16 - The real anora

10 4 0
                                    

•Bab ini banyak picture ny•

------------------------------

Upacara pemakaman segera berlangsung yang diadakan di halaman istana yang sangat luas. Semua prajurit berbaris membentuk jalan.

Semua rakyat Nastira berdiri di balik pagar kerajaan menyaksikan upacara itu. Semua pangeran duduk di singgasananya, dua dari tujuh kursi tersebut kosong.

Gistara juga duduk diantara para pangeran itu memegang sebuah sapu tangan untuk mengelap air matanya. Menteri dan putri mahkota disediakan tempat duduk sedikit lebih rendah dari para pangeran.

Semuanya menghadap pada peti mati yang hendak dibakar dihadapan mereka. Dengan banyaknya raut wajah kesedihan dari para rakyat dibalik pagar.

Vandora masih mencoba mencuri-curi pandang pada Gernio. Pangeran itu hanya fokus pada upacara pemakaman.

Disaat semua meratapi sang raja, seekor kuda datang di tunggangi oleh Levaron yang kebingungan saat sampai di istana.

Ia berjalan melewati peti mati yang sedang terbakar itu menuju singgasana para pangeran. Pangeran itu mendadak menjadi pusat perhatian semua orang disana.

Ia langsung menghampiri Hans dengan wajah bingung bertanya. "Apa yang terjadi?"

"Duduklah, abu ayah akan disebarkan di danau Anora" jelas Hans dengan raut wajah kesedihan.

"A-ayah?" Levaron terdiam dan sulit untuk percaya. Hans sedikit mendorongnya agar pergi dan duduk di tempatnya.

Langkah lunglainya berjalan melewati pangeran lain untuk menuju singgasananya di paling ujung barisan para pangeran.



Perjalanan yang sedikit jauh untuk menuju puncak gunung menghabiskan waktu yang tidak sebentar.

Saat Charles sampai di puncak itu seorang diri, yang ia temui adalah ratusan mayat prajurit Nastira dan Amartha yang tergeletak di tanah. Tepat didepannya, sebuah gua terbuka lebar yang ditutupi daun-daunan menjalar.

Asap yang tadinya sangat tebal yang ia lihat dari kejauhan, sudah tidak ada lagi. Hanya saja sangat banyak reruntuhan kepingin batu yang berserakan.

Sembari melangkah masuk kedalam gua itu, tangannya menepikan semua dedaunan yang menghalangi. Saat sampai didalam, betapa terkejutnya pangeran itu melihat pemandangan yang ada didepannya.

 Saat sampai didalam, betapa terkejutnya pangeran itu melihat pemandangan yang ada didepannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tempat apa ini?" Gumamnya berjalan lebih jauh kedalam gua itu. Pangeran Charles terpaku saat melihat jamur berukuran besar yang bercahaya sangat tenang didepannya.

Tangannya sedikit menyentuh jamur itu membuat pedang yang ada di pinggangnya langsung bereaksi. Pedang itu memunculkan cahaya berwarna merah.

Charles mengambilnya dan mulai merasakan kekuatan dalam pedang itu.

The NastiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang