Pt. 25

95 4 0
                                    

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Cherryl : *Gerakan Tangan Cherryl Mengisyaratkan Untuk Meminta Dion Duduk Kembali Di Kursinya Lagi* "Duduk dulu yon.. Engga kok yon~ Aku bukan mau minta kamu untuk pergi ninggalin aku.. Tapi, aku ingin tanya sesuatu sama kamu-"

Dion : *Dion Pun Kembali Duduk Di Kursinya, Sambil Pandangan Matanya Tak Beralih Sedetikpun Ke Hal Lain Selain Cherryl* "Uh?? Ada apa cher? Kamu mau nanya apa? Apapun pertanyaan dari kamu akan aku usahain buat jawab semuanya yang bisa aku jawab cher~ Kamu mau aku jelasin soal aku menghilang?"

Cherryl : "Yon~ Stop.. Dengerin aku dulu.. Bukan itu yang ingin aku tanyain ke kamu.. Tapi aku harap kamu menjawab jujur sama aku"

Dion : "Eh?? Iya iya cher~ Maaf ya~ Kamu mau nanya apa? heum?"

Cherryl : "Kamu kenapa gak marah sama aku? Kenapa kamu masih bertahan walaupun aku diemin kamu? kenapa kamu tetap bertahan sama aku? padahal aku udah sempat melupakanmu dan memilih menikah dengan laki-laki lain, dan aku juga tidak ingin mendengarkan penjelasan apapun dari kamu.. kenapa yon?"

Dion : "Cher~ Seharusnya kamu marah sama aku... aku yang punya salah sama kamu... aku yang udah ninggalin kamu, bohongin kamu dan semua keluarga besar kamu pun juga aku bohongi... aku enggak akan bisa marah sama kamu, karena posisinya aku yang punya salah sama kamu... bukan kamu yang salah cher~"

Dion : "Justru seharusnya aku yang nanya sama kamu... kenapa kamu masih mau bertahan untuk tetap setia sama aku, dan masih mencintai aku hingga saat ini? Kenapa cher? Aku udah bukan lagi laki-laki yang baik untuk kamu cher~ kenapa kamu masih mau bertahan? Kenapa kamu gak marah sama aku? Bahkan kamu pun gak pernah memintaku untuk pergi menjauh dari kehidupanmu.."

Dion : "Kalau pun kamu beneran nikah sama laki-laki lain... aku udah siap melepaskan kamu walaupun aku akan terus-menerus menyalahkan diri aku sendiri cher... aku akan membiarkan kamu pergi meninggalkanku asal kamu bahagia dan walaupun aku akan merasakan rasa sakit karena kehilangan kamu sebagai pasanganku... karena aku tau kamu berhak bahagia dengan siapapun itu yang bisa membahagiakan dirimu cher..."

Dion : "Jujur... Aku udah siap menerima apapun kenyataannya tentang hubungan kita cher... aku beneran siap menerima semua yang akan kamu katakan kepadaku cher... karena itu udah jadi resiko buat semua keputusanku untuk meninggalkanmu walaupun hanya sementara..."

Dion : "Cher... kalau boleh jujur, aku udah memikirkan ini dengan sangat matang-matang. Cher... setelah aku selesai menjelaskan permasalahannya, aku akan pergi menjauhi kamu untuk selama-lamanya, agar kamu bisa bahagia walau bukan sama aku... aku hanya ingin kamu hidup bahagia tanpa merasakan sakit lagi, dan menangis lagi... Jadi, Izinkan aku buat menjelaskan semuanya sampai selesai... abis itu aku bisa pastiin ke kamu kalau kita gak akan pernah lagi bertemu. Boleh kan? Boleh kan aku menjelaskannya?"

Setelah Mendengarkan Semua Jawaban Dari Dion, Membuat Cherryl Menangis. Hatinya Cherryl Terasa Sangat Menyakitkan, Bahkan Membuat Dirinya Kehilangan Control Secara Emotional Untuk Menahan Semua Rasa Sakitnya.

Dion Pun Sangat Kaget Dengan Reaksi Cherryl, Karena Dirinya Mengira Cherryl Akan Melampiaskan Semua Perasaan Kecewanya Kepada Diri Dion. Dion Pun Beranjak Dari Tempat Duduknya Untuk Segera Berpindah Tempat Samping Cherryl, Dan Duduk Tepat Disebelah Kursi Cherryl Berada Agar Dirinya Bisa Menenangkan Cherryl.

Dion Membawa Cherryl Ke Dalam Pelukannya, Dan Membiarkannya Menangis Didalam Dekapannya Sambil Membelai Rambut Cherryl. Cukup Lama Cherryl Menangis Dalam Pelukan Hangat Dion.

Hingga Cherryl Terlelap Di Pelukan Dion. Dion Begitu Sadar Jika Cherryl Terlelap Didalam Pelukannya, Dengan Segera Secara Perlahan-lahan Merubah Posisi Cherryl Agar Tidak Terasa Sakit Badan Saat Terbangun Nantinya.

TO BE DTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang