Twenty three - hari kesebelas pt 2

3.8K 476 23
                                    

"Kamu percaya nggak kalau kakak malah pengen kamu tinggal di sini bareng kakak?"

Hah?

Ini maksud Sunghoon gimana?

Sunoo berkedip-kedip lucu. Masih mencerna maksud perkataan Sunghoon.

"Gi..gimana?"

Sunghoon cuma ngangkat bahunya. Kembali menjauhkan dirinya dan membiarkan Sunoo menyimpulkan sendiri.

"Kak."

Sunghoon mengarahkan lagi tatapannya ke Sunoo. Menunggu Sunoo yang berpikir sebentar.

"Waktu itu, kenapa kakak mau nerima pertunangan kita?"

Sunghoon diam bentar. Lalu tersenyum.

"Kamu tau nggak, kakak udah kenal sama kamu sejak kakak magang di perusahaan."

Sunoo mengernyit. Dia nggak pernah tuh ke kantor. Sunoo itu paling anti ke sana.

"Tapi aku nggak pernah ke kantor?"

"Waktu magang, kakak lumayan deket sama om Kim. Kita sering ngopi. Nah om Kim sering ceritain tentang kamu."

Sunoo mencebikkan bibirnya.

"Pasti papa cerita yang jelek-jelek, kan?"
"Nggak juga. Yang baik juga ada."
"Contohnya?"
"Kamu suka mintchoco, kamu suka ngemil malam, kamu suka nge-games, kamu suka nonton, kamu suka denger lagu..."

Sunoo tersenyum lebar. Sunghoon tau hal-hal kecil kayak gitu. Hatinya menghangat.

"Kamu suka koleksi parfum, pantes kamu wangi."

"Aku nggak wangi kok."

Sunoo mendekatkan hidungnya ke lengan bajunya, lalu ke kerah piyamanya.

Sunghoon juga mendekatkan wajahnya ke arah leher Sunoo yang membuat Sunoo seketika berhenti menciumi bajunya.

"Manis vanilla campur sama wangi fresh jeruk mandarin. Sekilas juga ada aroma kolon baby. Kalau bukan wangi terus ini apa?"

Sunghoon menatapnya dari dekat, sunoo meringis, menggeser duduknya agak menjauh dari Sunghoon. Ia takut, Sunghoon bakalan denger detak jantungnya.

Ngeliat Sunoo yang sedikit menggeser tubuhnya membuat Sunghoon gatel buat narik Sunoo mendekat lagi. Tapi Sunghoon memilih lanjut menonton tv.

"Kak."
"Mm?"
"Emang waktu itu kakak nggak nyoba nolak?"
"Kenapa emang?"
"Siapa tau waktu itu kakak udah punya pacar?"
"Kakak nggak ada waktu buat itu."
"Atau orang yang kakak suka?"

Sunghoon mengarahkan tatapannya tepat di manik mata Sunoo.

"Iya kakak punya."

"Tuh kan. Aku udah nebak. Kakak pasti dipaksa papa buat nerima ini. Kakak kenapa nggak perjuangin dia sih? Bilang baik-baik ke papa, papa pasti ngerti kok.

Kakak masih suka sama dia?"

Sunghoon mengangguk, masih menatap Sunoo.

Sunoo tertegun. Entah kenapa ada secuil perasaan asing yang Sunoo rasain pas liat Sunghoon ngangguk.

Sunoo mencoba untuk tersenyum.

"Kalau gitu, kakak mau aku bantuin bilangin ke papa? Jadi kakak bisa kejar dia."

"Boleh, kalau kamu nggak keberatan."

Sunoo mulai ngerasain perasaan asing itu makin membesar. Seperti ada yang ngelempar batu ke hatinya.

Lo kenapa sih?

"Yaudah, nanti kalau papa sama mama udah balik, aku bakalan bantu bilangin."

"Kamu bilangnya gimana?"

2 Weeks | Sunsun's storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang