7 - Rahasia Byron

15 1 0
                                    


Selama satu minggu Delena tidak bertemu Byron. Dia pulang pergi sekolah di antar Pa Jeri. Byron memang sedang ke Amerika untuk mengurus dokumen-dokumen kuliahnya di Amerika. Byron juga akan tinggal di sana, jadi dia pasti sedang melihat-lihat tempat untuk dia tinggal. Delena dan Ayah Delena masih rajin check up kesehatan. Delena kadang masih merasa sesak dan sakit di dadanya. Tapi dia tidak sering pingsan seperti sebelumnya. Ayah Delena pun sudah lebih baik. Dia diminta untuk rutin check up dan mengkonsumsi obat hipertensi.

Hari senin, Delena masuk sekolah seperti biasanya. Ada ujian praktek olah raga hari ini. Siangnya Delena bebas karena ujian praktek hanya sebentar. Sedangkan Hansel dan Darrell akan latihan ujian masuk kedokteran yang di selenggarakan oleh salah satu bimbingan belajar.

Pada saat akan mulai ujian praktek, Delena masih tidak melihat Byron, padahal seharusnya dia sudah masuk sekolah. Ayah Delena bilang Byron sudah pulang, dan Orius juga sudah masuk sekolah.

Delena ingin bertanya pada Cesya, tapi dia mengurungkan niatnya.

"Del..hp lo bergetar terus.." Marrion memberi tahu Delena. saat itu mereka sedang ganti baju di ruang ganti. Delena melihat nama tertera di incomming calls. Tante dewi? Delena agak bingung mendapat telepon dari Tante Dewi.

"Halo, Tante.." Delena mengangkat telepon.

"Halo, Delena..kamu lagi sibuk? Tante ganggu g?" Tante Dewi bertanya. Dari suranya terdengar agak berat, seperti sedang menahan tangis.

"Engga Tante, Delena lagi ganti baju. Ada apa ya?" Delena takut terjadi apa-apa pada Byron atau Jizzy.

"Byron masuk sekolah?" Tanyanya.

"Engga tante, Byron ga masuk. Byron udah pulang? " Delena memastikan kepulangan byron.

"Kalau dari Amerika sudah pulang dari hari sabtu..tapi kemarin Byron bertengkar dengan Papinya.." Tante Dewi terdengar terisak. "Byron semalam ga pulang, tante khawatir.."

Hati Delena mencelos. Byron pergi dari rumah.

"Tante sudah tanya Orius dan Darrell, tapi dari kemaren mereka ga ketemu Byron. Byron bertengkar hebat sama Papinya, tante ga tau masalahnya apa, tapi sepertinya cukup serius. Papi nya benar-benar marah. Kalau kamu ketemu Byron tolong kabari tante ya.. " Tante Dewi meminta Delena dengan tulus.

Tante Dewi memang Ibu tiri Byron, tapi Tante Dewi menurut Delena baik. Dia selalu memperhatikan Byron, tapi Byron tidak menyukai Tante Dewi. Delena mengira karena dulu Tante Dewi adalah sekertaris Ayahnya. Jadi Byron merasa Tante Dewi dan Ayahnya sudah ada affair sebelum Ibunya meninggal.

"Iya Tante..Delena pasti kasih tau Tante kalau sudah ketemu Byron. " Delena menenangkan Tante Dewi.

Delena terdiam. Dia mengingat-ngat kemana kira-kira Byron bisa pergi. Keluarga Ibu Byron ada di Bandung, tapi dia tidak terlalu dekat. Byron juga tidak mungkin ke keluarga Ayahnya karena dia sedang bertengkar dengan Ayahnya. Bisa-bisa Om atau Tantenya memberi tahu Byron ada di sana.

"Del..yuk ke Gymnastic.." Marrion mengajak Delena. Delena berjalan mengikuti Marrion.

"Hp lo simpen napa del..nanti disita.." Marrion mengingatkan. Pada saat pelajaran, siswa memang tidak diperbolehkan membawa hp. Biasanya kalau olah raga hp mereka di simpan di loker masing-masing.

Delena lalu teringat kemana Byron akan pergi kalau misalnya dia sedang tidak baik-baik saja.

"Gw kayaknya bolos ujian praktek olah raga.." Tanpa berfikir panjang Delena balik kanan untuk mengambil tasnya dan pergi ke tempat yang ada di fikiran Delena. Semoga Byron ada disana.

Heart BeatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang