018

631 22 3
                                    

HAPPY READING..


Dilain tempat dua keluarga tengah berkumpul mereka bergelut dengan pemikirian yang terjadi di rumah sakit saat menjenguk anak mereka.

"Sebenarnya apa yang terjadi renata?"tanya hendri

"A-aku enggak tau mas " ucap renata

"Dia menanggung beban yang begitu berat renata kamu ibunya . Saya tau saya ayahnya saya engga pernah mengeluarkan kata kata buruk renata apa yang ada dipikiranmu !"

" ak-" perkataan renata terpotong mendengar suara ketukan pintu lebih tepatnya di gedor dengan kuat.

Duarduarduar

Tak lama datanglah tia,juan,nurul dan Alle
mereka yang sedang berbincang pun berhenti dengan tatapan bertanya berbeda dengan tamu yang baru datang itu mereka menatap keluarga naya itu dengan tatapan datar, jangan lupakan aura alle yang begitu kental.

"Ada apa tua alle?"tanya hendri

Alle tak menjawab ia hanya melempar sebuah map coklat kedepan mereka semua. Mereka yang ada di sama bingung dan hanya saling menatap dengan tatapan bertanya.

"Sebernya salah naya dimana tante?" Tanya tia datar

"Naya salah apa sama tante sampai begitu teganya tante suruh dia untuk bunuh diri! NAYA SALAH APA TANTE JAWAB SAYA!" Ucap tia geram

Renata hanya diam dalam pemikirannya begitu pun hendri ia membuka map itu . Mata nya melotot dadanya sesak apa yang terjadi dan apa yang dia lakukan sampai tak tau anaknya, anak kandung nya sampai seperti ini . Ini ini surat pernyataan dokter dan banyak bukti kejahatan dari renata mantan istri sekaligus ibu dari naya . Astaga apa yang ku lakukan sebagai seorang ayah anak kandungku terlantar dan aku tak tau itu . Hendri kalut dengan pikirannya sampai suara alle terdengar.

"Kau memang tidak memukulnya . Kau memang tidak menyakiti fisiknya tapi kau membunuh jiwanya nyonya renata !" Ucap alle penuh menekanan disetiap katanya

"Aku tidak percaya ini renata kau apa kau benar ibu nya hah ! KALAU KAU BILANG DARI AWAL TIDAK MAU MENGURUSNYA SAYA YANG MENGURUSNYA!! " ucap hendri emosi

Renata merasa tepojokan dia merasa ada yang salah tapi egonya bgtu tinggi .

"Tante apa tante tau naya bahkan tidak pernah mengeluh kepada kami sahabatnya . Yang naya tau hanya dia harus bekerja untuk bisa bikin tante bahagia dan menganggapnya ada . Sebenarnya naya salah apa tante? Naya gadis baik bahkan di masa terpuruknya naya masih bisa tersenyum . Naya masih bisa membuat lelucon untuk orang lain . Tante naya begitu hebat untuk gadis seumurannya topeng gadis itu begitu kuat sampai sampai sahabatnya enggak tau bahwa dia terluka tante ! Mental nya sakit tante dan semua itu karna tante " ucap lirih nurul air matanya tak sanggup dibendung lagi naya nya sabahatnya bgitu tragis dan ia merasa gagal sebagai sehabat .

Keluarga naya hanya bisa diam dan diam mereka merenungi ucapan dari sahabat naya itu. Bahkan renata tak sanggup mengangkat kepalanya sendri .

"Tante om liatkan luka di tubuh naya ?! Sayatan di lengan naya bukan satu atau dua . Puluhan bahkan ratusan ahh jangan lupa di bagian paha nya disana ada sayatan yang begitu dalam dan panjang. Kenapa saya bisa tau ? Karna naya tidak pernah mengobati luka alhasil luka itu terus mengeluarkan darah . Apa tante dan om sekalian tau apa jawaban naya saat saya tanya kenapa dia melakukan itu ? - " ucapan juan menggantung ia meliat keaarah orang tua naya yang menatapnya menunggu jawaban lalu menggelekan kepalanya lemah.

"Naya jawab ( ini mah bukan apa apa ada yang lebih sakit dari ini kalo gua mati lu jangan nangis ikutan bikin tumpeng sama ibu gua pasti dia seneng banget anak sialnya mati hahhahha jadi gk sabar mau liat ibu bahagia karna gua) . NAYA SESAYANG ITU SAMA TANTE SAMA OM NAYA CUMA ANAK GADIS YANG MINTA SEDIKIT RASA SAYANG KALIAN ARGHHHHH TANTE !!TANTE TAU APA YANG TERJADI SEBELUM NAYA MASUK RUMAH SAKIT ! DIA BUNUH DIRI TAN OM DIA NGIKUTIN OMONGAN IBU NYA !  DIA NGIKUTIN OMONGAN IBU BRENGSEKNYA !! Naya salah ada dikeluarga ini tuhan keliru memberi naya sama kelurga brengsek kaya kalian! Naya terlalu baik untuk kalian yang bajingan ! " sarkas juan emosi nya meledak nafasnya memburu mereka yang ada disitu tercengang dengan ucapan juan .

" sudah juan tia nurul kita pulang biarkan manusia bodoh ini berfikir . Tuan hendri dan nyonya renata yang terhomat saya akan mengambil naya dari kalian sekarang kalian bebas !" Ucap alle datar .

Mereka berjalan menjauh namun di tengah jalan alle berbalik menatap keluarga bodoh itu dengan datar.

"Jangan kau pungun berlian yang kalian sudah buang karna berlian tidak pantas tinggal bersama sampah !!" Ucap alle datar lalu pergi sana .

.......

Disi lain naya sedang melamun di balkon kamar barunya di kediam pranata ia berfikir mungkin ini yang terbaik jalan ini yang terbaik dan ia tidak akan melihat kebelakang lagi.
Naya terus bergelut dengan pikirannya sampai.

Grep

Tubuhnya menegang kala ada yang memeluknya dari belakang ia menoleh dan melihat pria tampan yang tersenyum lembut , pria yang melamarnya .

"Apa yang kau pikirkan nay?"tanya alle

"Ah engga ada ko lagi liat jalanan tuh sambil ngitung "

"Apa yang kamu hitung?" Tanya alle ia menyerengit bingung

" kan beberapa bulan lagi idhul adha kan? "

"Iya lalu kenapa?"

"Tuh liat halaman nya luas kan jadi aku lagi mikir berapa sapi yang harus aku beli biar muat disitu " ucap naya dengan santainya

"Ngapain kamu beli sapi?"tanya alle tak paham

" ya buat di jual lah lumayan dapet cuan dari pada lumanyun kek moa" jawab naya dengan muka watakdosnya

Alle membalikan badan naya ke arahnya merapikan rambut naya yang tertiup angin dan mengelus lembut pipi kurus naya .

"Aku bisa beliin apa aja yang kamu mau tanpa harus jualan sapi "

"Dih sombong amat"

Alle tertawa mendengar jawaban naya menurutnya naya benar benar lucu ucapnya yang ceplas ceplos mampu menghidupkan suasana dan jangan lupakan naya mampu mendobrak hati alle yang beku ini ..

"Biarin sombong yang penting punya wlee"ucap alle meledek sambil menjulurkan lidahnya

" ck iya iya aku mah apa atuh cuma serpihan upil di kolong meja" ucap naya dengan wajah konyolnya .

Alle tidak tahan untuk tidak tertawa . Dan ya alle tertawa terbahak bahak ia memeluk naya mencium pipi naya gemas.
Naya melihat alle tertawa ntah kenapa hatinya menghangat dia jauh lebih bahagia bolehkan ia berharap.

"Omo omo nah gini ketawa kan ganteng punya muka lempeng terus engga pegel apa " ucap naya yang masih melihat alle tertawa ia tersenyum .

"Gemes banget si calon istri maaf ya aku jadi mengelikan tapi engga bisa tahan kamu gemes bnget pengen aku kunciin aja biar gk ada yang liat " ucapan alle membuat wajah naya memerah menahan malu apa katanya calon istri .

"Cie blushing tuhhh astaga gemes bangettt gigit dikit ya" ucap alle lalu menggigit pipi naya gemas  lalu lari keluar kamar . Naya melototkan matanya.

"ALLEEEEEEEEEEEEEEEEE"








Votmen please💕

Ily my dudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang