Part 5

1.5K 111 58
                                    

"Dr. Krist" sapa seseorang, membuat krist menghentikan langkahnya.

"Ya, dok?"

"Aku hanya sedang membagikan ini, kebetulan anak ku baru saja pulang dari Jerman dan membawa banyak coklat sebagai oleh-oleh, aku tahu anda mempunyai seorang putri kecil, jadi aku membagi sedikit untuknya" ucap dr. Richard, kepada krist.

"Terima kasih, dok" ucap krist, sembari menerima paper bag yang di berikan oleh dr. Richard.

"Ya, nikmati hari mu. Aku pergi dulu" ucap dr. richard.

Krist melanjutkan langkahnya berjalan menuju ruangannya kemudian duduk termenung di kursinya.

Bagaimana jika dr. Richard tau jika singto mengenal dirinya, dr. Richard pasti akan menyuruh singto agar menjauhinya dan mengatakan jika dirinya sudah menikah kepada singto.

Semua dokter dan suster di rumah sakit itu memang tahu jika krist sudah menikah dan sekarang krist malah berniat untuk menutupi status pernikahannya agar singto tak mengetahui itu.

Ponsel krist berdering, ada panggilan masuk dari singto.

"Kenapa, sing?" Tanya krist, saat ia mengangkat panggilan itu.

"Aku di rumah sakit sekarang ingin bertemu papa, setelah itu aku ingin bertemu phi. Apa phi ada waktu?"

"Temui aku dulu di ruangan ku sekarang" ucap krist.

"Baiklah" ucap singto.

Beberapa menit kemudian pintu ruangannya di ketuk, krist mempersilakan orang tersebut untuk masuk.

Singto masuk dengan senyum manisnya kemudian ia berjalan menghampiri krist dan duduk di pangkuan krist membuat krist terkejut.

"Duduk di kursi mu sendiri" ucap krist.

"Kenapa?"

"T-tidak... Hanya saja posisinya sungguh tak nyaman" ucap krist.

Krist benar-benar takut jika ada satu dokter atau suster masuk ke dalam ruangannya dan melihat posisi mereka.

"Sing... Aku belum mengatakan jika kita resmi berkencan, beranjak dari pangkuan ku" ucap krist sedikit tegas, hingga membuat singto beranjak dan berdiri dengan wajah kesalnya.

"Aku mau menjalin hubungan dengan mu, tapi... Hubungan kita harus di rahasiakan dari semua orang, jangan ceritakan kepada papa mu dulu dan jaga sikap saat berdua dengan ku" ucap krist.

"Kenapa?"

"A-aku hanya tak suka dengan hubungan yang di publish"

"Phi juga mendapatkan coklat ini?" Ucap singto, saat melihat coklat yang di bawanya dari jerman ada di atas meja kerja krist.

Padahal singto menyuruh papanya untuk membagikan coklat itu kepada para dokter dan suster yang sudah memiliki anak, lebih tepatnya singto memberikan itu untuk beberapa anak kecil, bukan pria dewasa seperti krist.

"Ya, papa mu memberikannya pada ku tadi" ucap krist.

"Harusnya papa memberikan itu pada dokter yang sudah memiliki anak" gumam singto.

Krist terkejut mendengarnya, namun ia mencoba untuk bersikap biasa saja.

"Apa kamu menyetujui syarat dari ku tadi?" Ucap krist, mencoba untuk mengalihkan pembicaraan.

"Beri aku alasan, phi" ucap singto.

"Bukankah sudah ku katakan jika aku tak suka jika menjalin hubungan harus di publish"

"Itu bukan alasan, apa phi sudah mempunyai kekasih? Biasanya orang yang ingin backstreet pasti sudah mempunyai kekasih" ucap singto dengan wajah suramnya.

Flight With Love ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang