32 - Kejelasan Dan Realisasi Bucket List Delena

16 1 0
                                    


Beberapa hari kemudian Delena pergi ke rumah sakit tempat Hansel bekerja. Delena tidak sakit. tapi dia ingin bertemu dengan Hansel. dia ingin memberikan Jawaban atas pernyataan hati Hansel. Meskipun sepertinya Hansel juga sudah tahu apa jawaban Delena. Tapi Delena ingin menjawabnya secara langsung.

"Hai.." Delena menyapa Hansel di ruangannya.

"Hai.." jawab Hansel sambil tersenyum. Di balik senyum Hansel ada rasa yang tidak ingin dia perlihatkan. Rasa sedih. Hansel sebetulnya tahu apa maksud Delena menemuinya. Dia pasti ingin menjawab pernyataan cinta Hansel yang sebetulnya tidak perlu di jawab. Di hari pertunangan Darrell dan Marrion hansel sudah mendapatkan jawabannya.

"Sibuk amat pa Dokter.. antriannya panjang. " Delena berkomentar. Delena tidak ikut mengantri untuk ceck up hari ini. Dia kemarin sudah melakukan check up di jakarta. Jadi dia tidak ada jadwal dengan dokter Hansel. Delena menemui Hansel setelah hansel beres konsultasi dengan pasien trakhir. Tadi siang Delena sudah menghubungi Hansel untuk mengajaknya makan malam.

"yah..lumayan lah. Banyak juga pasien yang seneng konsul sama gw.." Hansel terdengar santai. "berangkat sekarang?" Tanyanya setelah menggatungkan jasnya di gantungan jas di pojok ruangan prakteknya.

"ok.." Delena pun beranjak dari duduknya.

Mereka berjalan dalam diam. Hansel dan Delena kemudian menuju restoran yang sudah Delena reserve di dekat Rumah sakit tempat Hansel praktek.

Dalam perjalanan kesana, Hansel memikirkan banyak hal. Dia sedih dengan kenyataan bahwa Delena awalnya tidak punya perasaan apa-apa pada Byron. tapi karena mereka sering bertemu. Delena akhirnya jatuh cinta lagi. Dulu, kenapa Hansel tidak melakukan hal yang sama. Padahal Hansel lebih dulu ada di Bandung. Kenapa dia hanya memperhatikan Delena tanpa bertindak apapun? Mereka sudah ada di satu kota yang sama lebih dari 2 tahun. Kenapa dia tidak melakukan apa-apa?

Hansel sempat menyesal. Tapi Hati dan perasaan mereka tidak bisa di paksakan. Mungkin memang Delena bukan untuknya. Memang Delena bukan jodohnya. Selama apapun Hansel menunggunya, dia tetap akan kembali pada Byron.

Mereka duduk berhadapan. Delena memesan makanan yang dia suka. Memesan desert ice cream dan kemudian setelah semuanya selesai Delena makan, tiba waktunya untuk Delena mengutarakan maksudnya mengajak Hansel makan malam.

"Sel.." Delena memanggil Hansel pelan.

Hansel dari tadi sudah selesai makan dia melihat hpnya sambil menunggu Delena memakan ice creamnya.

"gw.." Delena berkata ragu-ragu.

"gw udah tau Del.." hansel memotong kata-kata Delena. "gw udah tau, lo mau jawab apa.."

"emang gw mau jawab apa?" delena bertanya. Dia belum bilang apa-apa.

"lo mau nolak gw.. gw tau, lo udah pacaran sama Byron."

"ko lo tau? Tau dari.." Delena memikirkan orang yang memberi tahu Hansel. Darrell atau marrion ya?

"gw ketemu Byron beberapa hari yang lalu. " Hansel menjelaskan.

Delena kaget. Byron ketemu Hansel? Sebelum ke Surabaya kah?

"Sebelum dia keluar kota, dia nemuin gw di Rumah sakit. kita ngobrol sebentar. Tenang aja gw sama dia ga berantem.." Hansel menenangkan Delena yang terlihat khawatir.

Delena tersenyum. Dia mungkin terlalu banyak khawatir tentang hubungan Byron dan Hansel.

"Sorry.." Delena meminta maaf.

"its ok..kita tahu, kalau hati dan perasaan ga bisa di paksakan. Gw bersyukur lo dapet orang yang sayang bgt sama lo, yang bisa diandelin dan tau lo gimana. I'm Happy for you Del.." Hansel tersenyum.

Heart BeatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang