiba Byron berkata. Dia seperti tau apa yang sedang Delena fikirkan." Gw ga mau ngebahas dia ato ngebahas yang tadi lo liat."
Delena hendak mengatakan sesuatu, tapi kemudian seorang perawat masuk ke biliknya dan menyapa mereka. "Pagi, maaf menggangu..ruangan untuk sdri Delena sudah siap, sekarang sudah bisa di tempati." Perawat itu memberi tahu dengan ramah.
Delena diam dan menuruti instruksi perawat untuk masuk ke ruang rawat inap.
Byron masih menemani. Sekesal apapun, dan semenyebalkan apapun Byron, dia tetap menemani dan mengurus Delena di rumah sakit. Delena sering terharu dengan perlakuan Byron, tapi setelah Delena sembuh, dia akan balik lagi jadi kasar dan meyebalkan.
Sesampainya di ruang rawat inap, Delena ganti baju dengan baju rumah sakit. sedangkan Byron ke luar ruangan untuk mengurus administrasi. Delena sedikit mengantuk, tapi dia menunggu Byron datang. Dia akan menyuruh Byron pulang, Delena tidak tega melihat Byron kesana kesini dengan kostum doctor strange, kostumnya memang sudah tidak pakai jubah, tapi tetap saja mencolok kalau berjalan-jalan di rumah sakit, dan pastinya dia tidak nyaman.
Lima belas menit kemudian Byron masuk ke ruangan Delena. Delena sedang duduk sambil mengisi daya hpnya. Dia tadi berusaha menghubungi Hansel, tapi sepertinya Hansel sedang tidur, Delena takut mengganggu, jadi dia hanya mengirim pesan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heart Beat
RomanceHeart beat adalah detak jantung, dan detak jantung Delena bisa berhenti kapan saja jika penyakitnya kambuh. Detak jantung Delena pernah berdetak dengan bahagia karena Byron, tunangannya sedari kecil, tapi kemudian perasaanya hilang karena Byron bers...