007

894 24 1
                                    

Happy reading..





"Akh pak mau kemana si main tarik tarik aja emang saya kambing apa " setak naya seraya melepas tangannya dari cengkraman laki laki itu.

"Masuk!" Ucap alle sedikit mendorong lalu ia menutup pintu penumpang dan berjalan memutar masuk ke dalam mobil .

Di pejalanan itu pun tak ada yang membuka suara aura yang di keluarkan alle membuat jiwa barbar naya sedikit menciut . Begtu pun alle ia hanya diam dan menyetir .

"Ini sebenernya mau kemana pak saya masih kecil pak baru dapet kerjaan jangan jual saya pak " ucap naya pelan . Sungguh ia takut inikah yang ia dapat setelah menolong laki laki itu .
Naya pun mengangkat kepalanya dan melirik ke arah laki laki tersebut "TAMPAN" kata itu yang menjabarkan wajar pria di sampingnya aura yang dingin , hidung yang sangat mancung , kancing kemeja yg terbuka dan lengan yg tergulung menampilkan tatto yang ada di tubuhnya .
"Gila gila gila ganteng banget tuhan sungguh ciptaanmu yang sangat sempurna . Nih manu rios aja lewat ini " batin naya

Lamunannya buyar saat mendengar suara tegas dari laki laki tersebut .
" apa yang kau lakukan tadi ?"tanya alle dingin

"Saya bapak dari ninja hatori tadi" jawab naya

"Ninja hatori?"tanya alle bingung sambil melirik gadis di sampingnya

"I i iya itu tadi yang pakai tudung itu mirip ninja hatori" jawab naya gugup

"Kenapa kau membantuku?" Tanya alle datar siapapun yg mendengar nya pasti merinding .

"Ma manusia harus saling membantu pak dan saya tidak mau jadi saksi pembunuhan apalagi harus di gentayangin bapa kalo bapa beneran di bunuh mereka" jawab naya sambil memainkan jari tangannya mengelap darah yang rembes dari dasi yang di ikatkan .

" tapi itu sangat bahaya lihat kau terluka sekarang apa itu sakit?" Tanya alle yang melihat ke arah naya .

"Tidak ini baik baik saja tidak terasa sama sekali luka seperti ini sangat biasa untukku " jawab naya sedit menyunggingkan bibirnya dan itu di terlihat dari ujung mata alle.

"Sudah biasa ? Apa yang kau maksud?"tanya alle menyerengit apa yg dimaksud perempuan ini sungguh ia bingung .

" tidak pak tidak apa apa kok hehehhe . Oh iya ini kita mau kemana pak ? Apa beneran saya mau di jual ? saya gk mau pak besok hari pertama saya kerja di toko roti jangan jual saya " mohon naya yang kembali tersadar dia mah kmna ini.

"Apa kau pikir saya kekurangan uang sampai ingin menjual mu . Dan berhenti memanggil saya dengan sebutan bapa saya bukan bos mu dan saya tidak setua itu !" Sentak alle masih dengan nada bicara mengintimidasi

"Ih sombong . Gk boleh sombong pak dosa . Terus saya panggil apa sir ? Mister? Bro? Atau apa " jawab naya

"Ck . Allendra panggil saya alle" ucap alle kemudian ia keluar dari mobilnya karna sudah sampai di tempat tujuan, begitupun naya ia segera keluar mobil itu dan bertanya ke pada alle.

"Ka alle saya manggil kamu ka alle aja kayaknya kamu lebih tua dari saya . Ini ngapain di rumah sakit katanya gk mau jual saya ini terus ngapain pasti ka alle mau jual ginjal saya kn atau jantung saya atau" ctakk ucapannya terhenti saat alle dengan keselnya menyentil dahi naya hingga memerah .

Naya pun meringis menatap tajam sang pelaku yang memasak wajah datar nan watakdosnya itu .

"Berhentilah menonton film kau terlalu banyak menghayal apa kau lupa luka di telapak tangan mu hah" geram alle yang sedikit tak tega melihat wajah imut gadis di sampingnya ini .

Ia pun berjalan di ikuti naya si sampingnya yang masih kesal alle pun sesekali melirik melihat naya yang cemberut astaga kenapa dia lucu sekali ' pikirnya .

Banyak orang yang berlalu lalang melihat interaksi laki laki yang sangat berpengaruh di dunia lalu ada beberapa suster dan dokter yang menunduk hormat ke arah laki laki tersebut yang bahkan tak di balas sama sekali oleh nya .

Naya menyerengit "siapa laki laki ini kenapa mereka menunduk apa ada uang jatuh"batinnya . Sambil ikut menunduk mencari uang yang jatuh .

"Apa yang kau lakukan nona " tanya alle bingung melihat naya yang celingak celinguk sambil menunduk.

"Nona ? Namaku naya . Naya kusuma puri bukan nona aku bukan orang kaya ka alle yang bisa di panggil seperti itu . Oia ini mereka menunduk apa ada uang jatuh ?" Ucap naya dengan perubahan ekspresi yang bgitu cepat dari kesal lalu bertanya dengan tatapan polosnya astaga lucu bnget .

"Baiklah naya . Kalau begtu saya pun sama saya bukan kakak mu dan nama saya alle panggil saya alle " ucap alle sambil terus berjalan sesekali melirik ke arah naya.

"Alle . Hmm baiklah jadi kenapa mereka menunduk?"tanya naya

Alle pun menggeleng tidak habis pikir dengan pertanyaan yg di lontarkan naya sama seperti anaknya
"Mereka memberi hormat kepada saya" dan saat naya ingin menjawab " sudahlah jangan banyak bertanya masuklah kita sudah sampai saya akan menyusul" ucap alle berlalu meninggalkan naya di depan ruangan seorang dokter naya pun mengetuk lalu masuk kedalam terlihat laki laki berjas dokter yang terlihat tampan itu.

"Duduklah. Ada yang bisa saya bantu?" Tanya dokter tersebut, tapi sebelum naya menjawab pintu ruangan kembali terbuka menampilkan seorang laki laki yang tak lain adalah alle

"Astaga allendra apa yang kau lakukan di sini bro" pekik dokter tersebut lalu mendekata kearah alle ingin memeluknya namun langsung di tepis oleh alle.

"Ck, cepat lakukan pekerjaan mu urus luka nya jangan sampai meninggalkan bekas " ucap alle acuh sambil menunjuk naya menggunakan dagunya .

Dokter tersebut memincingkan matanya kepada alle dan naya bergantian saat ingin mengeluarkan suara tatap alle membuat nya membungkam semua pertanyaan nya ahh dia masih sayang nyawa.

"Hai kenalin nama saya jino dokter jino" ucap dokter jino seraya mengangkat tangannya untuk berkenalan . Tapi sebelum naya meraih tanggal dokter itu sebuah tangan menghentikannya dengan tatapan tajamnya . Jino pun penarik kembali tangannya lalu dengan cepat ia melakukan tugasnya sebagai dokter .







Gimana gimna part ini
Jangan lupa coment dan vote ya teman teman 💕

Ily my dudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang