Twenty four - hari kesebelas pt 3

3.5K 416 24
                                    

Sunoo kaget waktu Sunghoon menjilat bibir bawahnya lalu bibir atasnya. Tangan Sunghoon juga nggak diam. Meremat pelan pinggang Sunoo. Gelenyar aneh Sunoo rasain di sekujur tubuhnya.

Sunoo terpekik karna Sunghoon menggigit bibir bawahnya yang membuat mulutnya terbuka. Disaat itulah Sunghoon memasukkan lidahnya, membelit lidah lembut Sunoo. Lidah Sunghoon mengabsen satu-satu gigi Sunoo. Saliva mereka udah bercampur. Nggak ada rasa jijik keduanya tenggelam dalam ciuman dalam mereka.

"K...kakhh u...udah yaah."

Bagai tuli, Sunghoon tetap pada kegiatan, malah tangan Sunghoon mulai nakal dan masuk ke dalam piyama Sunoo mengelus pelan perutnya.

"Kakkh, sesek."

Sunghoon melepas ciumannya. Posisi mereka masih dekat. Sunghoon tersenyum. Mengusap perlahan bibir basah Sunoo.

"Kakak mau mandi. Tolong siapin baju kakak ya."

Sebelum berdiri, Sunghoon mengecup singkat bibir Sunoo dan mengelus rambutnya.

Setelah Sunghoon menjauh, Sunoo menutup wajahnya. Dia malu.

Ini tadi gue ngapain??

Serius gue ciuman sama kak Sunghoon?

Pake lidah?

Waw, enak juga ternyata.

Mamaaa, jadi mau lagii.
----------------------------------------------

Sunoo melangkah masuk ke dalam kamar Sunghoon. Tadi habis mandi, badan Sunghoon panas lagi. Padahal pas mereka ehem ciuman tadi, badan Sunghoon udah nggak panas.

Sunoo meletakkan kain kompresan di atas kening Sunghoon. Sunghoon lagi tidur, ngantuk efek minum obat. Sunoo menarik selimut Sunghoon sampai dada, menatapnya sebentar. Sebuah senyum terbit di wajah Sunoo. Sunoo mendekat lalu malayangkan sebuah ciuman di pipi Sunghoon.

"Get well soon, kak."
------------------------------------------------

"Gue di kroyok bangsat."
"Riki anjing lo nggak nolongin gue."
"Turet bawah woii!"
"Lo pada buta map ya."
"Anjing kan kalah."

Sunoo menghempaskan hp nya ke kursi. Habis dari kamar Sunghoon tadi, Sunoo login ml. Riki yang ajak. Ini udah tiga kali main dan ketiganya kalah.

"Riki anjing."

Belum hilang keselnya, Riki malah video call.

"Ngapain lo?"

"Hahahahaha."

"Anak setan."

"Makanya kalau main jangan pake emosi dodol."

"Lo noob."

"Ya namanya juga lagi coba-coba hero."

"Lo coba-coba hero di rank ya anjing. Napa nggak di classic sih."

"Sorry gue nggak level main classic."

"Emang anak setan."

"Betewe gue besok balik. Lo ikut jemput ya."

"Kangen lo sama gue?"

"Gue bawa banyak snack, kalau lo nggak jemput, lo nggak gue kasih."

"Asu lo."

"Besok itu gue mau ketemuan bentar sama sepupu gue, dia mau ke Amerika soalnya."

"Kenapa nggak minta jemput aja sama sepupu lo."

"Dia sibuk. Eh gue tutup ya. Mau eek nih. Ntar gue pap-in."

"Anj-"

Sunoo menghela napas. Kalau udah ngobrol bareng Riki, emang selalu bikin emosi.

Ting!!

Sunoo mengernyit. Dia lagi megang hp, tapi nggak ada notif masuk.

Ting!!

Lagi, ia ngecek wa. Tapi nggak ada chat masuk. Bentar deh, kayaknya bukan hp Sunoo.

Sunoo mencari di sekitar kursi. Ternyata hp Sunghoon yang ada di balik bantal kursi. Dan bener, ada wa masuk. Dari unknown number.

Awalnya Sunoo nggak kepo. Tapi nggak sengaja baca chatnya bikin jantung Sunoo berdetak.

'Hai, aku lagi di Indo. Mau ketemu?'

'I miss u'
---------------------------------------------

Haloo, everyone🙌🏻

Maaf banget aku lama updetnya. Karna ada sesuatu di rl🙏🏻

Sebagai permintaan maaf, aku bakalan double update😉

Eh iya, happy 12k readers!!
Makasih udah baca story ini, makasih udah vote, makasih udah comment.

Betah-betah yaa:*

2 Weeks | Sunsun's storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang