"Daddy pulang" ucap krist, saat melihat anak dan istrinya yang tengah bermain di ruang tengah.
"Aku merindukan daddy" ucap carl sembari berlari memeluk krist.
"Mana coklat ku?" Ucap carl.
"Daddy hanya akan memberi mu sedikit coklat! Daddy tak mau gigi mu rusak nanti" ucap krist.
"Ya, dad. Aku akan memakan sedikit saja" ucap caroline.
"Apa kamu ingin mandi, krist? Aku akan menyiapkan air hangat untuk mu" ucap aye.
"Iya, sayang" ucap krist.
Aye beranjak pergi dari sana berjalan menuju kamar mereka sedangkan krist hanya menatap itu dengan tatapan yang sulit untuk di artikan.
Bagaimana bisa dia selingkuh sedangkan istrinya benar-benar baik padanya.
"Carl, daddy ke kamar dulu" ucap krist.
"Iya, dad"
Krist menarik kopernya berjalan menuju kamar mereka, saat tiba di kamar krist melepas kopernya begitu saja dan membuka kancing kemejanya satu persatu.
"Airnya sudah ku siapkan" ucap aye, yang baru saja keluar dari kamar mandi.
Aye membuka koper krist dan mengeluarkan baju krist dari sana.
Krist melepas kemejanya dan membuangnya ke atas sofa. Tatapan aye tanpa sengaja ke arah punggung krist yang terluka.
"Kenapa punggung mu, krist?" Tanya aye lembut.
"Shit!" Gumam krist.
"A-aku hanya terjatuh"
"Tidak, itu seperti bekas cengkraman" ucap Aye sembari beranjak dari tempatnya berjalan menghampiri krist untuk memastikan apa yang di lihatnya.
"Y-ya... Punggung ku terasa gatal, jadi aku menggaruknya dengan keras hingga terluka" ucap krist.
"Tadi kamu bilang jika kamu terjatuh" ucap aye yang mulai curiga.
"A-aku hanya ingin mencari perhatian mu, itu sebabnya aku mengatakan jika aku terjatuh. Apa istri ku sudah tak peduli lagi dengan ku" ucap krist sembari cemberut.
"Sebaiknya kamu mandi sekarang" ucap aye yang tak ingin memperpanjang masalah.
"Baiklah, aku mandi dulu" ucap krist kemudian ia langsung berjalan cepat masuk ke kamar mandi. Bagaimana bisa dia melupakan punggungnya, beruntung aye tak mencurigainya tadi.
Krist membersihkan dirinya, punggungnya terasa perih saat air membasahi tubuhnya.
Beberapa menit di kamar mandi, krist keluar demgan hanya menggunakan handuk dan melihat ada pakaian untuk dirinya di atas ranjang.
Krist mengambil pakaian itu dan memakainya, entah kenapa dia malah mengingat singto sekarang dan merasa jika ia merindukan singto.
"Aye, bisa bantu obati punggung ku? Rasanya perih saat terkena air tadi" ucap krist.
"Biasanya kamu memanggil ku sayang jika ingin meminta tolong" ucap aye sembari mengambil kotak obat yang ada di kamar mereka.
"A-aku hanya ingin memanggil nama mu"
"Hmm, duduk" ucap aye.
Krist duduk di kasur dengan membelakangi aye, sedangkan aye mulai memberi obat punggung krist.
"Lukanya benar-benar dalam" ucap aye sembari mengoleskan obat di sana.
"Aku jadi mengingat malam pertama kita" ucap aye sembari tersenyum.
"Kenapa?" Tanya krist.
"Apa kamu melupakannya? Aku mencakar punggung mu hingga terluka seperti ini" ucap aye.
"A-aahh... A-aku mengingat i-itu" ucap krist.
"Kamu terlihat gelagapan sedari tadi, kenapa?"
"Aku hanya kelelahan" ucap krist.
Setelah aye mengoleskan obat, krist memakai bajunya dan menelungkup di kasur agar punggungnya tak terlalu sakit.
"Krist..."
"Hmm...."
"Tak biasanya kamu seperti ini"
"Aku kenapa?"
"Biasanya jika kamu baru pulang dari luar negri kamu pasti sangat merindukan ku dan tak langsung beristirahat seperti ini" ucap aye.
Beberapa menit berlalu, sudah tak ada lagi sahutan dari krist, aye melihat jika krist sudah tertidur, entah kenapa ia merasa suaminya berbeda sekarang tak seperti dulu lagi.
Biasanya krist akan memilih untuk bermanja-manja pada dirinya atau memakan tubuhnya dari pada beristirahat setelah pulang dari luar negri, tapi sekarang krist bahkan sudah terlelap.
Ponsel krist berdering, aye melihat itu dan beranjak dari tempatnya untuk mengambil ponsel krist yang berada di atas nakas, aye melihat nama singto di layar ponselnya kemudian mengangkat panggilan itu.
"Phi krist?" Ucap singto.
"Ya, ini siapa?" Tanya aye.
Singto yang mendengar suara wanita langsung mematikan panggilannya.
"Itu siapa?" Gumam singto.
****
Dua jam terlelap, krist terbangun dari tidurnya dan terkejut melihat aye yang berada di sampingnya dengan menatap dirinya."Ada teman mu menelpon tadi" ucap aye.
"Siapa?"
"Ku lihat namanya singto, dia hanya memanggil mu, phi krist.. seperti itu saat ku tanya dia siapa dia langsung mematikan panggilannya" ucap aye.
"Oh, dia anak salah satu dokter di rumah sakit, mungkin papanya ada urusan dengan ku itu sebabnya dia menghubungi ku" ucap krist.
"Mungkin? Mau makan malam apa? Aku akan memasak untuk mu"
"Bukankah banyak maid di sini?"
"Sudah lama aku tak memasak untuk suami ku" ucap aye.
"Apapun yang kamu masak aku pasti menyukainya"
"Baiklah, aku memasak dulu" ucap aye, kemudian ia beranjak dan keluar dari kamar.
Sedangkan krist langsung menghubungi singto, satu panggilan tak terjawab, dua panggilan juga tak terjawab hingga panggilan ketiga baru singto mengangkat panggilan itu.
"Apa kamu menelpon ku tadi? Aku sedang tidur" ucap krist.
"Ya, siapa wanita itu!?"
"I-itu... S-sepupu ku... Bukankah kamu sudah tahu itu kemarin?"
"Kenapa dia bisa di kamar phi? Phi bilang phi tidur kan?"
"Ya... Dia memang suka keluar masuk ke kamar ku"
"Entah kenapa aku merasa phi sedang berbohong sekarang"
"Kamu tak mempercayai ku?"
"Hmm"
"Aku tak tahu lagi harus mengatakan apa" lirih krist.
"Matikan saja" ucap singto kemudian ia mematikan panggilan itu sepihak sedangkan krist hanya melihat itu.
Tbc.

KAMU SEDANG MEMBACA
Flight With Love ✓
Short StorySeorang dokter tampan bertemu dengan pramugara nakal di pesawat. bxb, boylove, mature content, krist seme! singto uke!