Nanti malam mereka pulang dan sekarang sesuai janji krist kemarin jika dia akan membawa singto berkencan ke tempat umum, mereka tengah berjalan di pesisir pantai sekarang saling menggenggam tangan satu sama lain dan krist berharap tak ada orang lain yang mengenal mereka.
Mata krist terus berkeliaran takut bertemu orang yang mereka kenal sedangkan singto seakan tak sadar akan hal itu, singto bergelayut manja di lengan krist, sesekali menyuapi krist es krim yang di pegangnya bahkan dengan berani mencium bibir krist di depan keramaian itu.
Singto benar-benar bahagia bisa berkencan dengan krist seperti sekarang, dia seakan menunjukan pada orang-orang jika dia memiliki kekasih yang tampan. Singto terus menarik tangan krist membawa krist kemana dirinya mau, membeli beberapa jajanan dan pernak-pernik yang orang jual di tepi pantai.
"Gendong aku" ucap singto sembari tersenyum manis.
Krist melihat tak jauh dari mereka ada seseorang yang tengah menggendong pasangannya, mungkin singto ingin mencontoh itu.
Krist menggendong tubuh singto ala bridal style melanjutkan langkah mereka menelusuri pasir pantai, sedangkan singto mengalungkan tangannya di leher krist, singto tersenyum senang karna di gendong oleh krist.
"Krist...." Ucap seseorang, membuat krist menghentikan langkahnya dan menurunkan singto.
"O-off!?" Ucap krist terkejut, sedangkan singto menggandeng tangan krist dan menyandarkan kepalanya di pundak krist, ia lupa jika krist pernah menyuruh dirinya agar menjaga sikap.
Off sampai kehabisan kata-kata, tadinya ia tak yakin jika itu krist, hingga dia memberanikan diri untuk menyapanya dan ternyata benar itu krist.
Off hanya tak menyangka dengan apa yang di lihatnya, krist selingkuh! Karna setahunya selama dia mengenal krist belasan tahun, off tahu jika krist tipe pria yang setia.
"Off, ayo ikut aku" ucap krist.
Off hanya mengangguk dan berjalan mengikuti krist meninggalkan kekasihnya bersama dengan singto.
"Perkenalkan aku gun" ucap gun.
"Aku singto"
Keduanya saling berjabat tangan dan berbicara ringan sembari menunggu kekasih mereka, gun memang tak mengenal krist jadi dia tak tahu apa-apa sekarang.
"Off, tolong rahasiakan ini semua" ucap krist, setelah mereka berjalan sedikit jauh.
"Jadi benar kamu selingkuh!?"
"Y-ya" lirih krist.
"Apa dia tahu jika kamu sudah mempunyai istri dan anak?"
Krist hanya menggelengkan kepalanya.
"Dia seorang pramugara 'kan?"
"Hmm, aku bertemu dengannya di pesawat"
"Apa kamu lupa bagaimana perasaan mu pada aye? Kamu sangat mencintainya krist, bagaimana bisa kamu selingkuh semudah itu"
"Entahlah, aku juga bingung. Aku jelas masih mencintai aye, tapi aku juga mencintai singto sekarang" ucap krist.
"Kamu mencintainya!?"
"Ya, aku mencintainya. Aku takut jika dia marah pada ku, aku merindukannya saat kami tak bertemu, apa itu bukan cinta?"
"Terserah, aku hanya akan menganggap jika aku tak tahu apa-apa, bukan berarti aku membantu mu" ucap off.
"Terima kasih" ucap krist.
Kemudian mereka berjalan kembali menghampiri gun dan singto yang tengah berbicara.
"Mau makan siang bersama?" Tanya singto.
Off hanya menganggukan kepalanya, kemudian mereka sama-sama pergi dari sana. Krist bahkan melingkarkan tangannya di pinggang singto sekarang.
Mereka masuk ke salah satu gazebo tepi pantai tak lama datang pelayan menghampiri mereka dengan memberikan buku menu.
Mereka memesan makanan masing-masing dan sesekali bercerita, singto menceritakan perkerjaannya yang seorang pramugara, beberapa jam bersama singto membuat off mengerti jika singto seorang pria yang ramah bahkan mudah bergaul dengan orang yang baru di temuinya.
Singto bisa tertawa lepas saat bercerita bersama gun tanpa merasakan canggung sedikit pun bahkan singto tak merasa malu jika harus memperlihatkan kemesraannya dengan krist.
Andai singto tahu jika krist sudah memiliki istri, apa singto masih akan mempertahankan hubungan mereka? Itu yang berada di benak off.
****
Pukul 8 malam mereka kembali ke villa setelah menghabiskan waktu seharian di luar bersama off dan gun juga.Saat ini singto tengah membereskan pakaian mereka, karna malam ini mereka akan langsung pulang.
"Aku sudah memesan tiket pesawat tadi" ucap krist.
"Bagaimana mobil phi?"
"Ada orang yang akan mengambilnya nanti, aku hanya tak mau kamu kelelahan selama 5 jam di dalam mobil" ucap krist.
Mereka ke bandara menggunakan taxi, krist menggenggam tangan singto melakukan chek in dan beberapa pemeriksaan lainnya.
"Phi, tak perlu menggenggam tangan ku. Aku tak mungkin nyasar" ucap singto.
"Aku hanya takut kekasih manis ku di anggap anak hilang oleh orang. Apa kamu menyadari jika wajah mu sangat manis? Orang yang melihat mu pasti akan mengira jika kamu kehilangan orang tua di bandara" ucap krist.
Singto mempoutkan bibirnya, sedikit kesal tapi lebih banyak bahagia mendengar gombalan receh itu.
Krist membawa singto masuk ke dalam pesawat, mencari kursi mereka dan duduk bersama.Ini kali pertama mereka duduk bersama di dalam pesawat, biasanya hanya krist yang duduk sedangkan singto berkerja.
Singto memasangkan sabuk pengaman di pinggang krist.
"Aku bisa sendiri" ucap krist.
"Aku hanya tak ingin kalah cepat dari pramugara lain nanti" ucap singto.
"Tak ada cabin crew yang nakal selain kamu sayang" ucap krist.
"Jika tak nakal aku tak akan mendapatkan phi" bisik singto.
Perjalanan di atas awan hanya membutuhkan waktu satu jam lebih, akhirnya mereka tiba di kota mereka. Krist memesan taxi mengantar singto pulang ke rumahnya lebih dulu.
"Apa phi tak ingin menginap?"
"Bukankah kita sudah bersama dua hari ini?"
"Tapi rasanya aku ingin bersama phi setiap hari" ucap singto.
"Jika sama-sama tak sibuk kita bisa bertemu lagi nanti"
"Dimana alamat rumah phi?"
"Di jl. Xxx" ucap krist.
"Jika aku tak sibuk biar aku yang menghampiri phi ke rumah nanti atau di rumah sakit"
"Ya, sayang. Sebaiknya kamu keluar dan langsung istirahat" ucap krist.
Krist mencium kening singto sekilas sedangkan singto memegang tangan krist dan mencium punggung tangannya kemudian keluar dari mobil.
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
Flight With Love ✓
Historia CortaSeorang dokter tampan bertemu dengan pramugara nakal di pesawat. bxb, boylove, mature content, krist seme! singto uke!