"Morning."Sunoo tersenyum. Pagi ini ia terbangun di samping Sunghoon lagi. Bedanya ini di kamar Sunghoon. Ia nggak nyangka, pagi nya hari ini disambut senyuman Sunghoon dan ucapan selamat pagi.
"Morning, kak. Gimana keadaan kakak?"
Sunoo berangsur mendekat, menempelkan punggung tangannya ke kening Sunghoon.
"Udah baikan."
"Tapi masih panas."
"Itu sisa-sisa kemaren."Sunoo terkekeh.
"Yaudah, aku bikinin sarapan dulu ya."
Tangan Sunghoon yang dari tadi di pinggang Sunoo malah semakin erat memeluk Sunoo.
"Don't go, please!"
Sunoo tetawa. Tatapan melas dari Sunghoon bikin Sunoo gemes.
"Ututu gemes banget sii." Sambil mencubit pelan pipi Sunghoon.
Sunghoon mengambil tangan Sunoo di pipinya, mengenggamnya. Seperti biasa. Tangan Sunoo hangat.
"Kakak butuh waktu. Kepala kakak masih pusing."
"Mau aku pijit?"
"Di kiss aja. Di sini."
Sunghoon menunjuk keningnya. Menatap langsung ke mata Sunoo. Membuat Sunoo bungkam.
"Emang bisa sembuh?"
"Bisa, coba aja."Sunoo menghela napas. Sunghoon sakit bener-bener sesuatu yah. Lalu Sunoo mendekat dan mengecup ringan kening Sunghoon.
"Gimana? Udah nggak pusing lagi kan?"
"Masih. Kamu kiss nya cuma bentar."Sunoo memutar matanya. Modus Sunghoon bisa juga ya.
"Gini aja deh, kalau sarapan kakak habis, nanti aku kasih lagi. Gimana?"
Sunghoon mengangguk.
"Oke."
Bagaikan kalimat ajaib. Sunghoon melepas pelukannya, segera bangkit dari kasur lalu masuk kamar mandi. Membuat Sunoo melongo.
------------------------------------------------Tadinya Sunoo mau bikin sarapan. Tapi karna bahan makanan habis, jadinya ia delivery aja. Sambil nunggu makanannya datang, Sunoo bersih-bersih dapur. Ngelap meja, juga nyapu. Sedangkan Sunghoon, duduk tenang di sofa tamu sambil ngetik sesuatu di laptop. Pasti kerjaan.
Bunyi bel membuat Sunoo tersenyum dan sedikit berlari membuka pintu.
"Makasih ya, pak."
Sunoo berjalan ke meja makan. Merapikan tempat makanan, meletakkan secangkir teh di atas meja. Sunghoon lagi sakit, jadi nggak boleh minum kopi dulu.
"Kak ayo makan."
Nggak ada respon dari Sunghoon. Sunoo berjalan mendekati Sunghoon.
"Kak."
"Mm"
"Ayo makan."
"Bentar lagi ya."
"Ini udah mau siang loh kak."
"Kakak selesai in ini dulu."Sunoo mendengus, dengan kesal ia merebut laptop Sunghoon lalu menutupnya.
"Kakak bisa nggak, mentingin diri dulu?"
Sunghoon terkejut.
"Kakak lagi sakit loh. Aku sengaja minta kakak buat nggak ke kantor biar istirahat. Kakak itu masih lemes, masih demam, trus masih pucat juga. Emangnya kakak mati kalau nggak selesai in itu sekarang?"
Dada Sunoo naik turun, napas nya memburu, wajahnya juga merah. He's totally angry now. Dan Sunghoon baru kali ini ngeliat Sunoo semarah ini.
"Sun, kakak..."
KAMU SEDANG MEMBACA
2 Weeks | Sunsun's story
FanficSunoo terpaksa menerima pertunangan dirinya dengan orang kepercayaan papanya, Park Sunghoon, satu setengah tahun yang lalu karna kalau tidak, jajannya akan dipotong 50% oleh mamanya. Tapi karna suatu hal, dirinya dititipkan dan tinggal dengan tunang...