Seventeen - hari ke delapan

3.7K 478 18
                                    

Sunoo membuka perlahan pintu kamarnya, menongolkan sedikit kepalanya. Lalu matanya mengobservasi seluruh apartemen.

Aman.

Hari ini sebenarnya ia bangun pagi banget. Mandi lalu melakukan rutinitasnya. Setelah itu menunggu beberapa saat lalu mengintip keluar. Jujur dia malu banget ketemu Sunghoon.

Sunoo berjalan mendekat ke meja makan. Ada roti bakar di sana dan juga segelas susu. Ah susu...

Pipi Sunoo memerah mengingat kejadian tadi malam. Well, sebenarnya Sunghoon duluan yang memutus ciuman mereka, tersenyum lalu mengusap pelan rambut Sunoo. Mengucapkan good night dan pergi ke kamar. Meninggalkan Sunoo yang mematung.

Lalu apa kabar dengan Sunoo?

Ia bahkan nggak bisa tidur tadi malam. Bayangan Sunghoon yang berjalan mendekat secara perlahan lalu meraih pinggangnya  dan mendekatkan wajahnya selalu lewat di pikiran Sunoo. Dan Sunoo akhirnya baru bisa tidur sekitar jam 3 lalu bangun jam 6.

Ia bangun karna ia mimpi satu kasur sama Sunghoon.

Sunoo memakan roti bakarnya. Lalu melirik susu di sampingnya. Ia mendengus. Gimana caranya ia bisa biasa aja kalau liat susu lagi?

Sunoo menggelengkan kepalanya. Memakan habis rotinya lalu meneguk susu sampai habis. Dah selesai.

Intinya cuma satu, jangan pernah minum susu di depan Sunghoon atau dia akan malu sendiri.

Sunoo berdiri, berjalan menuju wastafel lalu mencuci piring bekas ia makan. Berlalu ke kamar untuk siap-siap karna hari ini ia akan melanjutkan lagi list -list nya yang sempat tertunda itu.
-------------------------------------------------
Sunoo masuk ke sebuah store di salah satu mall besar di kota itu. Lalu matanya mulai melihat-lihat pakaian di sana. Ia ingin membeli hoodie. Sunoo itu sangat suka pakai hoodie.

Setelah berputar-putar mengelilingi store, akhirnya Sunoo mencoba 3 buah hoodie. Warna hijau sage, cream, dan navy. Setelah mencoba ketiganya, Sunoo memutuskan untuk membeli yang warna navy.

Selanjutnya, ia membeli beberapa aksesoris, masker wajah, dan kaus kaki. Lalu Sunoo memutuskan untuk istirahat sebentar di sebuah kafe.

Setelah memesan minuman, Sunoo memainkan hp nya. Membalas chat dari Jungwon yang mengingatkan untuk menjemputnya di bandara besok.

"Gue kan kaga ada mobil. Mau gimana jemputnya coba."

Beberapa menit setelahnya, pesanan Sunoo datang. Foto sebentar sebelum diminum.

"Loh.. Sunoo?"

Sunoo mengangkat kepalanya melihat siapa yang memanggil. Melihat orang itu, Sunoo langsung berdiri.

"Kak Jake?"
"Sendirian aja lo?"
"Hehe me time, kak. Kalau lo kak?"
"Ini gue sama seseorang, tapi dia lagi di toko itu, lama banget. Makanya gue ke sini dulu."

Ucap Jake sambil menunjuk salah satu toko perhiasan.

Sunoo menggut-manggut. Mempersilahkan Jake duduk lalu memanggilkan pelayan.

Kurang lebih lima belas menit Jake ada di sana. Mereka ngobrol gimana kuliah di Australia. Gimana cara dapatin beasiswa.

Tring..tring..tring

Hp Jake berbunyi.

"Udah selesai?"
......
"Aku di kafe depan tempat kamu. Ayo sini."
......
"Yaudah aku tunggu sini ya."

Klik

Well, Sunoo nggak buta. Siapa aja bisa liat raut wajah bahagia Jake waktu nerima telpon itu. Dan gimana perubahan tone suara Jake ketika bicara dengan seseorang di sana.

"Temen lo ya kak?" Sunoo penasaran.

Jake menyisir rambutnya dengan jari.

"Bukan, dia pacar gue. Nanti gue kenalin."
-------------------------------------------------
Sunoo sedang melipat hoodie yang ia beli tadi lalu memasukkannya ke dalam
Lemari. Yap, dia udah di apart sekarang.

Sunoo berjalan ke balkon. Membuka pintunya lalu menghirup udara. Tadi ketika di kafe, Ia ketemu sama pacar Jake. Namanya Winter. Satu fakultas sama Jake di kampus.

Jujur, Winter adalah cewek tercantik yang pernah Sunoo temui. Berambut coklat sebahu, mata coklat yang bulat dengan bulu mata lentik, body goal, kulit seputih mutiara dan bersuara lembut.

Ah...Sunoo iri.

Lama melamun, Suno tiba-tiba meneggakkan tubuh. Ada satu hal yang terlewat olehnya.

Perasaannya.

Yap, gimana perasaannya saat Jake memperkenalkan Winter sebagai pacarnya. Gimana perasaannya saat Jake memandang penuh cinta ke
Winter. Gimana perasaannya saat Jake menggandeng tangan Winter waktu keluar dari kafe.

Gimana perasaan Sunoo sekarang?

Sunoo meraba dadanya.

Nggak sakit.
Nggak sesak.
Bahkan dia nggak sedih apalagi nangis.
Dan yang terpenting, dia nggak ngerasa cemburu sama sekali.

Apakah itu artinya, Sunoo udah move on seratus persen?

Apakah itu artinya, Sunoo udah membuka hatinya untuk orang lain?

Dan yang terpenting, apakah Sunoo udah siap untuk nerima orang baru?

Tanpa Sunoo sadari, bahwa hatinya memang sudah diisi oleh seseorang.
-------------------------------------------------

Sunoo membuka pintu kamar. Dia ingin ngemil dan cemilannya ada di kulkas. Baru aja nongolin kepalanya, sebuah suara membuatnya kaget dan nggak sengaja menjedotkan kepalanya ke pintu.

"Aduuhh."
"Sun, kamu nggak papa?"

Ingin rasanya Sunoo masuk lagi ke kamar ketika Sunghoon berjalan mendekat. Tapi itu bakalan bikin dia tambah malu lagi.

"Hey, mana yang sakit?"

Sunghoon menarik pelan lengan Sunoo lalu mengusap-usap lembut kepala belakangnya.

"Ng..nggak papa kok kak. Nggak sakit."
"Serius?"

Sunoo mengangguk sambil tersenyum kecil.

"Yaudah ayo makan dulu, kakak udah beliin spagetti kesukaan kamu nih."

Sunoo emang lapar dan dia emang lagi bm spagetti. Tapi masalahnya dia nggak mau makan berdua bareng Sunghoon. Tapi tetap aja, Sunoo pasrah ketika Sunghoon membawanya ke meja makan.

Sunghoon membantu menarikkan kursi. Sunoo tersenyum ketika melihat spagetti di atas meja, tapi senyumnya seketika hilang ketika melihat ada segelas susu di sana.

Ya Tuhan, kenapa harus ada itu sih.

"Di makan, Sun."
"I...iya ini mau makan."

Hilang sudah rasa lapar Sunoo. Sumpah, Sunghoon kenapa harus bikinin susu segala sih. Ini banget yang mau Sunoo hindari. Minum susu di depan Sunghoon.

Sunoo makan tetapi matanya melihat nyalang ke susu malang itu. Berharap dengan tatapannya bisa menghilangkan benda itu dari atas meja.

Sunghoon menangkap itu, lalu terkekeh.

"Susunya jangan diliatin terus. Kakak nggak bakal minta kok. Tenang aja."

Sunghoon bersumpah, wajah merah Sunoo saat ini begitu menggemaskan dan membuatnya ingin menggigit pipi peach itu.
-------------------------------------------------

Haloha!

Selamat membaca yaa^^
Makasih udah mau vote🫰🏻

2 Weeks | Sunsun's storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang