Part 12

8.6K 769 24
                                    

Chika mematung menatap mobil yang membawa Ara pergi dari kediaman Torres, setelah bayangan mobil tersebut menghilang dia akhirnya kembali masuk.

Mata cokelatnya tiba-tiba bertabrakan dengan mata hitam Ny.Dey. keduanya beradu pandang cukup lama, akan tetapi Ny.Dey mengalihkan pandangannya ketika mata cokelat Chika menajam.

"Jauhi Ara, jangan membuat masalah" Ny.Dey mengangkat suaranya, Chika yang mendengar itu terlihat tidak suka.

"Ini bukan urusanmu" Cibir Chika.

"Ini urusanku, karena hubungan kalian akan mempengaruhi keluarga Torres"

"Heh jangan lupa keluarga ini sudah jelek dari awal"

Ny.Dey memasang wajah masam saat mendengar ucapan Chika, masa lalunya yang memalukan adalah duri di dalam dagingnya.

Melihat ekspresi Ny.Dey, sudut bibir Chika terangkat.

"Lalu bagaimana dengan Vion? Torres meminta kalian untuk menikah" Ny.Dey kembali bersuara.

"Vion adalah keponakanmu, apa kamu pikir aku akan bersedia?"

"Kamu berani menolak karena ayahmu sedang koma" Cibir Ny.Dey setelah itu dia berjalan pergi.

Chika terdiam mendengar itu, dia bisa melakukan apapun yang dia mau karena Tn.Torres masih terbaring koma. Dia sedikit tidak yakin jika ayahnya kembali sadar.

Chika tahu betul sifat Tn.Torres, pria yang merupakan ayah kandungnya itu sangat berdarah dingin dia akan melakukan apapun untuk mendapatkan sesuatu sekalipun dia harus membunuh seseorang.

Memikirkan itu, bayangan Ara yang tersenyum polos tiba-tiba tergambar dipikiran Chika.

Siapapun bisa papa lukai, tapi bukan Ara. Pikir Chika...











•••











Ara yang baru saja tiba di rumahnya melangkah masuk dengan langkah santai, ketika membuka pintu dia sedikit terkejut.

"Fiony? Kamu ngapain di sini?" Tanya Ara bingung.

Fiony yang telah menunggu Ara sejak dua jam lalu berdiri dan memasang senyumnya yang cerah.

"Aku mau ngasih ini" Jari lentik Fiony bergerak dan memberi Ara undangan kecil berwarna merah jambu.

Alis kanan Ara terangkat, dia sama sekali tidak tahu isi dari undangan tersebut.

"Ini apa?" Ara akhirnya bertanya dengan nada penasaran.

"Besok malam aku ulang tahun yang ke-17, kamu dateng yah" Pinta Fiony, pupil matanya membesar dan dia terlihat menggemaskan sekarang.

Ara tersedak air liurnya sendiri melihat Fiony yang seperti itu. Dia kemudian menerima undangan Fiony, dan tersenyum bingung.

"Aku gak tau milih kado, kamu mau kado yang gimana?" Tanya Ara.

Fiony menggelengkan kepalanya gemas mendengar pertanyaan Ara.

"Apa aja, bebas kok..." Jawab Fiony kemudian.

Ara menatap Fiony frustasi, dia benar-benar tidak tahu harus memberi Fiony kado yang seperti apa.

Fiony adalah putri satu-satunya di keluarganya, sejak dulu dia telah di manjakan dan apapun yang dia inginkan akan dia dapatkan dengan mudah. Sejauh yang Ara tahu Fiony tidak kekurangan barang bagus.

Ara menyatukan kedua alisnya dan berpikir panjang.

"Gimana kalau jadi pacarku?" Usul Fiony ringan.

"Pacar?" Ara bertanya dengan linglung.

Sugar Mommy (ChikaxAra)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang