Part 22

6.9K 735 90
                                    

Vion meremas kepalanya frustasi, dia saat ini sedang berada di dalam kamar tamu.

Wajahnya terlihat kusut dan dia terlihat 10 tahun lebih tua dari umur sebenarnya.

Saat mendengar suara langkah yang mendekat dari arah luar dia buru-buru berdiri dan menunggu.

Beberapa detik kemudian suara kunci di putar terdengar dan pintu terbuka perlahan.

Mata Vion menggelap saat melihat Chika yang berdiri di depannya sambil membawa sebuah map.

"Lepaskan saya!" Hardik Vion, akan tetapi Chika tetap tidak bergeming.

"Tanda tangani ini" Chika melempar map di genggamannya ke arah kaki Vion.

Vion meski kesal tetap meraih map di bawah kakinya dan membaca isinya.

"Kamu ingin aku melepaskan semua sahamku di Torres Group?" Tanya Vion tidak percaya.

"Tidak, aku tidak akan-"

"Tanda tangani dan kamu bebas" Suara Chika terdengar tajam dan jelas, dia sama sekali tidak peduli dengan wajah marah Vion.

Otot wajah Vion menegang, dia tahu jika saat ini dia sama sekali tidak punya pilihan.

Jika dia tidak menandatangani kertas di genggamannya, baik Chika ataupun Tn.Torres mereka berdua punya ribuan cara agar saham miliknya berpindah alih.

"Setelah aku menandatangani ini kamu akan membebaskanku?" Tanya Vion, matanya menatap Chika tidak yakin.

Chika mengangguk pelan mendengar itu.

"Baik..."

Sudut bibir Chika terangkat mendengar ucapan Vion, dia kemudian memberikan pulpen di tangannya ke Vion.

Jari-jari Vion menari di atas kertas dan berhenti setelah menyelesaikan tanda tangannya.

Setelah selesai Vion bergegas keluar, dan Chika sama sekali tidak menahannya.

Vion terus berjalan, dadanya berdegup kencang. Dia benar-benar takut jika Chika berubah pikiran.

Langkah Vion semakin lebar, sesekali dia akan menoleh ke belakang takut jika Chika atau beberapa bodyguard yang setiap hari menjaganya mengejar.

Bukkkk!!!

Karena tidak hati-hati Vion menabrak seorang pelayan, keduanya terjatuh.

"Shhh...apa kamu tidak punya mata!?" Hardik Vion kesal.

Pelayan wanita yang telah berumur menatap Vion takut.

"Tu-tuan Vion maaf, saya sedang terburu-buru" Ucap pelayan wanita tersebut, selain takut karena telah menabrak Vion dia juga terlihat kacau.

Vion yang tidak ingin berlama-lama di rumah Torres bergegas bangkit, dan kembali berjalan.

Sedangkan pelayan wanita yang ditabraknya berdiri perlahan, wajahnya yang sayu tampak sedih.

Di dalam kamar Chika menatap jalan yang Vion lalui, ekspresinya sama sekali tidak berubah.

"Dia sudah pergi, papa harap kamu tidak menyesal karena membiarkan dia pergi begitu saja" Tn.Torres tiba-tiba berdiri di samping.

"Vion udah gak punya senjata apa-apa lagi buat  ngelawan, hari ini aku ngelepasin dia karena mengingat usahanya dulu jika di masa depan dia kembali lagi dan membuat onar aku sendiri yang akan membungkamnya" Balas Chika santai.

Tn.Torres tersenyum bangga mendengar itu, melihat sikap putrinya yang keras dia yakin jika di masa depan Torres Group akan bersinar di tangannya.

"Jangan khawatir, papa akan mencarikanmu suami yang jauh lebih baik" Tn.Torres yang mengira Chika masih sedikit sedih karena kehilangan Vion berusaha menghibur.

Sugar Mommy (ChikaxAra)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang