Empat hari kemudian, Delena dan Byron resmi berangkat ke Amerika. Mereka di temani oleh Ayah Delena, Ayah Byron, Tante Dewi, Pembantu Delena dan juga Sekertaris Ayah Delena. Hansel, Darrell, Jovica dan juga Marrion mengantarkan mereka sampai Bandara. Marrion menangis tersedu ketika memeluk Delena. Membuat Darrell kewalahan karena tangisannya tidak kunjung juga berhenti sampai dia benar-benar melihat Delena masuk ke boarding room.
Delena juga sudah bertemu Hansel kemarin, mereka kencan untuk yang terakhir kalinya sebelum Delena berangkat. Mereka berdua berjanji untuk saling menjaga kepercayaan dan juga tetap berkomunikasi. Hansel memberi semangat pada Delena untuk menjalani operasinya. Dia yakin Delena akan sembuh dan kembali ke Jakarta untuk bertemu lagi dengannya.
Sesampainya di Amerika, Delena tidak langsung di operasi, butuh waktu beberapa bulan lagi untuk operasi karena Delena harus menjalani berbagai tes dan juga observasi. Jadwal dokter yang Delena pilih juga cukup padat, sehingga Delena harus menunggu.
Byron tinggal di Asrama di dekat kampusnya. Dia kuliah dengan giat dan rajin. Delena jarang bertemu Byron. Hanya ketika ada Ayah Delena atau ketika Ayah Byron datang mereka baru bertemu.
Dua bulan Di Amerika Delena dan Hansel berkomunikasi dengan baik. Delena, Marrion dan Darrell juga sering berkomunikasi. Delena menangkap sesuatu mengenai hubungan Darrell dan Marrion. Mereka sepertinya ada masalah, karena Delena jarang mendengar Marrion bercerita tentang Darrell. Marrion hanya sering bercerita tentang kuliah nya di universitas negeri. Marrion masuk Universitas Indonesia jurusan Hukum. Marrion keren sekali. Delena bangga pada Marrion.
Bulan ketiga di Amerika Delena sudah mendapatkan jadwal operasi. Dia merasa gugup dan takut, tapi juga lega karena akhirnya Delena tau kapan dia akan dioperasi. Setelah operasi, apapun hasilnya. Delena akan menerimanya. Dia berharap operasinya berhasil dan dia bisa kembali ke Indonesia secepatnya.
Beberapa jam sebelum operasi, Byron datang ke Rumah Sakit tempat Delena di rawat.
Rumah sakitnya dekat dengan kampus Byron. Jadi Byron bisa santai menemui Delena.
"Are you nervous?" Tanya Byron ketika mereka berdua bertemu.
"A little bit.." Jawab Delena tersenyum tapi deg-degan."Scared, but i'm fine.." Delena berkata jujur.
"Lu pasti sembuh Del, operasi lu pasti berhasil!" Byron memberi semangat.
"Thank you.." Delena menjawab pelan. " Thanks udah selalu ada di sisi gue, udah selalu kasih semangat dan juga udah selalu bantuin gue." Delena benar-benar berterima kasih pada Byron.
"It's my honor to help you." Byron menjawab.
"Lu udah kabarin Hansel?"
Delena mengangguk. "Udah, tapi kayaknya dia sibuk, jadinya gue nggak banyak ngobrol." Delena bercerita.
"Yah, kuliah kedokteran pasti sibuk banget, apalagi lu tau Dia dan Darrell orangnya ambisius kalau soal belajar. "Byron mengingatkan Delena.
Delena tersenyum. Sudah terbayang bagaimana seriusnya Hansel dan Darrell ketika mereka belajar.
Satu jam kemudian Byron pamit untuk masuk kuliah. Ayah Delena, Ayah Byron, Tante Dewi dan Jizzy kemudian masuk untuk menengok dan memberi semangat pada Delena.
"Jizzy?! kamu nggak ke sekolah? " Tanya Delena ketika melihat Jizzy.
"Bolos." katanya sambil tertawa. "Papi dan Mami ngasih izin aku bolos untuk ketemu Kak Del" Jizzy memberi tahu. " Kesempatan langka, jadi langsung aku ambil." Jizzy berbisik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heart Beat
RomanceHeart beat adalah detak jantung, dan detak jantung Delena bisa berhenti kapan saja jika penyakitnya kambuh. Detak jantung Delena pernah berdetak dengan bahagia karena Byron, tunangannya sedari kecil, tapi kemudian perasaanya hilang karena Byron bers...