20 - Karyawan Biasa

9 1 0
                                    


7 Tahun kemudian

"Ini kopinya Bu Delena.." Ivy salah satu pegawai hotel bagian pembelian membagikan kopi yang tadi dia dan Delena beli di toko roti yang mereka kunjungi. Hari ini Delena dan Ivy mengunjungi salah satu toko roti untuk survei mengenai makanan yang akan menjadi salah satu list di menu sarapan hotel mereka.

"Makasih Ivy.. " Delena kemudian mengambil kopi tersebut dan duduk di kursinya. Sedangkan Ivy keluar ruangan untuk masuk ke ruangan bagian pembelian yang ada di sebelah ruangan HRD.

Saat ini Delena bekerja di sebuah hotel bintang 3 di Bandung. Hotelnya tidak terlalu besar, tapi juga tidak kecil. Karyawan kantornya juga tidak terlalu banyak, tapi Hotel tersebut nyaman dan Asri. Delena betah bekerja di Hotel ini. Dia sudah hampir 2 tahun bekerja di sini. Salah satu tempat kerja yang awet untuk Delena. Sebelumnya Delena pernah bekerja sebagai HRD di Rumah Sakit, Mall bahkan Pabrik. Tapi Di hotel ini dia paling merasa nyaman.

Staff hotel di sini tidak ada yang tahu bahwa Delena anak orang kaya, mereka memperlakukan Delena dengan baik, ramah, nyaman, dan kadang-kadang seenaknya. Sama seperti karyawan lainnya yang masih menjadi staff.

Mungkin hanya beberapa orang dari perusahaan pusat yang tahu bahwa Delena adalah anak dari Dimas Prawiro, direktur dari PT. Prawiro Group yang bekerja sama dengan direktur pusat dari hotel tempat Delena bekerja. Yup, Hotel ini adalah salah satu Hotel milik perusahaan Ayah Orius. Temannya waktu SMA. Yang Delena tahu Orius masih kuliah di Inggris, dia mengambil S2 dan belum kembali ke Indonesia untuk ikut masuk ke dalam perusahaan Ayahnya. Hotel ini awalnya bukan milik perusahaan Ayah Orius, baru di akuisisi 1 tahun yang lalu. Waktu tim pusat secara resmi mengakuisisi hotel ini, Delena izin tidak masuk karena sakit. Dia kena SP, karena dia tidak masuk secara mendadak ketika hari H, disaat semua staff di tuntut untuk berkenalan langsung dengan pemilik hotel, Delena malah izin sakit. Delena memang sengaja menghindar, karena di rektur utama dari perusahaan yang mengakuisisi hotel ini adalah Ayah Orius, Om Handoko, partner bisnis Ayahnya. Beliau pasti kenal Delena.

Dulu ketika kerja di Mall, Delena juga tidak sengaja bertemu dengan salah satu partner bisnis Ayahnya, beliau langsung mengenali Delena ketika Delena memperkenalkan diri. Beliau bertanya kenapa Delena bekerja di Mallnya, dan Delena bilang ingin mencari pengalaman. Agak sulit ketika anak dari pemilik perusahaan, bekerja di perusahaan lain, apalagi hanya sebagai karyawan biasa. Kalau tidak di korek-korek alasan kenapa kerja sebagai HRD di perusahan lain, ya pastinya di dekati karyawan lainnya dan di perlakukan istimewa supaya dapat perhatian dari atasan atau pemilik perusahaan. Delena sudah merasakan itu semua. Dan rasanya tidak nyaman.

"Aku tuh heran, si Ivy tuh anak buah si Mita apa si Delena sih? " Sandra anak HRD bagian recrutment merasa heran. Ivy itu termasuk bagian pembelian, tapi karena Delena adalah orang HRD bagian General Affair, mereka jadi sering jalan-jalan bersama untuk membeli kebutuhan intern hotel atau juga membeli kebutuhan untuk pengunjung hotel, malah kadang-kadang Delena ikut negosiasi untuk memenuhi kebutuhan pengunjung hotel. Delena lebih cocok jadi bagian marketing & pembelian, tapi dia juga di sayang bagian HRD karena dulu pernah memegang bagian recrutment, payroll, dan semua tugas-tugas HRD lainnya.

"Salah, seharusnya yang lo tanya itu si Delena, dia anak HRD apa anak pembelian, ampir tiap hari bantuin bagian pembelian.." Devi salah satu bagian HRD lainnya ikut berkomentar.

"Del..lo masih ga tertarik jadi bagian pembelian?" Tanya Sandra akhirnya.

Delena tertawa. " Engga..belom. gw masih betah jadi anggota tim HRD, meskipun gw di bagian GA, tapi gw masih seneng ngurusin orang dan kebutuhannya serta curhatan-curhatannya. " Delena menjelaskan. "Lagian basic kuliah gw juga Psikologi, bukan Ekonomi.."

Heart BeatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang