03 - Topeng

21 3 0
                                    

Jangan lupa mampir ke ig
_fyanxaa.wp

-------------------------------

Alice menoleh kesana kemari kala berdiri diam ditengah kerumunan pasar yang sangat ramai. Gadis itu mencoba mengingat jalan yang tadi ia lewati.

Dari arah belakang seseorang menepuk pundaknya pelan membuatnya langsung menoleh dengan waspada.

"Kau pelayan baru itu kan? Siapa yang menyuruhmu kemari? Pelayan hanya boleh ke pasar jika ada perintah dari kerajaan" Ujar pria itu dengan nada lembut pada Alice.

"Maaf, aku tersesat" timpal gadis itu dengan wajah ketakutan. Pria yang berdiri didepannya saat ini adalah Ravien, pangeran kelima yang merupakan putra dari ratu Nastira saat ini.

"Aku akan mengantarmu pada Vandora" tawarnya langsung menarik pelan pergelangan gadis itu menuju kudanya.

Alice sedikit canggung dengan pangeran itu, juga mereka tengah menjadi pusat perhatian para warga di pasar.

Semua berbisik tentang gadis itu, tidak ada warga yang mengenalnya dan tiba-tiba saja menjadi begitu dekat dengan pangeran.

"Kenapa semua melihat pada kita?" Tanya gadis itu dengan polosnya. Sembari terus berjalan, pangeran Ravien menjawab pertanyaan gadis itu dengan senyum simpulnya.

"Karena mereka baru pertama kali melihatmu, tapi kalau boleh bertanya... Kau berasal dari mana?" Ravien menatap gadis itu kala berjalan.

Gadis itu diam seperti kebingungan. Pangeran Ravien berpikir bahwa gadis itu tidak nyaman dengan pertanyaan yang ia lontarkan itu.

"Mungkin itu bukan sesuatu yang harus diketahui" lontar sang pangeran dengan canggung. Gadis itu masih saja diam hingga mereka sampai ditempat kudanya.

"Pegang yang erat" ujar sang pangeran kala menambah kecepatan kudanya. Alice malu-malu untuk melingkarkan tangannya di pinggang Ravien, namun tetap ia lakukan demi keselamatannya.

Tak selang beberapa menit, mereka sampai di rumah Vandora, yang saat itu juga baru saja sampai. Putri mahkota itu mengerutkan keningnya melihat Alice datang dengan Ravien menggunakan kuda.

"Apa yang terjadi?" Tanyanya pada Ravien seraya mengecek keadaan Alice. Kelima pelayan senior yang menjadi dalang dari semua ini, berdiri panik dibelakang Vandora.

Mereka saling mendorong pelan untuk bertanya solusi menghindari marahnya Vandora.

"Aku menemukannya ditengah pasar sendirian, dia bilang dia tersesat" jelas sang pangeran. Vandora teramat bingung dengan itu.

"Aku tidak pernah memberikan perintah ketempat itu, dia bahkan belum mulai bekerja" timpal Vandora dengan alis saling bertaut.

Keduanya serentak melihat kearah Alice. Gadis itu langsung memalingkan pandangannya pada kelima pelayan dibelakang Vandora.

Dengan cepat Vandora mengerti lirikan itu. Vandora berbalik dengan tatapan marah.

"Hmm... Aku harus kembali ke istana, sampai nanti" ucapnya pada Alice dengan perasaan super canggung dengan keadaan saat itu.



*Tok tok tok
Charles yang termenung didepan jendela kamarnya itu sedikit menoleh kearah pintu yang baru saja diketok oleh seseorang.

Adiknya Arvand baru saja masuk dan berjalan pelan kearah dirinya berdiri.

"Mungkin kau butuh ini" pinta Arvand kala menyodorkan sebuah topeng penutup mata pada Charles. Dengan bingung, ia mengambil benda itu dari tangan Arvand dan terus melihatnya.

The NastiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang