Beberapa menit setelah mobil krist pergi, singto juga mengeluarkan mobilnya dan mengikuti mobil krist, ini kali pertama dia melakukan itu dan entah kenapa feeling-nya mengatakan jika dia harus mengikuti krist sekarang.
Mobil krist memasuki komplek perumahan mewah dan itu bukan komplek rumah krist. Singto masih mencoba untuk berpikir positif mungkin krist ingin menemui pasiennya secara pribadi atau itu rumah teman krist, bisa saja kan?
Singto menghentikan mobilnya tak jauh dari krist berhenti, terlihat jika krist keluar dari mobil kemudian berjalan masuk ke rumah itu, jantung singto berdebar kencang menunggu krist, tangannya terasa dingin perasaannya bercampur aduk sekarang, singto hanya takut jika krist membohonginya.
Beberapa menit menunggu, singto melihat krist keluar dari rumah itu dengan seorang wanita, singto masih mencoba untuk berpikir positif, bisa jadi itu sepupu yang sering krist ceritakan, tapi tatapan matanya terarah pada tangan keduanya yang saling menggenggam, apa dia harus menemui krist menanyakan apa yang di lihatnya sekarang.
Lama terdiam akhirnya singto mengurungkan niatnya yang ingin menemui krist dan lebih memilih untuk diam di mobilnya hingga mobil krist berjalan dan singto mengikutinya lagi, beberapa menit mengemudi, mobil krist berhenti di depan sebuah sekolah taman kanak-kanak.Banyak anak kecil keluar dari sana menghampiri orang tua masing-masing dan singto melihat seorang anak perempuan menghampiri krist dan wanita itu lalu krist menggendongnya.
"Belajar apa tadi di sekolah?" Tanya krist sembari mengecup pipi anaknya.
"Belajar membaca dad" ucap caroline.
"Apa anak daddy bisa?" Tanya krist.
"Tentu saja" ucap carl bangga.
Singto dapat melihat semua interaksi mereka yang seperti sangat bahagia, air mata singto menetes melihatnya walau ia tak mendengar jelas apa yang krist dan anak kecil itu bicarakan, tapi ia merasa ada sesuatu yang tak beres sekarang.
Mobil krist berjalan lagi dan singto mengikutinya lagi dari belakang, mereka pergi ke mall.
Singto ikut keluar dan mencari krist, terlihat jika krist tengah makan es krim bersama wanita dan anak kecil itu, mereka bercanda tawa bersama membuat hati singto benar-benar perih melihatnya, otaknya terus berkerja keras memikirkan apa yang sedang terjadi sekarang.
Singto mencoba untuk menelpon krist namun panggilannya di abaikan. Singto terus menelpon hingga terlihat jika krist beranjak dari kursinya dan berjalan sedikit menjauh dari wanita itu.
"Phi dimana?" Tanya singto.
"Aku di rumah sakit, aku benar-benar sibuk sekarang" ucap krist.
"Baiklah" ucap singto kemudian ia mematikan panggilan itu.
Krist berbohong, air mata singto menetes sekali lagi mendengar kebohongan krist.
Singto memperhatikan dari kejauhan jika krist menghampiri anak kecil dan wanita itu lagi. Tak lama ada dua orang pria menghampiri krist dan wanita itu, mereka memberikan sesuatu pada krist.
Singto mengenal pria itu, setelah pria itu beranjak pergi, singto langsung mengejarnya.
"Phi off" ucap singto.
"Sing, apa kabar? Lama tak bertemu" ucap off.
"Aku baik, entahlah. Tapi apa aku boleh bertanya sesuatu?"
"Apa?"
"Phi memberikan apa pada phi krist tadi?"
"K-kamu melihat krist"
"Jawab saja"
"Undangan pernikahan ku dan gun" ucap off.
"Selamat gun" ucap singto sambil tersenyum ke arah gun.
Off dapat melihat pancaran kesedihan dari mata singto.
"Siapa wanita dan anak kecil yang bersama phi krist" tanya singto.
"S-sing"
"Jawab phi"
"Itu bukan hak ku untuk memberitahu mu"
"Aku hanya membutuhkan jawaban, aku mengikuti phi krist sejak tadi dan aku membutuhkan jawaban sekarang"
"Krist memang sudah menikah, itu anak dan istrinya, maafkan aku karna membantu krist menyembunyikan statusnya" ucap off.
"Jadi selama ini aku di bohongi?" Ucap singto sembari menangis.
"Y-ya..."
"A-aku... A-aku ingin pulang" ucap singto.
Singto langsung berlari pergi dari sana, air matanya mengalir deras tak peduli jika dia menabrak beberapa orang, singto hanya ingin menyembunyikan kesedihannya dengan segera sampai di mobil.
Singto masuk ke mobilnya dan memukul setir mobil kemudian berteriak kencang.
"Phi krist jahat" gumam singto dengan wajah yang memerah.
Hatinya benar-benar terasa hancur, dia menyangka jika krist selingkuh darinya selama ini dan sekarang dia baru mengetahui fakta jika dirinyalah yang menjadi selingkuhan krist.
Singto hampir saja merebut suami orang dan menghilangkan tawa cerah anak kecil yang di lihatnya tadi, singto hampir saja menjadi orang jahat, singto menangis mengingat kebersamaan dirinya dan krist selama satu tahun mereka menjalin hubungan, matanya memerah, singto menghidupkan mesin mobilnya kemudian pergi dari sana dengan air mata yang mengalir deras.
Singto bingung, dia tak tahu harus bersikap bagaimana. Kenangan mereka beberapa bulan ini seolah muncul kembali di ingatan singto.
Bahkan awal pertama mereka bertemu, singto mengingat itu. Apa itu alasan krist menolak dirinya saat pertama kali bertemu, singto merasa jika dia bodoh tak menyadari itu.
Krist sering mengangkat telpon jauh darinya dan akhir-akhir ini krist jarang mempunyai waktu untuknya.
Saat tiba di rumah, singto langsung masuk ke rumahnya dan berlari ke kamarnya, singto menelungkup di kasur dan menangis kencang, sesekali berteriak meluapkan emosinya, singto memukul bantal dan kasur melampiaskan rasa sakitnya, ia bahkan melempar ponselnya ke dinding hingga ponselnya hancur sekarang.
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
Flight With Love ✓
Short StorySeorang dokter tampan bertemu dengan pramugara nakal di pesawat. bxb, boylove, mature content, krist seme! singto uke!