Follow ya biar gk ketinggalan update💐
--------------------------------
Charles dan Dierez bergegas keluar dari ruangan perpustakaan itu menuju gerbang utama. Disana sudah ada Hans, Ravien, Gernio, Levaron dan Arvand.
"Apa yang kalian lakukan!!" Tegas Arvand berdiri paling depan menghadap pada warga itu. Teriakan Arvand mengheningkan kericuhan dibalik gerbang itu.
"Kami mendengar berita kalau salah seorang dari kalian mendapat kutukan iblis!" Jelas salah seorang dari mereka yang tanpa segan melontarkan telunjuknya pada Charles.
"Berhenti bicara omong kosong, tidak ada yang namanya kutukan!" Timpal Gernio dengan nada tinggi kala berjalan maju kearah para warga itu.
"Lalu apa yang dia sembunyikan dibalik topeng itu!"
"Itu hanya sebuah luk-" sebelum Arvand kembali menjawab. Semua warga itu tercengang menatap Charles, membuat Arvand ikut menoleh ke belakang.
Charles membuka topengnya dan memperlihatkan mata itu pada semua orang disana. "Puas?" Tandasnya dengan tatapan nanar dan keputusasaan.
Pangeran itu berbalik dan berjalan memasuki istana. Ditengah langkahnya ia berpapasan dengan ayahandanya.
Para warga yang melihat yang raja langsung bersujud kala itu juga sambil berseru. "Yang mulia raja... Apa yang akan terjadi dengan negeri ini jika pangerannya memiliki mata iblis yang menjijikan itu"
Semua pangeran tampak panas mendengar hinaan itu. Charles yang kala itu sedang menghadap ayahnya hanya terdiam dengan tatapan nanar.
"Semua harap tenang!" Perintah sang raja seraya mendekati kerumunan orang dibalik gerbang itu. Semuanya kembali berdiri menunggu keputusan Dhoren.
"Bola mata itu merusak citra suci negeri Nastira, usir dia!!" Teriak salah sorang dari mereka yang mendapat banyak dukungan dan kembali mengundang kericuhan.
Semua pangeran memasang wajah murka atas permintaan itu. Suasana di istana semakin tegang dan langit yang mulai mendung.
Arvand yang sudah tak bisa menahan amarahnya mengeratkan genggaman pada tungkai pedangnya dan hendak menarik benda itu dari sarungnya.
Dengan cepat Dierez menahan tangan kakaknya itu dan menggeleng pelan.
"Kenapa berita ini sampai pada mereka secepat itu?" Bisik Hans yang berdiri dibelakang Gernio.
"Seseorang menyebarnya" jawab Gernio dengan pandangan tak lepas dari kerumunan didepannya.
"Siapa? Hanya kita yang tau ini"
"Itu dia, salah satu dari kita" ketus Gernio dengan kepercayaan penuh atas ucapannya itu. Arvand yang menyimak percakapan itu langsung memalingkan pandangannya kearah Ravien.
Dengan mata tajam, ia melontarkan tatapan curiga pada adiknya itu. Saat Arvand sudah kembali menghadap ke depan, Ravien juga melirik pangeran kedua itu dengan wajah datarnya.
Kehebohan itu mengundang lebih banyak warga yang berkerumun didepan gerbang istana, itu membuat Gernio sedikit khawatir. Sementara Dhoren masih sibuk menenangkan warganya itu.
"Dierez, bawa Charles kedalam" perintah Gernio. Dierez langsung berbalik dan menggiring kakaknya yang terpaku lesu itu kedalam kerajaan.
"Baiklah... untuk sementara waktu, Charles raven athanasra... dilarang menginjakkan kakinya di tanah negeri Nastira" ungkap Dhoren membuat semua terdiam.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Nastira
Viễn tưởngBercerita tentang sebuah gunung bernama Anora. Gunung yang menampung kehidupan manusia didasar kaki gunung itu. Kehidupan yang menganut sistem kerajaan. Berdiri satu kerajaan tunggal bernama kerajaan Alfonsa, kerajaan yang didirikan oleh dua bersa...