Pt. 18

35 1 0
                                    

Diwaktu Yang Bersamaan Dion Memberikan Reaksi Dengan Menetaskan Air Matanya Yang Mengalir Dari Setiap Sudut Matanya. Cherryl Yang Melihat Respon Dari Dion, Membuat Dirinya Semakin Merasa Sesak Perasaannya Untuk Merelakan Dan Melepaskan Kepergian Dion.

Mama Iranna Mendekatkan Diri Kearah Cherryl, Memeluknya Agar Lebih Tenang Dan Mengikhlaskan Kepergian Dion. Kakek Kanish Berusaha Untuk Mendekatkan Dirinya Kepada Wanita Yang Sedang Saling Berpelukan Untuk Saling Menguatkan Diri Satu Sama Lain, Kakek Kanish Membawa Kedua Wanita Tersebut Kedalam Pelukannya Namun Kedua Wanita Ini Tenggelam Pada Tangisannya Masing-masing.

Papa Ebas Memberikan Izin Kepada Perawat Untuk Melanjutkan Tugasnya Yaitu Melepaskan Sisa Alat-alat Medis Yang Masih Terpasang Ditubuh Dion, Sambil Perawat Melanjutkan Kegiatannya Papa Ebas Melakukan Usapan Lembut Untuk Yang Terakhir Kalinya Kepada Putra Tersayangnya

Papa Ebas : "Jagoannya Papa~ Sayang~ Terimakasih sudah menjadi jagoan papa yang sangat kuat dan mandiri.. makasih sudah jadi laki-laki yang membuat papa mama kakek dan cherryl bangga karena memilikimu.. Terimakasih sudah menjadi anak jagoan papa dan mama didunia ini.. dan tolong tunggu kami di Surga nanti agar kami tetap menjadi orangtua untuk disana sana.. dan berjanjilah pada papa bahwa nanti saat disana kamu harus bahagia.. papa sangat menyayangimu nak~ kamu adalah jagoan papa yang paling the best, yang papa mama miliki didunia ini.. kami semua sangat mencintai dirimu~ makasih untuk segala kenangan terindahnya ya nak~ papa sayang kamu nak~ Tenang dan tolong bahagia disana nak~ papa ikhlaskan dirimu jagoanku"

Papa Ebas Pun Memeluk Tubuh Dion Untuk Terakhir Kalinya, Saat Memeluk Papa Ebas Tak Sanggup Menahan Tangis Pada Dirinya

Papa Ebas : "Selamat Jalan Jagoanku"

Perawat Pun Menutupi Seluruh Tubuh Dion Dengan Kain, Cherryl Pun Tak Bisa Mengendalikan Dirinya. Cherryl Menangis Dengan Histeris Saat Seluruh Tubuh Dion Sudah Ditutup Rapat, Hanya Terdengar Tangisan Yang Mengisi Seluruh Ruangan Tersebut.

Kak Tian Yang Saat Itu Menemani Cherryl Pun, Juga Tak Sanggup Melihat Kesakitan Yang Dirasakan Oleh Adiknya Tercintanya. Betapa Hancur Dunia Cherryl Saat Itu, Karena Kebahagiaannya Telah Pergi Untuk Selamanya Meninggalkan Dirinya Tanpa Meninggalkan Hatinya Karena Telah Dibawa Oleh Dion Selamanya.

Tanpa Menyisakan Sedikitpun Didalam Diri Cherryl. Dion Telah Berhasil Membawa Dunianya Cherryl Disetiap Menit Dan Detiknya.

Dion Yang Selalu Berhasil Membuat Cherryl Selalu Berpusat Padanya. Dion Yang Selalu Ada Disetiap Cherryl Sedang Saat Membutuhkan Sadaran.

Dion Adalah Sosok Yang Membuat Kebahagiaan Banyak Orang, Bahkan Orang Yang Tak Dikenal Sekalipun. Dion Memang Memiliki Jiwa Hangat Bagaikan Malaikat Tak Bersayap.

Senyum Dan Tawanya Mampu Membuat Orang Yang Berada Didekatnya Pun Ikut Bahagia. Semua Kenangan Manis Yang Tinggal Lah Kenangan.

Semua Kenangan Yang Dion Berikan Kepada Cherryl, Membuat Cherryl Semakin Sesak Dan Menyiksa. Kak Tian Mendekatkan Dirinya Kepada Sang Adik Yang Masih Dalam Pelukan Mama Iranna, Kak Tian Pun Berlutut Dihadapan Cherryl Sambil Melihat Dan Menahan Semua Rasa Sakit Yang Dirasakannya.

Kak Tian Benar-benar Tak Sanggup Menahan Semua Perasaannya, Dirinya Menangis Tak Tertahan Ketika Melihat Adiknya Harus Merasakan Pahitnya Dunia Kepadanya. Hati Seorang Kakak Laki-laki Yang Harus Seketika Ikut Remuk Ketika Melihat Adiknya Yang Harus Merelakan Kekasih Hatinya Pergi Untuk Selamanya.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Semua Proses Pemakaman Dion Pun Berjalan Dengan Baik. Cherryl Masih Enggan Untuk Beranjak Pergi Dari Tempat Peristirahatan Terakhir Dion.

Cherryl : "Yon.. Aku masih berat untuk melepaskan kamu.. Terlalu banyak memori tentang kamu didalam hidupku yon.. terlalu banyak perlakuan manis yang kamu berikan ke aku yon.. sulit buat diri ini melepaskannya yon.. kamu selalu ada buat aku, tapi sedangkan aku gak pernah ada buat kamu disaat kamu sedang berjuang untuk hidup.. yon.. maafkan aku.. maafkan aku yon.. maafkan aku, karena aku gak bisa menjadi seseorang yang selalu berada di sisimu disaat kamu membutuhkan seseorang yang menyemangati kamu disaat berjuang menahan semua rasa sakit.. maaf.. aku telah gagal jadi wanita yang selalu ada untuk kamu.. Dion.. aku benar-benar mencintai kamu.. jauh sebelum perjodohan kita direncanakan.. aku selalu menahan semua perasaan aku yang sebenarnya kepadamu yon.. aku sudah mencintaimu sejak aku beranjak usia remaja, saat dimana kamu bela-belain datang jauh-jauh dari rumah menggunakan sepeda ke sekolahan aku cuman untuk membawakanku pembalut dan jaket untuk menutupi noda yang ada di pakaian seragam aku yang saat itu terkena noda.. aku tau mungkin itu bagi kamu adalah hal yang biasa aja yon.. tapi buat aku yang baru pertama kalinya diperhatikan lebih oleh sosok laki-laki, itu adalah hal yang spesial buat aku yon.. bahkan Kak Tian pun yang sebagai kakakku aja belum tentu mau melakukannya.. yon.. aku merindukanmu.."

Tangisan Cherryl Pun Pecah Hingga Menyiksa Di Dalam Dadanya, Sangatlah Sakit Di Dalam Hatinya Kini. Cherryl Benar-benar Sangat Merindukan Sosok Dion Disampingnya.

Dari Kejauhan Ada Sosok Laki-laki Yang Masih Setia Menunggu Cherryl. Sosok Lelaki Yang Sudah Diminta Secara Langsung Oleh Dion Untuk Menemani Dan Menjaga Cherryl Kapanpun Dan Dimanapun Cherryl Berada.

Sosok Yang Membuat Dion Dengan Tenang Melepaskan Cherryl Demi Kebahagiaan Cherryl. Dion Sudah Banyak Menceritakan Isi Hatinya Tentang Cherryl Kepada Sosok Tersebut.

Namun Lelaki Tersebut Ragu Jika Kalau Dirinya Bisa Membuat Cherryl Bahagia Jika Bersamanya. Lelaki Tersebut Merasa Bersalah Karena Telah Membiarkan Dion Menyembunyikan Penyakitnya Dari Cherryl.

Cukup Lama Untuk Cherryl Beranjak Dari Tempat Peristirahatan Terakhir Dion.

Dean : "Ryl.. Udah yuk pulang ke rumah.. nanti kamu malah sakit loh klo kelamaan disini.. nanti yang ada dion malah sedih liat kamu kayak gini.. udah yuk kita pulang dulu ke rumah, besok kita kesini lagi kan bisa.."

Cherryl Hanya Terdiam Saat Deandra Berbicara. Semua Pikiran Cherryl Hanya Ada Kenangan Bersama Dion Saja.

Cherryl Pun Beranjak Dari Posisi Duduknya, Dirinya Mendekatkan Diri Ke Arah Deandra.

Cherryl : "Dean.. Apa aku boleh nanya sesuatu?"

Dean : "Tentu saja ryl.. Kamu mau tanya apa ryl?"

Cherryl : "Dean.. Apa yang kamu ketahui lagi selain tentang penyakit dion?"

Deandra : "Cher-"

Cherryl : "Dean.. Please.. Aku mohon jangan ada lagi yang dirahasiakan dari aku.. Please.."

Deandra Pun Hanya Bisa Diam Karena Terlalu Banyak Bahkan Tak Tahu Harus Memulai Darimana Untuk Memberitahukan Semua Yang Dirinya Ketahui. Perasaan Deandra Seketika Tercampur Menjadi Satu, Sangatlah Sulit Untuk Dean Menceritakan Semuanya.

Deandra : "Cher~"

Deandra Mendekatkan Diri Kehadapan Cherryl, Dean Mencoba Untuk Menahan Tangisnya Agar Tidak Tak Terjatuh Di Depan Cherryl.

Deandra : "Cher~ Maafin aku.. maaf aku udah merahasiakan semua ini dari kamu.. maaf aku harus melakukan ini semua karena ini permintaan terakhir dion kepadaku.. tolong beri aku waktu untuk menjelaskan semuanya secara perlahan-lahan.. maafin aku cher.. maafin aku.. tidak seharusnya aku menyimpan semuanya ini kepadamu.. saat ini tugasku adalah menjagamu dan membuatmu bahagia.. karna itu salah satu janji aku ke dion"

TO BE DTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang