014

695 21 0
                                    

Happy reading..

Di rumah sakit Pranata Hospital semua orang berharap cemas di ruang tunggu di sana ada alle , juan, tia, nurul dan tak lupa orang tua alle dan juga marshall berada disana .

Alle hanya diam dan memandang ruang operasi di depannya dengan tatapan kosong , marshall terus menangis di pelukan ana dan terus bergumam memanggil naya.
Tak beda jauh dengan tia dan juga nurul yang tiada hentinya menangis dan juan yang berusaha menenangkan mereka walaupun hatinya hancur tapi ia harus tegar .

Brak brak brak

Alle memukul tembok untuk melampiaskan kemarahannya

Akh

Dipeluknya alle oleh kenddrik ia tau alle saat ini sangat syok dan juga sedih .

"Tenang lah naya akan baik baik aja. Kau berdoalah nak. Naya gadis yang kuat ia akan melewati semuanya" ucap kenddrik menenangkan, tangannya mengelus punggung alle memberi ketenangan.

Alle menangis di pelukan papah nya terlihat alle begitu rapuh ini kedua kalinya alle menangis setelah kepergian istrinya.

"Aku gagal menangkapnya. Aku-aku melepaskan tangannya. Aku tidak menggenggamnya dengan benar pa. Ini salahku karna genggamannya lepas dari tangan ku hiks " tangis alle pecah

"Ini bukan salah mu son tenang lah "

"Kau sudah menghubungi orang tua naya?"tanya kenddrik kepada juan

Juan pun menggeleng lemah

"Hubungi! Mau bagaimanapun mereka orang tua harus tau kondisi naya sekarang karna ulah mereka !" Kilat amarah terlihat dimata kenddrik

Juan pun mengaguk lalu menghubungi ibu serta ayah naya tak lupa kakek nenek naya.

Beberapa jam pun berlalu tapi pintu ruang operasi tidak kunjung terbuka tak lama orang tua naya serta kakek nenek dan juga adik adik naya datang . Kakek nenek nya terlihat khawatir.

"Apa apa yang terjadi dengan cucuku?"tanya kakek naya

Namun mereka disana enggan menjawab terlebih melihat kedua orang tua naya kilat amarah mereka pun memuncak .

"Jawablah apa yang terjadi dengan cucuku!" Geram kakek naya karna keterdiaman mereka

"Tunggu lah dokter keluar! " ucap datar ana

Mereka pun duduk di kursi tunggu harap harap cemas menunggu pintu operasi itu terbuka.
Disisi lain laura beserta ibunya menatap kearah alle dengan perasaan kagum terlebih laura wanita itu terus mencuri pandang ke arah alle lalu tersenyum.

Tak lama pintu operasi terbuka menampilkan dokter laki laki yang baru saja keluar ruangan itu . Mereka yang melihat itu pun segera mendekat ke arah dokter tersebut.

"Dokter gimana keadaan wanita saya?"tanya alle cemas

"Operasi nya berhasil . Kepala yang terkena benturan cukup keras mengakibat kan keretakan serta pendarahan diotaknya, kaki kirinya retak, dan banyak luka sayatan di kedua lengannya sepertinya pasien mengalami kelainan mental atua bisa di sebut self harm yaitu penyakit mental yang menyakiti dirinya sendiri ntah karna trauma atau karna tekanan yang dimiliki pasien. Tapi saat ini pasien masih dalam keadaan kritis dan kami akan memindahkan pasien ke ruang ICU " ucap dokter menjelaskan

Mereka yang disana menutup mulutnya tidak percaya dengan apa yang terjadi dengan naya . Alle sendiri benar benar marah urat dilehernya terlihat menonjol . Begitupun dengan juan, tia, dan nurul ia tau siapa penyebab nya .

"Terimakasih dokter lakukan yang terbaik" ucap kenddrik.

Disisi lain orang tua naya renata dan hendri tertegun dengan apa yang si ucapkan dokter tadi hati nya sedikit sakit. Adik adik naya pun mereka berfikir apa yang terjadi dengan kakaknya itu .

Kini naya sudah berada di ruang ICU mereka belum bisa menjenguk karna kondisi naya yang tidak memungkinkan .

"Kalian lihat ! Apa yang kalian lakukan sebagai orang tua hah!" Ucap tia penuh penekanan di akhir kata

Mereka hanya diam menatap tia dengan pandangan sulit di artikan

"Gua bener bener heran sama kalian. Kurang nya naya dimana hah! Dia selalu nurutin apa yang kalian bilang ! Liat karna kalian naya kritis dia bahkan mencoba BUNUH DIRI! "Sarkas tia . Bodo amat dengan sopan santun ia sudah kepalang marah melihat sahabat nya terbaring lemah.

Deg! Mereka menegang apa katanya bunuh diri ? Naya bunuh diri!

"Apa yang kau maksud nak ?" Tanya kakek naya

"Gak perlu pura pura bodoh pak tua kau pasti tau apa yang saya bilang ! Kau. Kau. Kau.kau PEMBUNUH ! " tunjuk tia kepada kakek nenek dan orangtua naya.

"Jaga sopan santun kamu tia ! Dan apa yang kau bilang kami pembunuh?" Ucap renata tak terima

"Sopan santun cih! Kau orang tua terbrengsek yang saya tau !" Sarkas tia

"Jaga omongan kamu tia!" Ucap hendri tak terima

"Berhentilah berdebat. Dan kalian jika terjadi sesuatu dengan gadisku kau akan tau akibatnya " ucap datar alle. Seketika mereka menegang suasana menjadi dingin

Ana mengelus bahu alle lembut untuk meredam emosi anak nya itu .
"Masuklah kedalam alle. Naya membutuhkanmu daripada orang tua bodoh itu!" Sinis ana . Orang yang di maksud hanya melotot tak percaya apa yang si ucapkan ana namun mereka hanya diam tak berani menjawab ya siapa yang tak kenal ia nyonya pranata.

Alle pun masuk menggunakan peralatan yang di siapkan rumah sakit untuk masuk ke ruang ICU. Ia pun melangkah dan dapan ia lihat tubuh naya yang begitu banyak tertempel alat dan kepala serta tangan yang terbalut perban . Alle mendekat dapat ia lihat naya yang terpejam begitu cantik .

Alle meraih tangan naya lalu di dengamnya dengan lembut, dikecup nya perlahan alle memandang wajah damai naha dengan sendu.

" apa ini sakit?"tanya alle memandang lengan yang terbalut perban

"Apa kau begitu kelelahan naya? Apa kau begitu lelah dan ingin beristirahat tanpa bangun lagi ? Kenapa kau melakukan itu ? " tanya alle yang tentu tak ada jawaban

Tangan alle terangkat mengelus lembut kepala naya yang terbalut perban.

"Saya akan membahagiakan kamu nay. Saya akan membawa pergi kamu nay."

Alle menelungkupkan wajahnya di tangan nya ia benar benar rapuh sekarang . Wanitanya gadisnya terbaring tak berdaya dengan alat yang menempel.

"Kalau kamu sudah tidak lelah bangunlah" ucap ale seraya mengecup tangan lalu dahi naya.

Hari ini adalah hari yang sulit bagi orang yang menyayangi naya . Gadis kuat dengan segala luka yang ia pendam . Gadis ceria dengan segala rasa sakitnya . Gadis yang berjuang untuk kebahagiaannya .



Gimana part ini guys..
Follow vote dan coment yaaa

Ily my dudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang