Hari-hari berlalu, tak terasa sudah satu bulan semenjak pertemuan terakhir singto dan krist di rumah sakit dan mereka belum bertemu lagi hingga sekarang, itu karna kesibukan singto yang selalu terbang ke berbagai negara hingga ia tak mempunyai waktu libur.
Saat ini seluruh dokter tengah mengadakan rapat di sebuah ruangan, membicarakan tentang berbagai penyakit pasien yang baru-baru mereka tangani dan membicarakan hal lainnya.
Krist sebagai direktur rumah sakit itu, berbicara dengan serius dengan wajah datarnya, menjawab apa yang di tanyakan oleh para dokter dan memberi saran hingga hampir dua jam berlalu, akhirnya meeting mereka selesai.
"Dok, bagaimana dengan pasien yang baru saja masuk minggu lalu" tanya seorang dokter, pada krist.
"Aku sudah menyarankan untuk di rujuk ke rumah sakit terbaik di luar negri" ucap krist.
"Oh, baiklah. Aku akan membuat surat rujukan nanti" ucap dokter itu.
"Dokter richard...." Ucap krist.
"Ya, dok?"
"Aku ada urusan di luar negri beberapa hari, tolong pantau pasien yang baru masuk kemarin" ucap krist kemudian ia keluar dari sana.
Dokter richard memang partner terbaik krist di rumah sakit, bahkan dia sangat bisa di andalkan, sudah berhasil melakukan banyak operasi dan semua berjalan dengan lancar, bisa di bilang dokter richard memang tangan kanan krist di rumah sakit itu.
Krist mempersiapkan pakaiannya dan memasukannya dalam koper siap untuk pergi lagi. Itu sudah menjadi hal biasa baginya pergi ke beberapa negara hanya untuk melihat rumah sakitnya yang ada di sana atau melakukan pertemuan penting dengan beberapa pasiennya dan menjenguk keluarganya, karna semua keluarga krist berada di negara lain.
Krist menarik kopernya di bandara, melakukan check in dan beberapa pemeriksaan lainnya.
Krist berjalan masuk ke pesawatnya, itu pesawat yang sama dengan pesawat pertama kali ia bertemu singto.
Cabin crew mulai melakukan instruksi keberangkatan pesawat, memastikan penumpang mereka dengan aman, tak lama terlihat seorang pramugara yang tak asing di mata krist.
"Apa anda sudah memasang sabuk pengaman, tuan? Atau apa perlu ku pasangkan?" Ucap singto sembari tersenyum manis.
"Aku saja" ucap krist, namun tangannya kalah cepat dari tangan singto yang kini sudah memasang sabuk pengaman itu melingkar di perutnya. Tangan singto kembali nakal dengan sedikit memberikan godaan di paha krist kemudian tersenyum menatap wajah krist yang memerah.
"Apa anda menginginkan sesuatu?" Tanya singto.
"T-tidak"
"Ahh... Baiklah" ucap singto, kemudian ia beranjak dari posisinya dan kembali memeriksa penumpang lainnya sedangkan krist bernafas lega.
Krist menggelengkan kepalanya berusaha untuk mengusir bayang-bayang wajah singto dan perilaku mesumnya tadi.
Pesawat terbang dengan sempurna, krist mengusir rasa bosan dengan memainkan ponselnya.
Beberapa cabin crew berjalan memberikan makanan dan minuman untuk penumpang, tiba-tiba pesawat mengalami turbulensi membuat beberapa cabin crew kehilangan keseimbangan mereka.
"Pastikan sabuk pengaman anda terpasang dengan benar, sepertinya pesawat kita mengalami sedikit guncangan" ucap singto berbicara dengan setenang mungkin agar beberapa penumpang tak panik.
Dia harus tetap menampilkan senyum manisnya walau sebenarnya dirinya juga bergetar hebat karna ketakutan, singto melihat seorang anak kecil yang melepas sabuk pengamannya kemudian menghampirinya dan memasangkannya kembali.
"Jangan di lepas, sayang" ucap singto lembut.
"Nyonya, pastikan anak anda memakai sabuk pengamannya" ucap singto, kemudian ia berdiri dan sekali lagi pesawat terguncang hingga membuat singto kehilangan keseimbangannya dan terjatuh di pangkuan salah satu penumpangnya, singto melihat orang itu yang ternyata krist kemudian tersenyum senang.
"Aku benar-benar takut" ucap singto sembari mengeratkan pelukannya di tubuh krist.
"Beranjak dari pangkuan ku" lirih krist.
"Baiklah" ucap singto.
"Gawat, ada yang mengalami sesak nafas" ucap seorang pramugari.
Krist yang mendengar itu langsung beranjak dari duduknya.
"Dimana? Kebetulan aku seorang dokter" ucap krist.
"Ayo ikut, tuan" ucap pramugari tersebut.
Beberapa menit kemudian pesawat kembali normal, krist memberikan pertolongan pertama pada salah satu penumpang yang sesak nafas dan memberikan obat.
Karna tak boleh terlalu lama meninggalkan kursi, setelah memastikan orang tersebut baik-baik saja, krist Kembali lagi ke tempat duduknya.
"Dia benar-benar keren" gumam singto.
"Pria tua itu lagi?" Ucap teman singto.
"Ya, aku semakin jatuh cinta padanya" ucap singto sembari tersenyum senang.
***
Beberapa jam berada di dalam pesawat akhirnya mereka mendarat dengan selamat, singto mengejar krist yang berjalan tak jauh darinya dan menghampirinya."Phi bilang jika kita bertemu sekali lagi baru phi mau memberikan nomor phi" ucap singto.
"Ckk, baiklah" ucap krist, kemudian ia memberikan kartu namanya.
"Papa ku juga berkerja di rumah sakit ini" ucap singto, saat membaca kartu nama krist.
"Benarkah? Siapa papa mu?" Tanya krist.
"Dr. Richard, apa phi mengenalnya?"
"Ahh... Ya, aku mengenalnya"
"Mau makan malam bersama dulu?" Tanya singto.
Krist hanya menganggukan kepalanya dan mengikuti kemana singto akan membawanya. Ia hanya berusaha untuk menghargai singto sekarang, mereka mencari restoran terdekat di dekat bandara itu.
"Ada keperluan apa phi ke sini?" Tanya singto.
"Aku hanya ingin menjenguk keluarga ku"
"Apa sudah mempunyai hotel? Phi bisa ikut pulang ke hotel ku" ucap singto sembari mengedipkan satu matanya.
"Shit! Jangan bersikap seperti itu pada orang lain, bukankah kamu sendiri yang mengatakan jika kamu bukan jalang? Jaga harga diri mu, jangan sampai orang lain menganggap mu murahan"
"A-aku hanya melakukan ini kepada phi" lirih singto.
"Jangan menggoda ku lagi, aku tak suka seperti itu"
"Baiklah, apa boleh berteman?"
"Hmm" jawab krist singkat, kemudian mereka memakan makan malam mereka, beberapa jam berlalu, keduanya sama-sama beranjak dan pergi ke tempat tujuan masing-masing.
Tbc.

KAMU SEDANG MEMBACA
Flight With Love ✓
Cerita PendekSeorang dokter tampan bertemu dengan pramugara nakal di pesawat. bxb, boylove, mature content, krist seme! singto uke!