Epilog

18 1 0
                                    


"gw ga akan pernah mau jadi pilot helikopter lagi buat mereka berdua.." Orius mengomel. "shock gw.." katanya membuat Darrell, Marrion dan Cesya tertawa.

"Selamat ya Del.." Marrion memeluk mereka berdua ketika merekan turun dari helikopter.

"congratulation.." Cesya pun memberi selamat pada mereka.

Mereka berdua berjalan dengan bahagia di iringin Cesya dan Marrion. Darrell juga kemudian memberi selamat.

"shock dia.." Byron memberi tahu Darrell dengan tertawa.

"gimana ga shock coba. Mereka ciuman di depan mata gw..oh my eyes" Orius masih ngomel. Darrell tertawa.

Cesya memperhatikan Orius dengan baju pilot dan aksesorisnya. Orius nampak sangat keren. Dia memang ganteng, tapi dengan setelan pilot dia terlihat lebih ganteng.

"gw ganteng ga?" bisik orius pada Darrell dan Byron. Orius merasa Cesya dari tadi memperhatikannya.

"udah ganteng.." Darrell memberitahunya.

"bisa dong ya, Marrion sama Delena ngelolosin gw buat deket lagi sama Cesya. " dia meminta pendapat Byron dan Darrell. Mereka berenam sedang duduk di ruang tunggu heliport . Byron, Darrell dan Orius duduk di kursi ruang tunggu.sedangkan cewe-cewe berdiri sambil mengambil minum.

"bisa sih.."Darrell melihat Orius, lalu kemudian memperhatikan Marrion, Delena dan Cesya. mereka bertiga sepertinya sedang menunggu sesuatu.

"tapi..lo kayaknya bakal nambah saingan.." Byron memberitahu Orius, pandangan mereka bertiga kemudian tertuju pada seorang cowo yang mendekati Marrion, Delena dan Cesya, dia juga sepertinya pilot.

"Mischaaaaa..." marrion dan delena memeluk cowo itu. Darrell dan Byron waspada. Mereka kaget. Karena pasangan mereka memeluk seorang cowo ganteng dan putih.

Tapi ada yang lebih merasa waspada lagi. Orius! Dia merasa Cesya pun sepertinya agak tertarik dengan cowo itu.

"arrgghh.." Orius merasa kesal. Saingannya untuk dekat dengan cesya bertambah lagi satu.

Heart BeatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang