Thirty one - hari keempat belas pt 1

3.9K 405 8
                                    

"Morning, kak Sunghoon."

Sunoo duduk di kursi meja makan. Melihat makanan yang udah di tata rapi oleh Sunghoon di atas meja. Ada sandwich, buah potong, susu, dan kopi.

"Morning too, Sun."

Sunghoon tersenyum saat sandwich itu masuk ke mulut Sunoo. Membuat kedua pipi kemerahan itu sedikit bulat. Kalau soal makanan, Sunoo akan selalu excited.

Kemaren, sebelum ada Sunoo, Sunghoon cuma buat nasi goreng. Bukan dia nggak bisa masak yang lain. Tetapi, rasanya bakalan buang-buang waktu kalau dia membuat makanan lain tetapi hanya dia yang makan.

Dua minggu ini, dia jarang buat nasi goreng. Karna Sunoo kurang suka. Sunghoon jadi rajin masak sesuatu yang lain. Misalnya roti bakar, sandwich, bubur ayam, sup daging, dan lain-lain. Karna dia senang masakannya di makan orang lain.

Senyum Sunghoon memudar. Pagi ini...akan menjadi pagi terakhir Sunoo sarapan dengannya. Karna besok kegiatan Sunoo akan balik ke semula. Sunoo udah masuk sekolah. Dan hari ini kedua orang tua Sunoo akan pulang dari Singapura.

Lalu Sunoo...

Dia juga akan kembali ke rumahnya.

Tiba-tiba dada Sunghoon sesak. Sesuatu memaksa keluar dari kedua matanya. Anggaplah dia cengeng. Tapi Sunghoon berani bersumpah, dua minggu ini, waktu-waktu bersama Sunoo merupakan waktu yang paling membahagiakan sepanjang hidupnya selain bersama kedua orang tuanya.

"Kak Sunghoon."

Hidup Sunghoon hampa, dan Sunoo memberikan warna.

Hidup Sunghoon dingin, dan Sunoo menghangatkannya.

"Kak Sunghoonn."

Meskipun hanya dua minggu, tapi Sunghoon ngerasa udah biasa. Biasa sarapan bareng Sunoo. Biasa pulang ke apartemen dan ada Sunoo. Biasa sebelum tidur mendengar suara Sunoo.

"KAK SUNGHOON!."

Sunghoon terlonjak saat punggung tangannya di pukul. Ia mengarahkan tatapannya ke Sunoo. Lalu mengangkat alis.

"Kak sunghoon kenapa? Aku udah manggil tiga kali loh."

"Nggak papa. Gimana? Enak?"

Sunoo mengangguk sambil mengunyah.

"Mama sama papa pesawat jam berapa deh?"

Ngomong-ngomong kemaren, ketika kesadaran Sunghoon hampir terenggut dan diambil alih napsunya, mama Sunoo menelpon. Membuat kesadaran itu balik lagi seratus persen.

Mama Sunoo memberitahu kalau hari ini mereka akan balik ke Indonesia. Setelah sampai di bandara mereka akan menelpon Sunghoon untuk dijemput sekalian Sunoo bakal balik ke rumah.

"Pesawat jam 11.15.perkiraan nyampenya jam 14.05."

Sunoo mengangguk-angguk.

"Berarti ada waktu buat packing."

"Kakak bantuin ya?"

Sunoo mengangguk lagi.

"Nggak sabar pengen tidur di kamar lagi."

Sunghoon menatap Sunoo. Sunoo keliatan seneng. Beda banget sama dia yang ngerasa sedih. Bagai mimpi, semuanya akan kembali normal. Kembali seperti biasa. Dan Sunoo, pemanis di dalam mimpi indahnya.

"Kak Sunghoon ayo sering-sering ketemu."

"Kakak usahain."

"Jangan kerja mulu. Kakak harus jaga jam tidur kakak biar nggak berantakan."

"Oke, bakal kakak ingat."

"Jangan sering-sering telat makannya."

2 Weeks | Sunsun's storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang