21 - Pura -Pura

7 1 0
                                    


Pukul 5 sore adalah jam Delena pulang kantor. Delena berjalan santai ke tempat parkir, hari ini dia cukup lelah dengan tingkah teman-teman sekantornya yang heboh karena Byron.

Delena lalu berfikir. Apa yang Byron fikirkan tentang pertemuan dengan Delena tadi?apa dia akan penasaran dengan Delena? atau dia santai saja dan mengabaikan pertemuan dengan Delena?

"Selama sore, Ibu Delena.."

Delena kaget karena Byron tiba-tiba ada di hadapannya dan menyapanya.

"Gila lo..bikin jantung gw mau copot!!" Delena memegang dadanya dan memukul Byron.

Byron tertawa. "Sorry.." sahutnya. "Jantung lo ga papa?" Tanyanya terlihat khawatir. Delena tersenyum

"Jantung gw udah sembuh.."

Okey, jantung Delena sekarang sudah sembuh, tapi rasanya aneh dan berdebar . Selain kaget, dia juga agak terkesima dengan penampilan Byron versi dewasa.

"Kok lo masih di sini?" Delena bertanya sambil celingak celinguk melihat sekitar. Dia takut ketauan kenal dengan Byron.

"Nungguin lo.." Jawabnya santai.

" Lo ga ada acara sama Orang-orang hotel?" Tanya Delena lagi.

"Udah tadi, gw makan siang sama mereka."

"Trus?"

Byron bingung, "trus? " Ulangnya.

"Trus lo ga ada kegiatan lain gitu?" Delena bertanya.

"Ada, ketemu lo.." Byron tersenyum.

Delena kemudian berjalan mendekati mobilnya. Byron mengikutinya.

"Lo ga bawa mobil?" Tanya Delena.

"Engga, mobil gw baru di kirim besok dari Jakarta. Gw tadi langsung dari Bandara, di jemput mobil hotel. Lo sekarang bawa mobil?" Byron terkesima melihat Delena yang hendak masuk ke mobil. Sekarang Delena terlihat mandiri. Dia masih berbadan kecil, tapi penampilannya lebih dewasa, dia memakai rok span hitam, kemeja putih, dan jas hitam yang pas di bandannya, dia juga memakai heels.

"Bawa lah..lo kira gw kerja trus dianter jemput sopir gitu?"

Byron tersenyum lagi. "Ya..ya..ntr lo ga bisa pura-pura jadi karyawan biasa lagi ya.."

Delena celingak celinguk lagi. Takut ada yang mendengar.

"Masuk.." Delena membuka pintu belakang mobil. Byron bingung kenapa dia duduk di jok belakang bukan di sebelah Delena.

"Gw ga mau, lo keliatan satpam ada di mobil gw." Delena nyengir.

"Ribet to.." Ucap Byron, tapi dia tetap menurut dan masuk ke jok belakang.

Mereka kemudian berhasil keluar dari tempat parkir tanpa ada yang melihat Byron di mobil Delena.

"Berhenti di depan.." Byron meminta Delena menghentikan mobilnya.

"Kenapa emangnya?" Delena bingung. Delena menepi, lalu menghentikan mobilnya.

Byron keluar mobil lalu membuka pintu delena. " Gw yang nyetir " Katanya tegas.

"Gw punya sim A, Byron..!" Delena berusaha meyakinkan Byron kalau dia bisa menyetir. 

"I know..tapi gw lebih suka lo duduk di sebelah situ.." Katanya menunjuk jok di sebelah kursi kemudi.

Delena menurut. Dia malas berdebat. Diapun keluar dari mobil dan berputar untuk duduk di jok sebelah Byron.

"Nah ini baru bener..aneh gw di setirin sama lo.." katanya sambil membetulkan kursinya, Delena pendek, jadi kursinya terlalu maju.

Heart BeatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang