Delena menangis di dalam taxi. Dia terisak. Sesak rasanya, hatinya sakit sekali. Dia tidak menyangka akan putus dengan Hansel. Dia selalu yakin bahwa Hansel adalah laki-laki terbaik untuknya, laki-laki yang akan selalu bersamanya sampai dia lulus kuliah, sampai mereka bekerja dan mencapai cita-cita bersama.
Tapi ternyata Delena salah menilai. Hansel tidak sebaik yang dia kira, dia juga ternyata bukan laki-laki terbaik untuknya.
Sopir taxi yang melihat Delena menangis terisak kemudian memberikan tissue. Delena merasa de ja vu. Tapi dia menerima tissue tersebut.
Delena kemudian menemui Marrion di Apartemennya.
"Del.." Panggil Marrion ketika Delena memeluknya.
"Gw putus sama Hansel.." Delena memberitahu Marrion.
Marrion melepaskan pelukan Delena dan membawa Delena ke sofa. "Cerita sama gw.."Pinta Marrion ketika mereka sudah duduk di sofa. Delena lalu kemudian menceritakan apa yang baru saja terjadi pada dia dan Hansel.
"Waaw..gw ga nyangka Hansel bisa kaya gitu.."
"waaw...He's stupid?"
"waaw..Damn..Oh my God.."
Itu adalah beberapa ekspresi dari Marrion ketika Delena menceritakan detail percakapan dia dan Hansel di Restoran tadi.
"Lo ga bilang kalau lo udah ga tunangan sama Byron?" Marrion bertanya pada Delena.
Delena menggeleng. "Percuma gw kasih tau, kalau dia emang ga percaya sama gw, dia pasti bakalan tetep curiga sama hubungan gw dan Byron. "
Marrion memeluk Delena kembali. "Sabar ya Del..lo pasti ketemu cowo yang lebih baik dari dia.." Marrion mengelus punggung Delena. Dia merasa sedih ketika melihat sahabatnya di selingkuhi pacarnya. Entah itu selingkuh atau emang Hansel yang bodoh, pokoknya Marrion ikut merasa sedih ketika Delena sedih dan terluka.
Malam itu Delena menginap di Apartemen Marrion. Marrion sudah libur kuliah, tadinya dia akan pulang ke singapore untuk bertemu dengan neneknya, tapi sepertinya dia akan mengundur tanggal keberangkatannya. Dia masih ingin menghibur Delena.
Marrion dan Delena lalu menghabiskan malam bersama dengan berbagai macam cerita, dari mulai cerita Marrion pertama masuk kuliah, Marrion pertama ke Indonesia, sampai cerita tentang hubungannya dengan Darrell.
Delena pun bercerita tentang kehidupannya di Amerika, dan bagaimana perasaaanya setelah dia operasi.
Mereka bercerita sampai hampir pagi. Marrion memang sengaja ingin mengalihkan fikiran Delena tentang kesedihannya. Tapi memang tidak manjur semua, karena ketika Marrion bangun keesokan harinya, Marrion mendengar Delena yang sedang menangis di kamar mandi.
Sesedih dan sesakit itu perasaannya ketika dia putus dengan Hansel.
Marrion memberitahu Darrell bahwa dia sedang bersama Delena, tapi tidak untuk di ganggu. Dia yakin Darrell mengerti.
"Jadi kalian putus?" Darrell bertanya pada Hansel yang pagi-pagi buta sudah mengetuk Apartemennya dan memintanya untuk mencari Delena. Delena tidak pulang, dia tau karena sempat ke rumahnya setelah mereka putus. Dia pasti ke Apartemen Marrion. Tapi Marrion tidak membalas pesan ataupun teleponnya. Hansel tau Apartemen Marrion, tapi dia tidak tahu unitnya. Orang yang pasti tahu unit Apartemen Marrion sudah pasti hanya Darrell. Dan dia pun ingin meminta bantuan Darrell.
Hansel mengangguk.
"Dia ga percaya sama lo? Sama penjelasan lo?"
Hansel menggeleng.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heart Beat
RomanceHeart beat adalah detak jantung, dan detak jantung Delena bisa berhenti kapan saja jika penyakitnya kambuh. Detak jantung Delena pernah berdetak dengan bahagia karena Byron, tunangannya sedari kecil, tapi kemudian perasaanya hilang karena Byron bers...