Twenty eight - hari ketiga belas pt 2

3.3K 413 7
                                    

*Flashback

Teng!!

Sunghoon kaget waktu dengar bunyi yang lumayan keras dari luar. Ia melepas pelukannya dari seseorang lalu berjalan keluar.

"Bentar ya."

Setelah di depan pintu, Sunghoon nggak liat siapa-siapa. Karna penasaran ia pun menuju meja sekretarisnya.

"Yura, tadi kamu ada ke ruangan saya?"

"Tidak ada, pak. Tapi tadi Sunoo ke sini. Tadinya mau ajak bapak makan siang bersama. Tapi tiba-tiba dia titip ini terus langsung pergi."

Yura langsung menyerahkan kantong makanan itu ke Sunghoon.

"Sunoo tadi ke ruangan saya?"

Yura menggangguk.

Sunghoon langsung mengambil kantong itu, menuju ruangannya.

"Ada apa?" Orang itu bertanya setelah Sunghoon masuk.

"Tunangan saya tadi ke sini. Kayaknya dia ngeliat kita pelukan. Maaf ya saya nggak bisa antar kamu ke panti. Saya harus jelasin ini ke tunangan saya."

Orang itu mengangguk lalu tersenyum.

"Nggak papa. Kelarin dulu masalah kamu. Nanti kalau udah kelar, aku mau ketemu sama tunangan kamu ya."

Sunghoon mengangguk. Mengambil hp, dompet serta kunci mobilnya. Lalu berlari keluar.
---------------------------------------------

Sudah lebih dari satu jam Sunghoon memutari area sekitar perusahaannya. Mencari Sunoo. Sunghoon yakin Sunoo pasti belum jauh dari sini. Tapi Sunoo belum ketemu juga.

Hp Sunoo juga nggak aktif sejak pertama kali Sunghoon telpon. Ia juga udah men-dm instagram Jungwon karna Sunghoon nggak punya nomor hp nya. Tapi Jungwon bilang terakhir dia ketemu Sunoo beberapa jam yang lalu.

Sunghoon mencoba mencari ke beberapa tempat seperti taman dan kafe. Tapi tetap Sunoo nggak ada di sana.

Bahkan setelah langit menjadi gelap pun, hp Sunoo tetap nggak aktif. Sunghoon pasrah. Dia belum makan siang. Dirinya juga lelah nyetir berjam-jam tanpa tujuan. Lehernya sakit karna harus lihat kiri dan kanan.

Jadilah Sunghoon pulang ke apart. Berharap Sunoo bakalan ada di sana.

Tapi nihil, apartemen Sunghoon gelap. Dan Sunoo memang nggak ada di sana. Sunghoon memutuskan untuk mandi secepat yang ia bisa, memakan makanan yang di titipkan Sunoo tadi siang. Lalu kembali men-dm instagram Jungwon.

Balesan yang sama ia dapat dari Jungwon. Sunoo emang nggak ada ngabarin Jungwon apa-apa. Begitupun Riki.

Dengan sisa-sisa tenaga yang ia punya, Sunghoon kembali mencari Sunoo. Ia khawatir. Jujur. Ini udah malam. Dan Sunoo bakalan tidur dimana. Karna yang Sunghoon tau, Sunoo cuma punya dua orang temen dekat.

Mobil Sunghoon melewati sebuah hotel. Ah iya hotel. Kenapa Sunghoon nggak kepikiran. Siapa tau Sunoo check in di hotel.

Dan Sunghoon pun mengecek hotel di sekitaran perusahaannya dan juga sekitaran apartemennya. Tapi nama Sunoo tidak ada di daftar tamu yang datang. Sunghoon juga harus mengeluarkan seluruh tenaganya untuk membujuk resepsionis hotel agar mau mengecek nama pelanggannya.

23.30

Sunghoon terdiam duduk di kursi mobilnya. Ia lelah. Ia juga ngantuk. Jadinya Sunghoon memutuskan untuk istirahat sebentar. Karna kalau dipaksakan bisa aja dia tertidur saat menyetir.

Lagi, Sunghoon mencoba untuk kesekian kalinya menelpon Sunoo. Juga menanyakan informasi dari Jungwon, siapa tau Sunoo udah nge-chat Jungwon. Tapi sama, no more information.

Dan di sinilah Sunghoon. Tertidur di parkiran sebuah minimarket. Dan berharap besok pagi Sunoo udah mengaktifkan hp nya.

Karna Sungguh, Sunghoon khawatir Sunoo tidur dimana malam ini.

*Flashback off
--------------------------------------------

"Gue nggak tau siapa cewek yang lo peluk kemaren. Tapi tu cewek udah berhasil bikin Sunoo insecure. Jadi kalau ini cuma kesalahpahaman, gue harap lo bisa jelasin ke dia baik-baik bang."

Saat ini Jake dan Sunghoon sedang ada di lift. Menuju apartemen Jake. Jake juga udah mengabari Winter supaya Winter yang nanti membuka pintu.

"Tapi kalau sempat lo beneran selingkuh, lo bakal berhadapan sama gue bang. Gimanapun juga gue udah anggap Sunoo kayak adek gue sendiri."

Sunghoon mengangguk. Bahkan dia nggak punya pikiran untuk dekat dengan orang lain, apalagi sampai selingkuh.

All of his attention is for Kim Sunoo only.

"Ini apart gue bang. Ingat, gue cuma pinjamin apart buat lo ngobrol bareng Sunoo, bukan buat mesum."

Sunghoon mendengus. Telinganya sakit mendengar Jake yang dari tadi bicara. Dari awal keluar dari minimarket sampai barusan. Jake nggak berenti bicara.

Kenapa Sunoo bisa deket sama ni orang sih?

Jake pun memencet bel. Beberapa detik kemudian, pintu terbuka dan Winter muncul.

"Beb, kenapa lama banget? Sunoo udah kelaparan tuh."

Jake menarik tangan Winter buat keluar dari apart. Lalu membisikkan sesuatu yang membuat mata Winter seketika membesar, wajahnya merah. Winter marah.

PLAKK!!!

Winter menampar Sunghoon.

Sunghoon kaget bukan main. Ia memegang pelan pipinya.

"Tamparan itu balasan buat kamu. Kamu udah nyakitin adek aku. Dia sampai nangis semalaman. Dan pagi ini dia cuma bengong diam dan tatapannya kosong. Dasar tukang selingkuh."

"Hey beb, calm down. Kita belum tau kebenarannya. Biarin mereka kelarin dulu masalah mereka, oke? Give them time."

Winter kembali mengarahkan tatapan marahnya ke Sunghoon.

"Kalaupun itu nggak bener, a man shouldn't hug his friend, apalagi kalau dia udah punya tunangan.

Emangnya kamu mau Sunoo meluk-meluk temennya? Emangnya kamu rela?"

Sunghoon terdiam. She's right. Sunghoon nggak mau Sunoo peluk orang sembarangan. Saat sekarang aja Sunghoon cemburu, kenapa Sunoo bisa tidur di apartemen kakak kelasnya. Sudah sedekat apa mereka?

"Beb, let's give them time. Kita sarapan di bawah yuk."

Jake pun menarik Winter menjauhi Sunghoon. Ia takut Winter bakalan nampar Sunghoon lagi.

"Masuk bang. Sunoo di dalem kok."

Sunghoon mengangguk sambil tersenyum samar.

"Thanks, Jake."
---------------------------------------------

Hey hey happy 16k readers, thanks for reading this book😊

Makasih juga udah vote dan semangatin aku

Aku udah baca comment kalian gaiss, no sad sad ending club yaa hahaha

Pada milih happy ending, ku juga sihh, nggak tega liat sunsun sedih apalagi pisah uuu🥲

2 Weeks | Sunsun's storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang