Singto menggeliat terbangun dari tidurnya, di lihatnya pria tampan di sampingnya masih betah terlelap, singto tersenyum mengingat kejadian tadi malam kemudian masuk ke dalam pelukan krist.
Begitu juga dengan krist yang membalas pelukan singto sekarang, krist menaikan selimut sebatas dada mereka.
"Apa phi tak ada perkerjaan?" Tanya singto.
"Pukul 10 nanti aku ada beberapa perkerjaan" ucap krist dengan mata terpejam.
Singto melihat jam yang baru menunjukan jam 8.
Keduanya saling memeluk dalam diam dengan tubuh polos mereka, tak berniat untuk beranjak sedikit pun, krist mencium kening singto dengan lembut kemudian mengeratkan pelukannya lagi.
"Kita belum makan" gumam singto.
"M-maafkan aku, apa kamu lapar?" Tanya krist.
"Ya"
"Ayo mandi bersama" bisik krist.
Singto tersenyum dan menganggukan kepalanya.
Krist menggendong tubuh singto membawanya ke kamar mandi, menyiapkan air hangat untuk mereka berdua di dalam bathub baru keduanya masuk ke dalam.
Krist mengusap tubuh telanjang singto dan mencium pundak singto sedangkan singto menyandarkan tubuhnya ke tubuh krist yang ada di belakangnya.
"Apa kamu selalu menjaga tubuh mu?" Ucap krist.
"Ya, bukankah pramugara harus mempunyai berat badan yang ideal, jika aku gendut aku akan di pecat nanti"
"Tubuh mu benar-benar indah dan juga seksi" bisik krist.
Singto memiringkan wajahnya menatap pria tampan di belakangnya dan tersenyum.
"Tubuh ku milik phi sekarang" lirih singto.
Kemudian bibir keduanya menyatu sempurna, singto mengubah posisinya menjadi menghadap krist dan mengalungkan tangannya di leher krist, meremas rambut krist untuk menyalurkan rasa nikmatnya.
"Ssshhh"
"Mmhhhh"
Lenguhan mulai terdengar dari bibir singto saat bibir krist mulai bermain di lehernya, beberapa menit kemudian krist menghentikan kegiatannya dan menatap wajah horny singto.
"Kenapa?"
"Kita tak ada kondom lagi" ucap krist.
"Lagi pula usia ku sudah cukup dewasa untuk menikah dan mempunyai anak" ucap singto.
"Nikmati dulu masa muda mu, terbang ke berbagai negara dan wujudkan apa yang belum terwujud, lagi pula usia mu baru 23 tahun. Itu masih sangat muda, sing"
"Tapi aku mencintai phi, aku siap melepas masa muda ku demi menikah dengan phi" ucap singto.
Krist hanya tersenyum menanggapinya, tak tahu harus mengatakan apa, ia mengajak singto untuk beranjak dan membilas tubuh mereka di bawah shower yang mengalir, saling memberi sabun tubuh satu sama lain hingga keduanya bersih baru sama-sama keluar dari kamar mandi.
Ponsel krist berdering, ia mengambil ponselnya di atas nakas kemudian mengangkat panggilan itu dan berjalan ke balkon kamar.
"Iya, sayang?" Ucap krist pelan.
"Aku mendapat telpon dari dr. Richard, katanya rumah sakit membutuhkan mu. Dia sudah mencoba menghubungi mu namun tak kamu angkat, apa perkerjaan mu masih banyak?"
"Ya, aku akan melakukan pertemuan nanti, perkerjaan lainnya masih bisa di undur, besok aku pulang" ucap krist.
"Baiklah, ada tas keluaran terbaru di sana, aku ingin itu" ucap aye.
"Siap, sayang. Tuan putri kita ingin apa?"
"Dia hanya ingin kamu membelikannya coklat, krist"
"Baiklah, aku ingin sarapan dulu" ucap krist.
"Ya" ucap aye.
Krist mematikan panggilan itu dan melihat ke arah ranjang singto sudah selesai memakai pakaiannya.
Krist masuk ke kamar dan menghampiri singto berdiri di depan singto membuat singto memeluk perut krist.
"Ayo makan, aku lapar" ucap singto.
"Sepertinya aku ingin memakan pria manis di hadapan ku saja" ucap krist.
"Aku siap di makan, tuan" ucap singto.
"Ckk! Kekasih ku benar-benar nakal" ucap krist sembari memegang pipi singto.
Krist melihat bajunya sudah ada di atas ranjang.
"Aku menyiapkannya untuk phi" ucap singto sembari tersenyum bangga.
"Kenapa?"
"Aku hanya ingin belajar menjadi suami yang baik" ucapnya lagi dengan pipi yang bersemu merah.
Krist tersenyum dan mengambil pakaiannya, memasangnya satu persatu di hadapan singto.
"Tunggu... Punggung phi terluka" ucap singto yang baru menyadari itu.
Krist memegang punggungnya benar saja terasa perih, itu akibat di cengkram oleh singto tadi malam.
"Maafkan aku phi" ucap singto merasa bersalah.
"Ini tak sebanding dengan sakit yang kamu rasa" ucap krist.
"Tapi itu meninggalkan bekas"
"Tak masalah, lagi pula di tempat tertutup" ucap krist.
"Besok aku juga akan pulang" ucap krist lagi.
"Bukankah rencana phi di sini akan seminggu?"
"Ya, tapi rumah sakit membutuhkan ku"
"Kekasih ku benar-benar hebat" ucap singto.
Krist memasang kemejanya, melihat itu singto langsung mengambil alih kegiatan krist, singto mengancingkan satu persatu kemeja krist dan tersenyum.
Begitu juga dengan krist yang merasakan dejavu sekarang, biasanya istrinya yang sering melakukan itu tapi sekarang kegiatan itu di lakukan oleh selingkuhannya sendiri.
Singto melingkarkan dasi ke kerah kemeja krist dan memasangkannya sedangkan krist masih terus terdiam melihat itu.
"Suami ku benar-benar tampan" ucap singto.
*Deg... Entah kenapa ada rasa yang sedikit menusuk saat mendengar singto mengatakan itu.
"Katakan jika ada jalang yang menggoda, aku akan menyingkirkannya! Dokter tampan ini hanya milik ku!" Ucap singto posesif, kemudian singto memeluk krist.
Krist membalas pelukan singto dan masih terdiam.
"Ayo sarapan" ucap krist.
Keduanya berjalan keluar dari kamar hotel, berjalan ke bawah untuk sarapan bersama.
"Kemana tujuan mu hari ini?" Tanya krist.
"Aku hanya ingin kembali ke hotel ku dan mengambil koper ku, lalu kembali ke sini lagi menunggu phi pulang, bukankah besok kita akan pulang bersama?"
"Hmm" ucap krist.
"Jadi aku ingin tidur bersama phi lagi nanti malam"
"Baiklah, tunggu aku di sini"
Keduanya sarapan bersama setelah itu sama-sama beranjak, krist dengan urusannya sedangkan singto juga kembali ke hotelnya mengambil kopernya.
"Menginap dimana kamu semalam?" Tanya newwie, saat melihat kedatangan singto.
"Bersama kekasih ku" ucap singto.
"Dia di sini juga!?"
"Ya, malam ini aku akan bersamanya lagi. Besok kita bertemu di bandara saja" ucap singto pada newwie.
"Hmm, jangan sampai terlambat. Besok kita terbang jam 8" ucap newwie.
"Siap!? Jika ada yang menanyakan ku jangan katakan jika aku bersama kekasih ku"
"Hmm" jawab newwie singkat.
Singto keluar kamar hotel dengan membawa kopernya pergi ke hotel krist lagi.
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
Flight With Love ✓
Short StorySeorang dokter tampan bertemu dengan pramugara nakal di pesawat. bxb, boylove, mature content, krist seme! singto uke!