Sunoo mengedarkan pandangannya ketika mobil Sunghoon melambat dan belok ke dalam sebuah gang sempit tapi masih bisa dilalui mobil. Lalu berhenti di sebuah lapangan. Kayaknya lapangan bola.
"Yuk turun."
Sunoo bingung. Lapangan bola? Emang mau ngapain di lapangan bola? Tampak Sunghoon turun dengan menenteng keranjang buah. Lalu Sunghoon mendekat ke Sunoo.
"Mobilnya saya parkir di sini karna kita mau masuk gang itu." Kata Sunghoon sambil menunjuk sebuah gang sempit, bahkan motor aja nggak bisa lewat sana. "Kamu nggak papa kan kalau kita jalan?"
Sunghoon menatap Sunoo yang melihat gang itu nggak yakin.
"Jalannya nggak becek kan, kak?"
Sunghoon terkekeh "Nggak kok. Yuk."Sunoo mengikuti Sunghoon dari belakang. Sunghoon mau bawa dia kemana?
Setelah berjalan beberapa meter di gang sempit itu, baru ada jalan yang agak besar, yang bisa dilewati motor. Nggak jauh dari gang itu ada sebuah tempat yang asri, ada banyak pohon, berhalaman luas, dan terlihat beberapa anak sedang main di halaman itu. Ada yang main karet, main kelereng, main lari-larian, dan masih banyak lagi. Ketika Sunoo mengarahkan pandangannya ke tulisan yang ada di dekat pagar, Sunoo seketika membeku di tempat.
Panti Asuhan Belift
—————————————————————Sunoo mengedarkan pandangannya ke foto-foto yang di gantung di dinding ruangan itu. Saat ini, mereka ada di sebuah ruangan, atau lebih tepat disebut kantor. Ada banyak foto-foto yang menggantung di sana.
"Kamu udah hampir sebulan ya nggak ke sini."
Suara itu membuat Sunoo mengarahkan pandangannya ke seorang wanita paruh baya yang sedang meletakkan 2 cangkir teh di depan mereka.
"Iya bu, Sunghoon lagi sibuk di kantor. Anak-anak gimana, bu? Mereka nggak nakal, kan?"
Wanita itu menggeleng sambil tersenyum.
"Mereka sering bantu ibu sama bantu pengurus panti yang lain. Terus mereka juga rajin belajar, mereka bilang, mereka mau sukses kayak kamu." Wanita itu terkekeh di akhir kalimatnya. Begitu pula Sunghoon.
"Mereka pasti bisa, bu. Mereka anak-anak baik.
Ah iya ibu. Kenalin ini Sunoo. Sun, kenalin ini ibu Han. Pemilik sekaligus ketua pengurus panti."
Wanita yang dipanggil ibu Han itu tersenyum hangat lalu mengulurkan tangannya. Sunoo memasang senyum manisnya lalu menerima uluran tangan ibu Han.
"Halo bu."
"Halo, anak manis. Kamu masih sekolah ya?"Sunoo mengangguk malu-malu. "Iya ibu, hehe. Udah kelas 12." Kata Sunoo sambil menunjukkan jari telunjuk kirinya serta jari telunjuk dan jari tengah kanannya. Menyimbolkan angka 12.
Ibu han tertawa sambil mendekat selangkah, lalu mengelus lembut rambut Sunoo. "Aduh, gemas sekali."
"Jadi, Ini tunangan kamu ya?"
Sunoo kaget, bu Han tau darimana?Sunghoon mengangguk sambil tersenyum.
"Maaf ya, Sunoo. Waktu itu ibu nggak bisa dateng. Anak panti ada yang mau operasi waktu itu."
-------------------------------------------------Sunoo melihat dari jendela ruangan ibu Han. Terliat Sunghoon berjalan bersama anak-anak panti keluar gerbang. Mereka tertawa ketika salah satu anak panti ingin salto tapi gagal. Sunoo ikut tertawa.
"Sunghoon itu kalau kesini sering diajakin main bola di lapangan tempat kalian parkir mobil sama anak-anak."
Ibu han duduk santai di sofa, Sunoo pun ikut duduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
2 Weeks | Sunsun's story
FanficSunoo terpaksa menerima pertunangan dirinya dengan orang kepercayaan papanya, Park Sunghoon, satu setengah tahun yang lalu karna kalau tidak, jajannya akan dipotong 50% oleh mamanya. Tapi karna suatu hal, dirinya dititipkan dan tinggal dengan tunang...