Setelah berjalan mengelilingi taman, Sunoo akhirnya duduk di salah satu kursi taman yang kebetulan kosong. Di tangannya ada beberapa kantong yang isinya mug yang di beli nya tadi dan beberapa kantong makanan. Hasil buruan nya setelah mengelilingi taman.
Sunoo duduk dan mulai makan jajanannya. Sambil membuka wa dan mulai mengirimi chat kepada kedua teman kampretnya itu. Untung-untung dibalas. Meskipun mustahil. Sunoo tebak, saat ini teman-temannya itu pasti lagi seneng-seneng di sana.
Setelah jajanannya habis, Sunoo kembali berkeliling. Niatnya ingin naik beberapa wahana karna ini masuk ke daftar list-nya. Dan...
Di sinilah ia, mengantri untuk ikut masuk di wahana rumah hantu. Sunoo itu suka sama hal-hal yang berbau horror. Kebetulan karna wahana yang terdekat dari tempat duduknya tadi adalah rumah hantu, so here he is.
Wahana kedua yang Sunoo tuju adalah komedi putar. Sebenarnya ia ingin naik komedi putar bareng Jungwon sama Riki, tapi yaa, you know. Setelah wahananya mulai berputar, Sunoo mengambil hp nya dan mulai membuka kamera. Selfie time. Tadi ketika di rumah hantu, Sunoo sempat-sempatnya berfoto dengan salah satu zombie yang ada di dalam. Yep, zombie adalah kesukaannya dan Sunoo bakalan pamerin ntar ke duo kampret itu.
Setelah selesai, Sunoo ngecek jam dan kaget karna udah mau magrib aja. Padahal Sunoo ngerasa dia baru beberapa menit di sini. Karna udah nanggung di sini, jadi Sunoo mau sekalian naik bianglala. Wahana pas untuk melihat sunset dan take a picture with it.
—————————————————————
Sunoo meregangkan badannya, pegal, pastinya. Berjalan ke sana kemari, ikut ngantri bareng bocil sambil dorong-dorongan. Setelah beli minum, Sunoo berjalan ke luar taman. Menunggu di halte terdekat.Ting!!
Satu notif muncul. Chat nya di balas.
Tebak siapa yang balas chatnya.
Riki.
Itu pun karna Riki bilang dia gabut dan nggak tau mau ngapain, jadi dia ngajakin Sunoo mabar. It's oke. Sunoo mah baik.
So, lebih dari 1 jam Sunoo duduk di halte karna mabar ml bareng Riki. Sudah Berapa banyak kendaraan umum yang lewat. Sunoo terlalu asik dengan gamenya sampai nggak tau kalau batre hp nya tinggal 5%. Lalu...
Gelap..
"Lah kok?"
Sunoo mengerjap, masih ngebug dia, setelah sadar, ia mengguncang-guncang hp nya berharap bisa hidup lagi. Tapi layar hpnya tetap gelap. Dan Sunoo lupa bawa powerbank nya.
"Anjir ini serius hp gue mati? Perasaan tadi batrenya masih 50% deh, kok bisa mati?"
Sunoo ngeliat ke sekitar. Dan mendengus ketika tetesan hujan mulai terlihat.
"Seriously? Disaat kek gini?"
Hah..
Hari bahagianya berujung jadi hari sialnya
Sialnya karna bus terakhir yang lewat di daerah itu sudah lewat dari 10 menit yang lalu. Kalau naik angkot, Sunoo harus mutar dulu ke Pasar, nanti naik angkot lagi. Turun angkot, dilanjutin naik ojek motor untuk nyampe ke komplek apartnya Sunghoon. Ngebayanginnya aja bikin Sunoo males sendiri. Mau pesan ojol, hp tercintanya malah mati.
"Ini semua gegara Riki anjing, kalau dia nggak ngajak gue mabar, hp gue nggak bakalan matii. Anjing emang!"
Cuma itu kan yang bisa dilakuin Sunoo?
—————————————————————Sunghoon menekan angka 7 di lift apartnya. Ngecek jam tangannya. Pukul 20.15. Memang jam pulangnya adalah jam 8 malam. Sebenarnya sama dengan karyawan yang lain yang pulangnya jam 17.00. Tapi tadi masih ada beberapa hal yang harus Sunghoon urus dulu.
Sampai di depan pintu apart, memasukkan sandi, lalu mengernyit. Aparnya gelap. Itu berarti Sunoo nggak ada di apartnya.
"Masa belum pulang?"
Setelah meletakkan tas laptopnya di kursi, Sunghoon mengambil hp buat nelpon Sunoo. Tapi nggak aktif. Sunghoon lanjut nge chat Sunoo, tapi malah ceklis.
Merasa nggak tenang, Sunghoon berniat buat nyusul Sunoo, siapa tau Sunoo masih di lokasi terakhir yang ia kirim ke Sunghoon.
Lokasi terakhir yang dikirimkan Sunoo adalah taman kota. Dan sialnya taman kota itu luas banget. Dan Sunghoon nggak tau harus mulai dari mana.
Sunghoon menajamkan pandangannya. Disaat hujan gini emang agak susah buat liat jarak jauh. Sekitar 30 menit Sunghoon mutarin taman, akhirnya ia ngeliat Sunoo. Menyandarkan kepalanya di kursi salah satu halte dekat taman. Kayaknya Sunoo ketiduran? Sunghoon pun nggak yakin.
Setelah dekat, Sunghoon mengambil payung di jok belakang, lalu keluar buat jemput Sunoo.
Setelah sampai di depan Sunoo, Sunghoon nggak tau mau ngapain. Sunoo emang tidur. Keliatan dari napasnya yang teratur.
Apa nggak kedinginan ya? Batin Sunghoon.
"Sun, ayo bangun. Nanti masuk angin."
Dan sunghoon memutuskan buat bangunin Sunoo sambil menepuk bahunya pelan beberapa kali.
Sunoo membuka matanya. Tersenyum lemah. Lalu...
"Sunghoon?"
—————————————————————
Desperate.
Itu yang kini Sunoo rasain. Hp mati, bus terakhir udah lewat, taksi pun nggak ada lewat satupun. Sunoo cuma berharap ada orang yang datang ke halte dan Sunoo bisa pinjam hpnya buat mesan ojol. Tapi nihil. Emang siapa sih yang ada di taman kota malam begini udah gitu hujan pula.
Sunoo menyandarkan kepalanya di sandaran kursi besi halte. Dingin. Tapi Sunoo bisa apa? Takut. Tentu aja. Mau nangis? Bahkan air matanya aja nggak mau nemenin dia. Sunoo menggosok-gosokkan tangan ke lengannya. Disaat kayak gini, Sunoo ingat mama papanya.
"Kalau mama sama papa tau gue kek gini, reaksi mereka gimana yaa?" Sunoo tersenyum getir.
Sunoo ngecek jam tangannya. 20.05. Berarti sudah stengah jam lebih ia menunggu di sini. Sunoo menyandarkan kepalanya lagi, bernyanyi kecil buat ngilangin rasa takutnya. Sampai kedua matanya menutup. Sunoo tertidur.
—————————————————————"Sunghoon?"
Antara percaya dan nggak percaya. Sunghoon di depannya. Sunoo mengucek matanya, takut kalau ia bermimpi. Tapi, Sunghoon tetap berdiri di depannya sambil memegang payung biru langit dengan ekspresi khawatir.
"Ayo pulang."
"Kok di sini? Kantor papa kan nggak lewat sini."
"Nanti aja tanyanya. Ayo masuk mobil."
Sunghoon melihat Sunoo yang mengusapkan kedua telapak tangannya. Ia membuka jasnya dan menyampirkan ke bahu Sunoo. Lalu melingkarkan tangannya di bahu Sunoo, menarik Sunoo semakin dekat dengannya supaya nggak kena hujan.
Di mobil. Sunoo masih nggak percaya. Dia di sini bareng Sunghoon. Seseorang yang bahkan nggak ada dipikiran Sunoo. Seseorang yang menyelamatkannya. Sunoo menghadap ke Sunghoon.
"Sunghoon"
"Mm?"
"Makasih."
—————————————————————
KAMU SEDANG MEMBACA
2 Weeks | Sunsun's story
FanficSunoo terpaksa menerima pertunangan dirinya dengan orang kepercayaan papanya, Park Sunghoon, satu setengah tahun yang lalu karna kalau tidak, jajannya akan dipotong 50% oleh mamanya. Tapi karna suatu hal, dirinya dititipkan dan tinggal dengan tunang...