Six - hari kedua

4.8K 510 10
                                    

Hari kedua Sunoo tinggal di apart Sunghoon sepertinya bakal ngebosenin banget. Gimana enggak, setelah kejadian kemaren Sunoo jadi demam sama flu. Dirinya nggak berenti bersin dari tadi malam.

"Makan dulu buburnya, Sun."

Pagi ini, Sunghoon yang denger Sunoo bersin-bersin langsung bikinin bubur buat Sunoo. Biar bisa minum obat katanya. Tapi Sunoo benci banget sama yang namanya bubur. Jadi dari tadi buburnya cuma diaduk-aduk.

"Nggak mau, nggak enak." Sambil pasang wajah cemberut.

"Tau darimana nggak enak? Kan belum dicoba. Ayo coba dulu."

"Bentuknya aja gini." Sunoo mengambil satu sendok bubur dan menatap jijik ke sendok itu.

"Jangan nilai dari bentuknya. Saya udah cobain, enak kok."

"Nggak mau!"

"Nanti gimana minum obatnya kalau kamu nggak makan."

"Gue bisa delivery nanti, lo mending brangkat deh. Udah mau jam 8 loh ini."

Sunghoon melihat jam tangannya, sudah 10 menit lebih dia membujuk Sunoo buat makan buburnya. Dia nggak akan tenang kalau Sunoo belum minum obatnya.

"Kalau kamu nggak mau makan buburnya, kamu nggak boleh keluar apart seharian ini. Mau?"

"Lo nggak bisa ngelarang gue btw."
Sunoo menatap sewot Sunghoon.

"Bisa."

Sunghoon mengambil hp dari sakunya, mengetik beberapa huruf lalu melihatkannya ke Sunoo.

Om Kim

Sunoo mendengus. Sunghoon cepu juga ya ternyata. Sebenarnya Sunghoon juga nggak ada niat untuk ngadu, ini cuma sekedar ancaman.

"Okee gue makan buburnya, tapi 1 sendok aja ya?"

"2 sendok."
"1 sendok"
"3 sendok."
"Okee 2 Sendok"

Sunoo mengambil satu sendok bubur lalu dengan terpaksa memakannya, tapi pas nelan buburnya, Sunoo bingung. Kok buburnya oke-oke aja. Rasanya nggak seburuk bentuknya.

Sunghoon yang liat itu langsung tersenyum. Dia tau bubur buatannya nggak pernah gagal.

"Gimana? Nggak seburuk yang kamu pikir, kan?"

"Biasa aja." Lalu Sunoo memasukkan satu sendok lagi ke mulutnya.

"Tambah satu lagi coba." Dan Sunoo nurut.

Setelah 3 sendok makan bubur dan yakin nggak mau nambah satu suap lagi, Ia minum obat deman sekaligus flu. Entah kenapa Sunghoon punya obat itu di apartnya. Well, tinggal sendiri emang mengharuskan kamu buat selalu siap siaga,kan?

Obat itu bikin Sunoo ngantuk. Jadi setelah beberapa menit minum obat, Sunoo ketiduran. Sunghoon membereskan peralatan makannya Sunoo lalu menuju dapur, berniat bikinin Sunoo teh panas. Setelah selesai, Sunghoon kembali lagi ke kamar Sunoo. Meletakkan teh tadi di meja samping kasur. Ngecek jam lalu menghela nafas. Pertama dalam karirnya sejak diangkat jadi karyawan tetap di perusahaan itu, dirinya datang hampir jam setengah 9. Batas akhir check clock.
—————————————————————

Sunoo terbangun lalu menggeliat. Mengucek matanya sebentar lalu meraba kiri dan kanannya. Mencari hp. Lalu melihat jam dan melotot. 10.45. Itu artinya 2 jam lebih dia tertidur. Sunoo meraba dahi dan lehernya. Masih panas. Tapi nggak sepanas tadi pagi. Lalu matanya menangkap segelas teh di atas meja. Mengambil gelas itu lalu meminumnya. Teh panas yang udah nggak panas lagi.

Sunoo pergi ke kamar mandi buat bersih-bersih. Tapi ketika tangannya menyentuh air, Sunoo langsung ngerasa dingin. Dingin banget. Dia lupa mutar kerannya ke mode panas. Badan Sunoo meriang. Hadeh, gue kira udah sembuh malah makin menjadi, batinnya.

Akhirnya, Sunoo balik lagi ke kasur. Merebahkan diri lalu menutup badannya pake selimut. Bosan karna nggak tau mau ngapain, Sunoo membuka hp. Ternyata ada chat dari Riki. Nanyain kenapa kemaren afk. Dan kenapa habis itu hpnya nggak aktif. Sunoo membalas dan ngasih tau dikit-dikit. Dia belum mau ngasih tau tentang dirinya yang tinggal sama orang asing. Iya orang asing. Karna secara personal Sunoo emang belum kenal Sunghoon,kan?
*afk : keluar dari game sehingga sistem yang menjalankan hero yang dipilihnya.
—————————————————————

Sunoo mendengar pintu apart ada yang buka. Mengernyit melihat jam. Pukul 13.30. Masa iya Sunghoon udah pulang? Dan ternyata bener. Sunghoon mengetuk pintu kamarnya, setelah di jawab Sunoo lalu ia masuk. Jalan mendekat. Meraba kening Sunoo.

"Mm masih panas. Apa yang kamu rasain sekarang? Pusing nggak?"

"Biasa aja, cuma meriang doang. Kok lo pulang jam segini?"

"Saya mau ngecek keadaan kamu. Yaudah, saya ada beli makan siang nih di restoran favorit saya. Makanan di Sini enak, dijamin kamu bakalan suka."

Sunoo sebenarnya belum lapar atau lebih tepatnya nggak napsu makan. Tapi kalau nggak makan Sunghoon bakalan paksa Sunoo. Sehari tinggal bareng, Sunoo jadi tau sifat jeleknya Sunghoon. Sunghoon itu pemaksa.

Setelah makan yang ternyata emang enak, bahkan Sunoo bisa habisin nasinya tanpa dipaksa Sunghoon, Sunoo minum obat. Habis itu ngantuk terus tidur lagi. Bangun sore skitar jam 5. Sunoo coba lagi buat ke kamar mandi. Siapa tau udah nggak dingin lagi. Sekarang nggak lupa buat mutar keran ke mode hot.

Setelah bebersih, Sunoo ke ruang tamu dan liat Sunghoon lagi ngerjain sesuatu di laptopnya. Pasti kerjaan hari ini Sunghoon bawa pulang. Sunoo agaknya ngerasa bersalah, gegara dirinya Sunghoon jadi pulang cepat. Hal yang mungkin belum pernah dilakuin Sunghoon selama jadi karyawan tetap.

"Loh kenapa di sini?"
"Bosen di kamar terus."
"Di sini ac nya hidup, nanti kamu kedinginan."
"Ya gampang, tinggal dimatiin."

Nggak salah sih tapi.. hah.. Sunghoon menghembuskan napas. Sehari tinggal bareng, Sunghoon jadi tau sifat jeleknya Sunoo. Sunoo itu susah dibilangin.

"Sunoo udah lapar? Makan dulu yuk?" Saking seriusnya kerja, Sunghoon jadi nggak sadar udah masuk jam makan malam.

sunoo menggeleng. Serius dia belum lapar. Tapi Sunghoon tetaplah Sunghoon. Dia beranjak ke dapur lalu membuatkan sesuatu untuk Sunoo makan. Karna Sunghoon sendiri jarang banget makan malam. Setelah selesai, Sunghoon membawanya ke depan Sunoo. Sunoo menatap nggak minat makanannya. Enak sih kayaknya. Telur dadar dicampur sosis, bakso, dan sayuran. Tapi Sunoo enggak lapar. Mau gimana?

"Kenapa nggak dimakan?"
"Nggak lapar"
"Makan Sun. Biar bisa minum obat."
"Nggak mau. Nanti aja."
"Nanti jadi dingin dong makanannya."
"Siapa suruh masak sekarang."
"Ini udah masuk jam makan malam, Sunoo."
"Ya mau gimana, orang nggak lapar."
"Mau makan sendiri apa saya suapin?"

Sunoo membeku. Serius Sunghoon bisa bilang begitu?

"Sun?"
"Y-ya?"
"Mau saya suapin, hm?"

BIG NO!

"Oke, gue makan."

Akhirnya, Sunoo pun makan.
—————————————————————

2 Weeks | Sunsun's storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang