Pukul 9 malam krist kembali ke hotel dengan membawa makanan untuk dirinya dan singto, juga beberapa paper bag berisi coklat untuk anaknya dan pesanan istrinya tadi pagi, di lihatnya sang kekasih sudah menunggunya di ranjang dengan kemeja tanpa celana.
"Phi baru pulang?" Tanya singto, saat melihat kehadiran krist.
"Ya... Ada beberapa perkerjaan yang harus ku selesaikan" ucap krist.
"Kenapa kamu berpakaian seperti ini" ucap krist, sembari mengukung tubuh singto.
"Aku memang sering berpakaian seperti ini jika hanya di kamar, di rumah aku memiliki beberapa kemeja, kaos oversize dan banyak celana pendek" ucap singto.
"Shit!"
"Phi akan melihat itu nanti jika kita sudah menikah dan tinggal bersama" ucap singto.
Lagi-lagi krist hanya diam jika singto membahas tentang pernikahaan.
"Apa phi membeli kondom?" Tanya singto.
"Tidak, bukankah besok kamu harus berkerja?"
"Ya, ku pikir kita akan melakukannya sekali lagi" lirih singto.
"Kenapa, hmm?"
"Aku suka melakukan seks, aku suka mendesah di bawah phi, walau awalnya sakit tapi akhirnya nikmat" ucap singto sembari tersenyum malu.
"Aku tak suka berhubungan dengan menggunakan kondom, aku akan menyuntik mu nanti agar kamu tak hamil" ucap krist.
"Tidak! Itu akan membuat tubuh ku gemuk!" Ucap singto.
"Phi bilang tak suka berhubungan dengan menggunakan kondom, apa itu artinya phi sering melakukannya?" Tanya singto.
"H-hah... T-tidak... T-tapi... Bukankah terasa ada penghalang jika menggunakan kondom" ucap krist.
"Rasanya sama saja"
Krist beranjak dari posisinya kemudian singto duduk kembali, krist berjalan menuju meja dan mengeluarkan makanan yang di belinya tadi.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Apa kamu sudah makan malam?" Tanya krist.
"Belum, aku menunggu phi" ucap singto sembari menghampiri krist.
"Phi tak mandi dulu?"
"Nanti saja"
Mereka duduk dan memulai makan malam mereka, ponsel krist berdering membuatnya menghentikan kegiatannya dan melihat layar ponselnya, istrinya yang menelpon dirinya.
"Aku ke balkon sebentar" ucap krist.
Singto hanya mengangguk tanpa curiga, krist berjalan ke balkon kamar dan mengangkat panggilan itu.
"Kenapa, sayang?" Ucap krist pelan.
"Kamu tak ada kabar seharian ini" ucap aye di sebrang sana.
