"Besok aku ada ujian praktek dulu, trus ada kuliah sampe sore, siang aku bisa ketemu kamu sebentar. Ga papa aku ketemu kamunya Cuma sebentar?" Hansel bertanya pada Delena ketika mereka di dalam mobil dalam perjalanan pulang ke rumah Delena.
"Ga papa..Aku ngerti kamu sibuk. Aku juga ngerti gimana sibuknya anak kedokteran. " Delena tersenyum
"Thank you.." Hansel merasa lega. Dia khawatir Delena akan merasa diabaikan oleh Hansel karena jadwal ujian dan kuliahnya yang cukup padat di saat kepulangan Delena.
"Aku harus latihan sabar ngadepin anak kedokteran. Marrion kasih nasihat." Delena memberi tahu Hansel dengan bangga. Hansel tertawa.
"Ya..ya ya..aku entar bisa aja ketiduran. Atau mungkin ga jawab telepon kamu..kamu harus siap ya.."katanya lagi.
Delena mengagguk.
"Jarak rumah kamu sama kampus lumayan jauh, kamu ga cape nyetir bolak balik rumah-kampus- rumah?" Delena penasaran.
"Cape..ortu juga udah nyuruh cari Kosan atau Apartemen sih, Cuma aku belum ada waktu buat cari.." .
"Hoo.." Delena berkomentar pendek.
"Kamu balik ke Amerika kapan?"
"Rabu depan.." Delena menjawab dengan sedih.."Aku pengennya ga balik kesana, Cuma Ayah masih terapi. Selesai Ayah terapi aku pasti langsung balik. "
"Kalau hari sabtu dan minggu ini kamu ada waktu, mau ga bantu aku cari Kosan atau Apartemen?" Hansel bertanya hati-hati. Takut Delena sudah ada acara.
"Mauuuu!!!" Delena menjawab dengan semangat. Delena senang dengan ajakan Hansel.
"Ok. Nanti sabtu aku jemput yaa.." Hansel membuat Delena riang sepanjang perjalanan pulang ke rumah.
Hansel mengantar Delena sampai depan rumahnya. Hansel tidak masuk karena dia ada ujian besok. Jadi dia harus persiapan belajar. Delena maklum dan menghargai Hansel untuk belajar dengan giat. Delena mengecup pipi Hansel ketika dia turun dari mobil. Membuat Hansel tersenyum sepanjang perjalanan pulang ke rumahnya.
Esoknya Delena bangun pagi, dia kemudian mengecek kembali berkas-berkas untuk pendaftaran kuliahnya. Sebetulnya prosedur pendaftaran kuliahnya bisa saja di lakukan oleh Sekertaris Ayahnya. Tapi Delena ingin mengurus sendiri semuanya. Dia ingin mandiri. Jadi dia mencoba untuk memberikan langsung berkas pendaftaran kuliahnya.
Pa Jeri sudah siap di sebelah mobil SUV Putih milik Delena ketika Delena keluar dari rumahnya. Mobil SUV Delena ini hadiah Ayahnya untuk ulang tahun Delena yg ke 19. Tapi Delena belum pernah memakainya karena Delena ada di Amerika pada saat ulang tahun, dan dia juga belum bisa menyetir. Delena sebetulnya sudah ingin bisa mengendarai mobilnya. Tapi ayahnya belum mengizinkan. Meskipun Delena sudah di operasi, tapi Ayahnya masih khawatir Delena kelelahan atau tiba-tiba sakit ketika menyetir.
Pa Jeri kemudian membukakan pintu mobil ketika Delena mendekati mobilnya.
"Pagi Pa Jerii.." Delena menyapa sopirnya.
"Pagi Neng Delena.." Jawabnya agak bingung karena Delena riang sekali.
Begitu sampai di Kampus Hansel dan Darrell, Delena langsung menuju ruang pendaftaran dan pengumpulan berkas. Karena Delena sudah menyiapkan semuanya, dia hanya sebentar di tempat pendaftaran. Delena lalu berjalan-jalan keliling kampus untuk melihat-lihat.
Kampus milik keluarga Darrell ini cukup besar untuk kampus swasta yang baru berjalan beberapa tahun. Meskipun terbilang baru karena baru beroperasi kurang dari 10 tahun, tapi kampus untuk Jurusan kedokteran dan psikologi di sini cukup favourite. Jurusan kedokteran di kampus ini memang diadakan untuk menunjang SDM di rumah sakit keluarga Darrell. Jadi mereka yang kuliah di sini memiliki peluang yang besar untuk bekerja di rumah sakit swasta milik keluarga Darrell.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heart Beat
RomanceHeart beat adalah detak jantung, dan detak jantung Delena bisa berhenti kapan saja jika penyakitnya kambuh. Detak jantung Delena pernah berdetak dengan bahagia karena Byron, tunangannya sedari kecil, tapi kemudian perasaanya hilang karena Byron bers...