Sekarang bahkan sudah pukul 11 malam, film baru berakhir, ponsel krist sedari tadi berdering dari istrinya, krist hanya mendiamkan panggilan itu dan berpura-pura tak tahu ada aye menelponnya.
Sedangkan singto masih betah menarik tangan krist memasuki satu toko ke toko lainnya, membeli beberapa keperluan singto untuk dirinya penerbangan besok.
"Biar aku saja yang membayarnya, phi" ucap singto. Saat krist hendak membayar semua barang belanjaan singto.
"Biarkan aku saja" ucap krist sembari memberikan kartunya.
Singto tersenyum senang mendengarnya, ini kali pertama ia belanja dan di bayarkan oleh seseorang, singto sering mendengar dari teman-temannya jika mereka berkencan dengan kekasih mereka, pasti kekasih mereka yang membayar semuanya. Ternyata mempunyai kekasih benar-benar mengasyikan.
Krist membawa beberapa belanjaan singto sedangkan singto bergelayut manja di tangan krist, memeluk tangan krist sambil terus berjalan sedangkan krist menatap khawatir pada sekitar mereka, ia merasa tengah uji nyali sekarang, berharap tak ada yang mengenali mereka.
"Kapan kita pulang? Sekarang sudah sangat larut" ucap krist.
Singto melihat jam di tangannya, benar saja sekarang sudah hampir jam 12 malam.
"Kita belum makan, harusnya tadi kita ke mall dekat rumah saja, aku ada penerbangan besok pagi. Ayo pulang" ucap singto.
"Lain kali jika kita sama-sama tak sibuk kita bisa berkencan seharian penuh" ucap krist.
Mereka berjalan menuju tempat parkir mobil dan masuk ke dalam, krist mendesah lega dan menghidupkan mesin mobilnya untuk pergi dari sana.
Krist mengemudi sesekali menguap karna mengantuk sedangkan singto memang sudah tidur sejak mobil berjalan, krist sendiri yang menyuruhnya untuk tidur agar tak terlalu kelelahan besok pagi.
Pukul 2 dini hari baru mereka tiba di depan rumah singto. Krist membangunkan singto dengan lembut kemudian singto membuka matanya.
"Apa phi tak ingin menginap?" Ucap singto, sambil menguap.
"Tidak, lain kali saja" ucap krist.
"Lain kali?" Ucap singto senang.
"Ya, cepat keluar setelah itu langsung istirahat" ucap krist.
Singto mendekatkan wajahnya ke wajah krist dan mencium bibir krist, jantung krist berdebar saat singto melumat bibirnya, ini ciuman kedua mereka setelah di rumah sakit dan sekarang bahkan di selingi dengan sesapan.
Krist merasa bersalah kepada istrinya tapi ia juga tak mau melepas lumatan itu, perlahan krist mulai membalas lumatan singto dan memainkan lidahnya di dalam mulut singto.
Apa sekarang krist resmi selingkuh? Bahkan bibirnya sudah melumat bibir orang lain selain bibir istrinya, krist memejamkan matanya dan membelit lidah singto hingga membuat singto kewalahan membalas lumatan krist, beberapa menit kemudian krist melepas ciuman mereka dan menatap bibir merah singto yang membengkak.
"A-aku... A-apa phi tak ingin menginap" ucap singto dengan tatapan yang di penuhi gairah.
"Tidak, bukankah kamu ada penerbangan besok pagi? Aku hanya tak mau kamu tak bisa berjalan nanti" bisik krist.
"Baiklah" ucap singto.
Krist tersenyum dan mengusap bibir singto membuang sisa saliva yang menempel di sana, singto mengambil beberapa belanjaannya di kursi belakang kemudian keluar dari mobil, setelah itu krist langsung melajukan mobilnya untuk pulang.
Krist masuk ke rumahnya dengan perlahan dan berjalan menuju kamarnya, ia melihat aye terlelap dengan lingerie seksinya, krist bahkan melupakan itu.
"Maafkan aku" gumam krist dengan perasaan yang sangat bersalah kemudian merebahkan tubuhnya di samping aye dan menaikan selimut sebatas dada aye agar aye tak kedinginan dengan pakaian kekurangan bahan itu.
"Kamu baru pulang?" Ucap aye, yang menyadari kedatangan krist.
"Ya, maafkan aku" ucap krist.
Aye mencium baju krist mencari bekas parfum wanita lain di bajunya namun ia tak menemukan apa-apa. Krist juga mencium bajunya sendiri dan hanya mencium bau parfum singto tadi, tapi sepertinya aye tak mencurigainya.
"Tak ada wanita tadi" ucap krist.
"Baiklah, aku hanya sedikit heran tak biasanya kamu pulang jam segini" ucap aye.
"Dan kamu menuduh ku selingkuh?" Ucap krist.
"Tidak, siapa tahu ada jalang yang berani menyentuh suami tampan ku ini, aku akan menyingkirkannya nanti" ucap aye sembari memeluk suaminya.
"Tidak, sayang. Apa kamu masih meragukan kesetiaan ku?" Ucap krist.
"Tidak, aku tahu suami ku sangat mencintai ku" ucap aye.
Krist tersenyum senang mendengarnya dan mengecup bibir aye membawa istrinya masuk ke dalam pelukannya.
Krist dan aye memang sudah menjalin hubungan sangat lama, sejak mereka masih sama-sama sekolah menengah, sudah sekitar belasan tahun mereka bersama. Itu sebabnya aye sangat mempercayai suaminya itu. Krist memang bukan tipe pria yang suka selingkuh.
***
Pagi-pagi sekali singto sudah bersiap untuk melakukan penerbangan pagi, walau sedikit masih mengantuk tapi ia tetap berangkat, singto mengirim pesan lebih dulu pada kekasihnya baru menjalankan perkerjaannya kembali."Berapa ronde tadi malam?" Tanya newwie, teman singto.
"Apa?" Tanya singto tak mengerti..
"Cih, tak usah berpura-pura polos"
"Aku memang tak melakukan apa-apa"
"Sayang sekali" ucap newwie.
"Ya..."
"Siapa nama kekasih mu?"
Singto hendak memberitahu nama krist, namun tiba-tiba ia mengingat ucapan krist untuk merahasiakan hubungan mereka membuatnya tak jadi mengeluarkan suaranya.
"Rahasia" ucap singto sembari tersenyum manis.
"Jadi, kapten natt tak akan memiliki kesempatan lagi sekarang?" Ucap newwie.
"Aku hanya berteman dengannya" ucap singto.
"Selamat pagi, manis" ucap seseorang menyapa mereka.
Singto dan newwie mengalihkan tatapan mereka ada dua pilot tampan di sana. Itu natt dan temannya tay, natt seorang pilot sedangkan tay co pilot.
Selama ini singto memang sedikit dekat dengan natt, namun singto selalu mengatakan jika mereka tak mempunyai hubungan khusus dan kemarin singto malah mengatakan jika dia sudah memiliki seorang kekasih, hal itu benar-benar membuat new terkejut mendengarnya. Ia pikir jika singto akan menjalin hubungan dengan natt.
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
Flight With Love ✓
Short StorySeorang dokter tampan bertemu dengan pramugara nakal di pesawat. bxb, boylove, mature content, krist seme! singto uke!