Menceritakan perjalanan kisah seorang wanita remaja yang berprofesi sebagai Fashion Designer, Bernama Cherryl. Yang bertemu secara tidak sengaja dengan salah satu Artis Internasional yang sedang "naik daun", Bernama Deandra. Berawal dari pertemuan y...
Cherryl Masih Menangis Didalam Mobil Dion Lumayan Cukup Lama, Sehingga Dia Tak Menyadari Sudah Ada Seseorang Yang Melihat Sangat Jelas Bagaimana Cherryl Menangisi Semua Perasaannya, Yang Saat Ini Benar-Benar Kacau Bahkan Dia Tidak Bisa Mengendalikan Emosinya Saat Itu.
Rasa Sakit Bercampur Dengan Rasa Cinta & Rasa Lega Membuatnya Semakin Berantakkan. Kak Tian Yang Melihat Adiknya Menangis Sendirian Didalam Mobil Dion Sambil Memegang Sepucuk Surat Dari Dion Juga Ikut Merasakan Sakitnya Sehingga Membuat Kak Tian Enggan Mengganggu Adiknya Saat Itu.
Kak Tian Segera Memastikan Dua Laki-Laki Yang Tadi Bersama Dengan Adiknya Agar Tidak Menyusuli Adiknya. Kak Tian Menunggu Cherryl Didepan Mobil Sambil Menghalangi Adiknya Yang Sedang Menangis Agar Tak Terlihat Oleh Deandra & Dion, Yang Paling Utama Adalah Dion Yang Tak Boleh Melihat Cherryl Menangisi Surat Itu. Karena Dion Benar-Benar Tidak Ingin Cherryl Melihat Surat Maupun Isi Kotak Kecil Itu.
Perlahan Cherryl Mulai Bisa Mengontrol Emosinya Hingga Dia Merasa Lebih Tenang Dan Siap Untuk Keluar Dari Mobil Dion Sambil Membawa Kotak Beserta Suratnya Untuk Dibawa Dan Ditaruh Ke Mobil Kak Tian.
Mata Cherryl Terlihat Sangat Bengkak Ketika Sehabis Menangis Membuat Dua Lelaki Sedikit Kebingungan Akan Kondisi Cherryl Saat Itu.
"Ryl, Lu GakPaPa?" Tanya Dion Padanya.
"Hems~ Tenang Aja Udah GakPaPa Kok Yon.. Ini Cuman Bekas Tadi Pas Nangis Dimobilnya Dean Aja"
"Nanti Kamu Sibuk Gak Ryl?" Tanya Deandra Padanya.
"Engga Dean. Aku Gak Sibuk Kok, Memang Kenapa?"
"Boleh Gak Bang, Gue Bawa Adek Lo Pergi Bentar?" Tanya Dean Kepada Kak Tian Yang Sedang Sibuk Memilih Makanan Buat Mereka Makan.
"Iya Boleh~ Tapi Jangan Sampe Gak Balik Lagi Ke Rumah.. Yang Ada Gua Yang Diomelin Nanti"
"Iya Bang.. Nanti Bakalan Gue Anterin Balik Kok Ke Rumah Dengan Selamet.."
Tak Lama Makanan Yang Mereka Pesan Pun Datang Dan Mereka Semua Makan Sambil Berbincang-Bincang Dengan Segala Jenis Topik Mereka Bahas.
Dalam Perbincangan Mereka Berempat Selalu Ada Candaan Yang Dion Lakukan Atau Dia Bicarakan. Perlahan Cherryl Mulai Melupakan Kejadian Tadi Walaupun Hatinya Masih Merasakan Perih Dan Menyakitkan.
Dion Selalu Menatap Cherryl Secara Diam-Diam Untuk Memastikan Bahwa Cherryl Baik-Baik Saja. Jujur Sejak Pengakuannya Kepada Cherryl, Dion Merasa Tak Enak Hati Dan Ingin Sekali Membicarakannya Berdua Saja Dengannya.
Namun Cherryl Sudah Terlebih Dahulu Berjanji Dengan Deandra, Itu Sebabnya Dion Mengurungkan Niatnya Untuk Mengajak Cherryl Pergi Berdua.
Dion Saat Ini Benar-Benar Sedang Dilema, Karena Dia Harus Dengan Benar Menjelaskan Semua Perasaannya Terhadap Cherryl.
Sedangkan Cherryl Berusaha Untuk Menghindari Kontak Mata Secara Langsung Dengan Dion, Cherryl Sadar Betul Kalau Dion Menatapnya Terus-Menurus. Namun Cherryl Benar-Benar Tidak Siap Melihat Dion Saat Ini.
Setelah Selesai Makan, Cherryl Langsung Menghampiri Deandra. Sedangkan Dion & Deandra Masih Menunggu Kak Tian Sambil Berjalan Menuju Ke Tempat Parkiran Mobil Dengan Enjoy Mereka Berdua Berbincang.
Setelah Kak Tian Selesai Dengan Urusan Pembayaran Makanan, Deandra Dan Cherryl Pamit Untuk Pergi Duluan Pada Kak Tian Dan Dion.
Dion Kalang Kabut Saat Melihat Cherryl Pergi Dengan Deandra. Bukan Dion Tidak Bahagia Melihat Cherryl Bahagia, Namun Dia Merasakan Perasaan Yang Begitu Tercampur Aduk Menjadi Satu.
Dion Akhirnya Memutuskan Untuk Menginap Dirumah Keluarganya Cherryl Untuk Menceritakan Semua Keluh Kesahnya Tentang Cherryl Kepada Kak Tian. Karena Kak Tian Lah Yang Menjadi Satu-Satunya Tahu Bagaimana Perasaan Dion Disaat Frustasi Terhadap Perasaannya Pada Cherryl.
DIKEDIAMAN KELUARGA CHOI
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kak Tian & Dion Baru Saja Datang Sudah Dibawelin Oleh Sang Bontot, Yap!! Benar Sekali. Dek Eya Sudah Berada Didepan Pagar Rumah Namun, Ada Yang Aneh Darinya.
Tidak Biasanya Si Bungsu Ini Mendumel Kepada Sang Kakak, Biasanya Sang Adik Selalu Bawel Karena Manja Terhadap Kak Tian Sebab Ingin Meminta Sesuatu Yang Dia Perlukan. Namun Kali Ini Sungguh Terlihat Berbeda Dari Dek Eya.
"Kak Tian Dari Mana Aja Sih?! Ditelpn Gak Aktif... Dichatt Juga Gak Dibales... Dek Eya Lupa Bawa Kunci Cadangan Tau!!"
"Hah?! Ya Ampun Dek.. Kakak Gak Tau.. Hp Kakak Mati Tadi Lupa Ngecharge.. Kamu Kenapa Gak Telpn Ke Cherryl Atau Dion Kalau Udah Tau Hp Kakak Gak Aktif?"
"Dedek Kan Gak Tau Kalau Kakak Pergi Sama Kak Dion & Kak Cerry.. Loh?! Kak Cerrynya Mana? Kakak Gak Pergi Sama Kak Cerry?"
"Cerry Pergi Duluan Tadi Sama Temennya... Kamu Udah Makan Belum?"
"Belum Kak~" Jawab Dek Eya Sambil Sedikit Menunjukkan Wajah Sedihnya.
"Memangnya Kamu Dari Jam Berapa Disini Yaya?" Tanya Dion Pada Eya.
"Eya Dari Siang Disini Kak Yon~ Eya Pikir Tadi Masih Ada Ayah Dirumah.. Terus Pas Eya Udah Disini, Ternyata Ayah Udah Pergi.. Eya Pikir Kalian Bakalan Cepet Datengnya.."
"Aduh Adek Cantik Babang Dion Kasian Banget Sih~ Dedek Eya Mau Makan Apa? Biar Babang Dion Yang Pesenin Makanannya"
"Eya Boleh Minta Beliin Ayam Goreng, Pizza Sama Fanta Gak Kak Yon?"
"Boleh Dong~ Masa Gak Boleh~ Buat Dek Eya Selalu Boleh Kalau Mau Makan Apapun Yang Dedek Inginkan.. Tapi Harus Makan Yang Banyak Yaa??"
"Ongeh Boss!! Hehehe"
"Ya Udah Yuk Masuk Dulu.. Sambil Nungguin Pesanannya Datang"
"Kebiasaan Lu Yon.. Iyain Aja Permintaannya Eya.."
"Ya~ Gimana Ya Bro.. Kan Dia Tadi Udah Badmood Kasian Kalau Gak Diturutin Permintaannya.."
"Iya Sih.. Cuman Gua Agak Bingung Sama Eya, Akhir-Akhir Ini Dia Sering Banget Lupa Bawa Kunci Masalahnya.. Gua Takutnya Eya Ngilangin Kuncinya"
"Ya Udah~ Nanti Gue Yang Coba Tanyain Dah Ke Eya.. Udah Gak Usah Kek Kanebo Deh Bang.."
"Elu Yang Kanebo Yon.. Tadi Aja Gak Berani Nyamperin Adek Gua Pas Lagi Nangis Sendirian Dimobil Lu.. Dasar Ogeb Dah Lu"
Dion Pun Hanya Diam Sambil Masuk Kedalam Kediaman Keluarga Choi Meninggalkan Kak Tian Yang Masih Berdiri Yang Sedang Memperhatikan Dirinya Yang Tak Menjawab Perkataan Kak Tian Barusan.