02 - Elemen pertama

22 4 0
                                    

Penasaran ya sama lanjutan bagian sebelumnya?

Pencet bintangnya dulu baru lanjut baca yaa😉

------------------------------

Saat bercermin, Charles terkejut hebat melihat kornea mata kanannya berwarna merah dengan urat" yang menjalar seperti akar.

Lututnya tertekuk dilantai tak sanggup berdiri. "A-apa ini?" Ringisnya pelan meraba bagian mata kanannya.

Tanpa rasa takut, Dierez berjalan dan berdiri dibelakang Charles. Dengan tatapan nanar, pangeran itu mengatakan "bola elemen api" dengan gerakan isyarat.

Dari pantulan kaca, Charles dapat mengerti arti dari gerakan tangan adiknya itu, namun tidak paham dengan maksud dari kalimatnya.

"Itu kekuatan spesial, bukan sebuah kutukan ataupun penyakit. Tidak ada yang perlu ditakutkan" sambungnya lagi dengan senyum simpul pada Charles.

Ucapan itu membuat Charles sedikit tenang, dan meredakan rasa khawatir pangeran lain. "Charles..." Raja perlahan mendekat kearah putranya itu, ikut bersimpuh di samping Charles dan berbisik pelan.

"Kau mendapatkan kekuatan itu, gunung Anora memberikan kekuatannya padamu" seraya mengelus lembut wajah putranya.

Disaat yang sama, Arvand pergi dari tempat itu dengan wajah datar seakan tak peduli dengan apa yang terjadi. Ravien ikut menyusul dan pergi dari sana kearah yang berbeda dengan Arvand.



"Grace..." Seru Criss dengan gelisah menelusuri seluruh bagian istananya. Dengan nafas memburu sang raja menghampiri istrinya.

"Bola elemen itu masuk kedalam tubuh seorang remaja, dan ia berasal dari Nastira" jelasnya pada Grace. Lantas sang ratu terkejut dan ikut khawatir.

"Ini bencana besar!" Celetuk Criss kala berjalan mondar-mandir dihadapan Grace.

"Mungkin ini sudah diatur untuk menghentikan pertikaian kau dengan sahabatmu itu, jalan satu-satunya adalah bertemu dengan Dhoren untuk meminta bola elemen itu kembali" saran Grace yang merupakan jalan satu-satunya untuk membawa bola elemen itu kembali.

Criss terdiam dengan tatapan mendalam. "Aku tidak siap jika harus melihat wajah bajingan itu lagi sekarang" tutur Criss dengan nada pelan.

"Jadi kau memilih untuk melepaskan benda yang kau dapat dengan susah payah itu?" Tanya Grace lagi. Criss semakin bimbang, ia takut itu akan membuka luka lama yang sudah kering jika ia bertemu dengan Dhoren.

Sementara diluar kerajaan Amartha itu, angin sedang bertiup kencang memancarkan hawa dingin kedalam istana.

"Aku akan memikirkannya"



"Anda siapa?" Pertanyaan itu dilontarkan Clarissa pada seorang wanita yang sedang berdiri membelakanginya.

Saat menoleh, wanita itu juga ikut bertanya padanya. "Siapa namamu?" Dengan wajah penasaran.

"Clarissa" jawabnya sedikit takut dan gugup. Clarissa memperhatikan wanita itu dari atas ke bawah, gadis itu semakin bingung melihat pakaian yang dikenakan oleh wanita itu.

The NastiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang