Part 51

5.8K 772 90
                                    

Hari-hari berlalu dengan cepat.

Tidak banyak yang berubah di kehidupan Ara, kecuali Chika yang sedikit demi sedikit terlalu sibuk dengan pekerjaannya.

Mereka berdua bahkan jarang menghabiskan waktu berdua. Chika yang sibuk akan menggunakan berbagai alasan jika Ara ingin mengajaknya kemanapun.

Chika bahkan selalu keluar kota dan menginap di sana selama beberapa hari. Meski begitu Ara sama sekali tidak marah.

Seperti malam ini Chika yang baru saja pulang dari luar kota selama empat hari dengan langkah tertatih-tatih berjalan ke lantai dua.

Ketika melihat lampu di ruang kerja masih menyala dia tanpa sadar mengernyitkan keningnya.

Chika melangkah pelan-pelan ke arah ruang kerja dan melirik ke dalam dengan pintu yang dibuka sedikit.

Senyum Chika mengembang saat melihat Ara dengan wajah serius berkutik dengan beberapa buku bisnis yang tebal.

Tidak ingin mengganggu kesibukan Ara, Chika memilih untuk ke kamar tidurnya.

Tubuhnya yang terasa lengket membuatnya sedikit tidak nyaman, dia akhirnya memutuskan untuk mandi dan berpakaian dengan rapi.

Chika merebahkan tubuhnya di atas kasur yang empuk sambil bermain dengan ponselnya.

Setengah jam berlalu tetapi Ara belum juga masuk ke dalam kamar. Chika yang sudah lelah memilih untuk tidur lebih dulu.

Matanya sedikit demi sedikit menjadi berat dan detik berikutnya dia jatuh tertidur.

Di ruang kerja.

Ara menutup laptopnya dan melirik ke arah jam dinding. Ketika melihat angka 1 dia tanpa sadar menguap, takut jika besok dia bangun kesiangan Ara akhirnya memutuskan untuk kembali ke kamar tidur.

Dia tanpa sadar menghela nafas panjang saat tahu jika malam ini dia akan tidur sendiri lagi.

Ara mendorong pintu kamar dan masuk, ketika melihat sosok yang sangat di kenalnya tengah tertidur dia tanpa sadar tersenyum lebar.

Ara berjalan ke samping kasur lalu duduk perlahan, dengan hati-hati karena takut Chika bangun jari-jarinya bergerak menarik selimut dan memakaikannya ke tubuh Chika.

Chika menggeliat lemah saat tubuhnya terasa hangat, setelahnya dia kembali diam.

Ara mengamati semuanya dengan ekspresi tenang.

Diamatinya Chika dalam-dalam.

Mata Ara bergulir memandangi Chika, mereka tidak bertemu selama beberapa hari bahkan jarang berbicara di telefon. Ada jejak kerinduan yang jelas di mata Ara.

Ara tersenyum tanpa daya saat menemukan Chika sedikit jauh lebih gemuk dari biasanya. Tubuhnya tidak kurus seperti sebelumnya, kulitnya putih dan kemerahan, dan bahkan bibirnya lebih merah daripada biasanya. Ara terdiam menatap keindahan di depannya, hingga akhirnya sebuah notifikasi dari ponsel Chika membuat dia sadar.

Beberapa kali ponsel Chika berbunyi tanda ada pesan masuk. Ara yang tidak ingin keindahan di depannya terganggu memilih untuk meraih ponsel tersebut dan berjalan ke arah balkon.

Jari-jari Ara bergulir di atas layar, alisnya tanpa sadar menyatu saat melihat nomor baru mengirim beberapa gambar ke ponsel Chika.

Karena penasaran Ara membuka gambar tersebut.

Terdapat tiga gambar, dan semua gambar tersebut sukses membuat Ara terdiam.

Ponsel Chika kembali berbunyi dan sebuah pesan masuk.

"Temui aku di depan rumah sekarang!"

Tubuh Ara menegang, matanya menatap layar ponsel dan kearah kasur di mana Chika berada secara bergantian.

Sugar Mommy (ChikaxAra)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang